Venesia Batasi Pengunjung Tur Kelompok Mulai Agustus 2024

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 2 Agustus 2024 20:30 WIB

Wisatawan bersuka ria saat parade topeng di Grand Canal selama Karnaval Venesia, di Venesia, Italia 28 Januari 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

TEMPO.CO, Jakarta - Venesia merupakan salah satu destinasi populer di dunia. Salah satu daya tariknya adalah mengelilingi kota ini dengan gondola. Namun beberapa tahun terakhir kota ini mengalami lonjakan pengunjung. Pemerintah setempat pun mulai membatasi wisatwan.

Mulai dari aturan biaya harian untuk para turis yang sempat diuji coba beberapa bulan lalu dan akan diterapkan lagi tahun depan. Terbaru, pemerintah setempat membatasi jumlah wisatawan rombongan maksimal 25 orang. Dengan begitu, pemerintah setempat berharap dapat mengurangi kemacetan, khususnya di jalan-jalan sempit dan gang-gang di pusat kota.

Aturan ini seharusnya mulai dibelakukan pada bulan Juni lalu. Tapi ditunda karena sudah banyak wisatawan yang memesan tur rombongan lebih dari 25 orang. Aturan ini juga berlaku di pulau Murano, Burano, dan Torcello yang merupakan tujuan populer pengunjung harian Venesia.

Kalau melanggar peraturan dapat dikenakan denda antara €25 dan €500 atau sekitar Rp 440 ribu hingga Rp 8,8 juta. Namun aturan ini tidak berlaku untuk anak di bawah dua tahun, rombongan sekolah dan perjalanan pendidikan.

Tak hanya membatasi jumlah wisatawan rombongan, kota ini juga melarang pemandu wisata menggunakan pengeras suara. Aturan ini diharpakan dapat mengurangi dampak kerumuman terhadap infrastruktur yang terbatas dan menjamin lingkungan yang damai bagi penduduk setempat.

Advertising
Advertising

Keputusan untuk membatasi jumlah wisatawan adalah bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk melindungi ekosistem Venesia yang rapuh dan arsitektur bersejarah. yang telah lama mendapat tekanan dari jutaan pengunjung yang datang ke kota ini setiap tahunnya. Termasuk UNESCO yang mempertimbangkan untuk menempatkan Venesia dalam situs warisan yang berada dalam bahaya.

Kebijakan ini dimulai sejak April 2024, dengan menjalankan insiatif sistem pembayaran untuk pengunjung. Venesia pun menjadi kota pertama yang menerapkan aturan tersebut. Jadi pengunjung harian harus membayar 5 euro atau sekitar Rp 88 ribu.

Selama uji coba 29 hari hingga Juli lalu, menghasilkan 2,2 juta euro atau sekitar Rp 38 juta dari total sekitar 450 ribu pengunjung. Namun dianggap gagal karena tidak banyak mengurangi jumlah wisatawan yang rata-rata mencapai 75 ribu pengunjung. Meski begitu pemerintah berencana untuk menerapkan kembali aturan tersebut tahun depan.

EURONEWS | TIMES OF INDIA

Pilihan editor: Kewalahan Dikunjungi Wisatawan, Swiss akan Terapkan Biaya Masuk ke Lauterbrunnen

Berita terkait

KAI Prediksi Sampai Akhir Tahun 2024 Bisa Layani hingga 400 Juta Penumpang

9 jam lalu

KAI Prediksi Sampai Akhir Tahun 2024 Bisa Layani hingga 400 Juta Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (KAI) memprediksi hingga akhir tahun 2024 nanti bisa melayani hingga lebih dari 400 juta penumpang dari semua layanan kereta api di seluruh wilayah.

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

11 jam lalu

4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

Wisatawan bisa menjelajahi lorong-lorong kuno, menyeruput kopi Arab asli, atau menyelami petualangan bawah laut di Laut Merah di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

1 hari lalu

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

Dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia, Tembok Besar Cina diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

1 hari lalu

Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

Revitalisasi Museum Nasional Indonesia pasca-kebakaran libatkan pendampingan dari UNESCO dan ahli internasional.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Jepang dan India, Kamboja Terpilih jadi Destinasi Wisata Budaya Paling Top di Asia

1 hari lalu

Kalahkan Jepang dan India, Kamboja Terpilih jadi Destinasi Wisata Budaya Paling Top di Asia

Selain Angkor Wat, Kamboja memiliki tiga situs warisan dunia, yakni Kuil Sambor Prei Kuk, Kuil Preah Vihear, dan situs arkeologis Koh Ker.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Dorong Kota Palembang Jadi Kota Kreatif untuk Sokong Kemajuan UMKM

2 hari lalu

Sandiaga Uno Dorong Kota Palembang Jadi Kota Kreatif untuk Sokong Kemajuan UMKM

Kota kreatif merupakan salah satu terobosan yang akan dilakukan Kemenparekraf bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

2 hari lalu

Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

Seorang wisatawan berinisial NM meninggal dunia di Puncak, Bogor, Jawa Barat. NM diduga kelelahan saat libur panjang pada akhir pekan kemarin.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Emily in Paris Season 4, Ketahui 10 Aturan saat Mengunjungi Roma

2 hari lalu

Belajar dari Emily in Paris Season 4, Ketahui 10 Aturan saat Mengunjungi Roma

Emily in Paris Season 4 mengingatkan pengunjung Roma untuk mematuhi aturan, termasuk larangan duduk di Spanish Steps.

Baca Selengkapnya

Portugal Destinasi Terbaik di Dunia untuk Wisatawan Menurut Survei Terbaru

2 hari lalu

Portugal Destinasi Terbaik di Dunia untuk Wisatawan Menurut Survei Terbaru

Selain Portugal, berikut ini negara terbaik lainnya di dunia untuk wisatawan berdasarkan survei Flight Centre.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Extramadura yang Menawarkan Insentif Besar untuk Digital Nomad

3 hari lalu

Daya Tarik Extramadura yang Menawarkan Insentif Besar untuk Digital Nomad

Di tengah arus besar pariwisata di Spanyol, Extramadura justru menarik digital nomad untuk pindah, apa daya tariknya?

Baca Selengkapnya