Inilah Gamelan Sekaten dari Solo dan Yogyakarta, Peninggalan Kerajaan Mataram

Reporter

magang_merdeka

Editor

Mila Novita

Selasa, 10 September 2024 23:00 WIB

Niyaga atau penabuh gamelan memainkan perangkat gamelan Kanjeng Kyai Nagawilaga di Panggonan Lor, kompleks Masjid Gede Kauman, DI Yogyakarta, Rabu, 27 September 2023. Dua perangkat gamelan sekaten Kyai Nagawilaga dan Kanjeng Kyai Guntur Madu ditabuh selama tujuh hari secara bergantian menandai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi Sekaten, yang diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Solo dan Yogyakarta, tak lepas dari kehadiran dua gamelan sakral. Kedua gamelan ini memiliki makna historis dan spiritual mendalam. Di solo, ada gamelan sakral Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari sedangkan di Yogyakarta gamelan sakral tersebut bernama Kiai Guntur Madu dan Kiai Nagawilaga.

Kedua pasang gamelan ini dimainkan secara khusus selama sepekan perayaan Sekaten. Karena dianggap sakral, gamelan ini hanya boleh dimainkan pada saat-saat tertentu. Suara merdu yang dihasilkan dari gamelan Sekaten ini bukan sekadar hiburan, tetapi sarat makna religius yang berkaitan dengan penyebaran agama Islam di tanah Jawa.

Gamelan Sakral di Solo

Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari adalah dua perangkat gamelan sakral yang ditabuh selama tujuh hari berturut-turut sebagai tanda dimulainya perayaan Sekaten di Kota Solo. Tradisi ini berlangsung hingga puncak acara Grebeg Maulud pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada saat akan dimulainya upacara tradisional sekaten, Gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari akan dikeluarkan. Kemudian kedua gamelan sakral ini masing-masing akan diletakkan di area Masjid Agung. Tempat tersebut memiliki sebutan Pagongan atau disebut juga Bangsal Sekati, yang berfungsi sebagai bangsal penyimpanan

Dilansir dari laman Keratorn Surakarta, gamelan Sekaten ini dipercaya sudah ada sejak era Kerajaan Demak. Pada zaman dulu, gamelan ini berperan penting dalam penyebaran Islam karena digunakan Sunan Kalijaga untuk syiar.

Advertising
Advertising

Kiai Guntur Sari merupakan nama gamelan Sultan Agung Hanyakrakusuma yang dibuat pada 1566. Pada 1788 – 1820 Pakubuwana IV membuat sebuah gamelan sekaten dengan volume serta ketebalan yang lebih besar dibandingkan Kiai Guntur Sari. Gamelan tersebut kemudian diberi nama Kiai Guntur Madu.

Gamelan Sekaten Keraton Yogyakarta

Selain di Solo, tradisi penabuhan gamelan saat upacara Sekaten juga hidup di Yogyakarta. Dalam tradisi Sekaten di Yogyakarta, terdapat dua gamelan sakral yang dimainkan, yaitu Kiai Guntur Madu dan Kiai Nagawilaga.

Namun sebelum dimainkan, kedua gamelan tersebut akan dibersihkan terlebih dahulu dan diberi sesaji. Lalu pada 5 Rabiul Awal selepas Isya, barulah kedua gamelan sakral ini ditabuh untuk diperdengarkan dalam kompleks Keraton Yogyakarta sebagai isyarat resmi pembukaan Sekaten.

Gamelan Sekaten Yogyakarta asal muasalnya sama dengan Solo dari Kerajaan Mataram. Menurut laman Kraton Yogyakarta, gamelan Sekaten Kerajaan Mataram terdiri dari dua perangkat yakni Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari yang dibuat pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645).

Sebagai bagian dari Perjanjian Giyanti pada 1755, Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari dibagi masing-masing kepada Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Yogyakarta mendapat Kanjeng Kiai Guntur Madu sedang Surakarta mendapat Kanjeng Kiai Guntur Sari.

Untuk melengkapi Kiai Guntur Madu, Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792), membuat duplikat Kiai Guntur Sari yang diberi nama Kanjeng Kiai Nagawilaga. Setiap kali Sekaten berlangsung, kedua gamelan tersebut selalu diletakkan di Masjid Gedhe. Karena Kanjeng Kiai Guntur Madu lebih tua, gamelan ini diletakkan di Pagongan Kidul, di sebelah kanan Sultan saat beliau duduk di Masjid Gedhe. Sementara Kanjeng Kiai Nagawilaga yang dianggap lebih muda, diletakkan di Pagongan Lor.

WILNA LIANA AZ ZAHRA

Pilihan Editor: Abdi Dalem 2 Keraton Mataram Ikut Tradisi Jenang Suran di Makam Raja Kotagede

Berita terkait

Arus Lalu Lintas di Puncak Macet Parah, Polres Bogor: 487 Ribu Kendaraan Melintas selama Libur Panjang

1 hari lalu

Arus Lalu Lintas di Puncak Macet Parah, Polres Bogor: 487 Ribu Kendaraan Melintas selama Libur Panjang

Polres Bogor mencatat selama libur panjang, total kendaraan yang melintas di Jalur Puncak, baik yang masuk maupun keluar mencapai 487.799 unit.

Baca Selengkapnya

Selama Periode Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang LRT Meningkat 10 Persen

1 hari lalu

Selama Periode Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang LRT Meningkat 10 Persen

Tercatat KAI melayani 112.834 pengguna LRT Jabodebek dalam rentang waktu 14 hingga 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, 100 Ribuan Orang Berkereta dari Yogyakarta

2 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, 100 Ribuan Orang Berkereta dari Yogyakarta

Daop 6 Yogykarta mencatat 100 ribuan penumpang menggunakan kereta api ke berbagai destinasi selama libur Maulid Nabi

Baca Selengkapnya

Dua Copet Ditangkap Saat Acara Maulid Nabi di Pesantren At-Taqwa Bekasi, Polisi Temukan 5 Ponsel

2 hari lalu

Dua Copet Ditangkap Saat Acara Maulid Nabi di Pesantren At-Taqwa Bekasi, Polisi Temukan 5 Ponsel

Dalam video yang beredar, kedua pria diduga copet itu diamuk massa hingga celana panjangnya melorot.

Baca Selengkapnya

Keraton Surakarta Gelar Grebeg Maulud, Hanya 15 Menit Isi Gunungan Ludes Diperebutkan Warga

2 hari lalu

Keraton Surakarta Gelar Grebeg Maulud, Hanya 15 Menit Isi Gunungan Ludes Diperebutkan Warga

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar tradisi Grebeg Maulud di halaman Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Senin, 16 September 2024. Rangkaian upacara adat pada puncak acara Sekaten itu dipimpin langsung Kanjeng Pangeran Haryo Raditya Lintang Sasongko.

Baca Selengkapnya

Peringatan Maulid Nabi, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

2 hari lalu

Peringatan Maulid Nabi, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

Peringatan Maulid Nabi, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak umat Islam menampilkan teladan utama

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

3 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Dufan Gelar Promo TransJakarta dan Tiadakan Tiket Fast Track

3 hari lalu

Libur Panjang, Dufan Gelar Promo TransJakarta dan Tiadakan Tiket Fast Track

Dufan Ancol meniadakan untuk sementara penjualan tiket fast track dan promo harga TransJakarta selama periode libur panjang 14 - 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

85 Ribu Tiket Whoosh Terjual Menjelang Libur Panjang Maulid Nabi

3 hari lalu

85 Ribu Tiket Whoosh Terjual Menjelang Libur Panjang Maulid Nabi

PT KCIC mencatat penjualan hingga 85 ribu tiket kereta cepat Whoosh selama periode libur panjang menjelang Maulid Nabi.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Simak Diskon 50 Persen di Outlet Makanan Berikut

3 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Simak Diskon 50 Persen di Outlet Makanan Berikut

Beberapa perusahaan makanan dan minuman mengadakan diskon 50 persen selama libur panjang atau long weekend Maulid Nabi 2024.

Baca Selengkapnya