Aksi Panggung Guru se-Indonesia Menarasikan Sejarah Kemerdekaan di Taman Budaya Yogyakarta

Minggu, 25 Agustus 2024 19:43 WIB

Aksi panggung para guru di Taman Budaya Yogyakarta memperingati momentum kemerdekaan Sabtu (24/8). Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekitar 800 guru dari 70 kabupaten dan kota di Indonesia berkumpul di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024. Mereka bersama-sama memperingati momen kemerdekaan Indonesia pada Agustus ini dengan cara berbeda, yakni aksi panggung Menemukan Kembali Indonesia.

Dalam perhelatan tersebut, para guru yang tergabung dalam Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) itu menggelar berbagai aksi dari yang membuat audiens terpingkal-pingkal sampai terlarut suasana haru. Mereka menggelar upacara di dalam ruangan Concert Hall, lalu bermain teaterikal dan komedi situasi, membaca puisi karya Soekarno hingga berbincang santai membahas isu pendidikan saat ini.

"Di sela kesibukan para guru dari berbagai daerah Indonesia ini, kami ingin mengajak mereka berkumpul, tampil, dan bersama menarasikan kebesaran masa lalu Indonesia dengan konteks kekinian," kata penyelenggara kegiatan yang juga pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan Muhammad Nur Rizal.

Rizal menuturkan, penting bagi para guru perlu menyegarkan kembali tentang pentingnya profesi mereka bagi sebuah peradaban. Beban pekerjaan jam mengajar dan administrasi yang bertumpuk berpotensi mengubah orientasi dan kualitas pendidikan yang mereka kawal.

"Maka di momen kemerdekaan ini kami ingin mengajak para guru juga merasa merdeka," kata dia.

Advertising
Advertising

Event itu mengajak guru memahami kembali kebesaran Indonesia yang sudah dicatatkan sejarah.

"Indonesia sudah diakui dunia sejak masih era Nusantara, seperti Kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Bahkan ada situs Candi Muaro Jambi yang disebut sebut sebagai Oxford -nya umat Buddha pada masa itu karena banyak umat belajar tentang agama ke sana," kata Rizal.

Makna Menemukan Kembali Indonesia

Rizal menjelaskan tema Menemukan Kembali Indonesia bukan berarti Indonesia kehilangan teritorialnya, melainkan soal reputasinya di kancah internasional.

"Kalau bicara level Asia Tenggara saja yang banyak diperbincangkan saat ini adalah Singapura, Malaysia, atau Thailand, bukan Indonesia, padahal kejayaan masa lalu kita lebih besar," ujar Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM itu.

Dalam event di Yogyakarta itu, para guru dari berbagai daerah Indonesia pun didorong menarasikan apa yang sebenarnya saat ini mereka rasakan melalui pemantik aksi panggung

"Sudah bukan saatnya lagi guru hanya menjadikan sejarah sebagai konten dalam bentuk hafalan waktu dan peristiwa sejarah," kata dia.

Seorang guru asal Tangerang yang datang dalam event itu, Wiwik Budiasih, mengatakan cara peringatan momen kemerdekaan bagi guru ini cukup menarik baginya.

"Pendekatannya berbeda bagi guru, bagaimana melihat narasi tentang kebesaran sejarah bangsa Indonesia, kemudian kebanggaan itu bisa terpupuk dan dibagikan ke anak didik nanti," kata dia.

Pilihan Editor: Destinasi Wisata Sejarah Peninggalan Portugis dan Belanda di Ambon

Berita terkait

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

1 hari lalu

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

2 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

2 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

2 hari lalu

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

3 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

4 hari lalu

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.

Baca Selengkapnya

Tambahan Anggaran Rp 10,4 T di Kementerian Pendidikan untuk Kesejahteraan Guru-Dosen

4 hari lalu

Tambahan Anggaran Rp 10,4 T di Kementerian Pendidikan untuk Kesejahteraan Guru-Dosen

Nadiem Anwar Makarim mengatakan tambahan anggaran Rp 10 triliun di Kementerian Pendidikan akan difokuskan pada peningkatan kesejahteraan guru-dosen.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

4 hari lalu

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.

Baca Selengkapnya

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

5 hari lalu

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

Kawasan Malioboro tempat PKL berjualan merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, salah satu warisan budaya dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya