Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

Jumat, 26 Juli 2024 06:00 WIB

Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pesisir selatan Yogyakarta tak hanya memiliki destinasi berupa deretan pantai pantai. Di sisi barat Pantai Parangtritis, ada wisata alternatif air tawar yang berbatasan dengan Samudera Hindia bernama Laguna Pengklik.

Laguna ini berada di kawasan Pantai Samas, Srigading, Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantauan Tempo, laguna ini menawarkan wahana naik kano di aliran sungai pinggir pantai itu bagi wisatawan. Tarif sekali naik kano selama 30 menit harganya Rp 30 ribu, sedangkan jika 60 menit Rp 50 ribu. Setiap perahu kano bisa dinaiki dua orang. Total kano yang tersedia saat ini berjumlah 10 unit.

Menariknya, saat naik kano, wisatawan tetap bisa menghirup udara khas pantai selatan. Sebab area alur sungai yang digunakan untuk kano itu hanya terpisahkan gundukan mirip bukit kecil yang membatasinya dengan Pantai Samas.

Sembari naik kano, wisatawan bisa menikmati sejuknya angin dan pemandangan hijau deretan pohon pandan dan mangrove di sekitar area aliran sungai itu.

"Di laguna ini wisatawan bisa naik kano menyusuri aliran pertemuan Sungai Winongo Kecil dan Sungai Opak sambil menikmati pemandangan hutan mangrove," ujar pengeloa Laguna Pengklik Bantul, Rizal Archa Madhani Kamis 25 Juli 2024.

Advertising
Advertising

Wahana kano di Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

Hutan Mangrove

Kawasan sekitar laguna itu beberapa tahun terakhir memang menjadi lokasi penanaman mangrove oleh pemerintah daerah. Penanaman mangrove pesisir pantai ini untuk menjadi pelindung alami terhadap badai dan banjir serta melindungi garis pantai dari erosi dan membantu mengurangi dampak bencana alam. Di kawasan laguna itu setidaknya kini sudah ditanami sekitar 10 ribu pohon mangrove.

Lurah Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul Prabowo Sugondo mengungkap, sebenarnya Laguna Pengklik itu sudah dirintis sejak 2019 sebagai wisata alternatif. Namun saat baru mulai tumbuh dan wisatawan berdatangan, destinasi itu mati suri karena dampak Covid-19. Pemerintah DIY sejak tahun 2023 menggelontorkan bantuan dana keistimewaan untuk membangkitkan lagi destinasi laguna itu.

Dikelola Pokdarwis

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Bantul Yuli Hernadi menuturkan, wisata Laguna Pengklik tercatat sebagai obyek wisata air dan konservasi pantai selatan.

"Destinasi ini dikelola kelompok desa wisata (Pokdarwis) setempat," kata dia.

Wisata kano di Laguna Pengklik ini juga menawarkan jasa pemandu, foto dan video, agar momen para wisatawan saat naik kano bisa didokumentasikan.

"Untik aspek keselamatan wisatawan dalam wisata air tetap terjamin, pengelola rutin mendapat pelatihan penyelamatan dari Pos TNI AL Pantai Samas dan tim SAR," kata dia.

Anggota Komisi B DPRD DIY yang membidangi pariwisata Suwardi mengatakan, untuk mengangkat destinasi yang belum banyak dikenal di pesisir selatan prosesnya perlu bertahap dan kontinu. Sebab, destinasi alternatif itu bersanding dengan destinasi pesisir yang populer seperti Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Goa Cemara, Gumuk Pasir, dan deretan pantai lainnya. "Perlu branding apa kelebihan di kawasan itu, juga atraksi wisata apa saja yang bisa dijual, serta event yang digelar," kata dia.

Pilihan Editor: 5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Berita terkait

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

9 jam lalu

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

1 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

1 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

1 hari lalu

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

2 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

3 hari lalu

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

3 hari lalu

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.

Baca Selengkapnya

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

4 hari lalu

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

Kawasan Malioboro tempat PKL berjualan merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, salah satu warisan budaya dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

4 hari lalu

Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

Kafe di Bantul ini memiliki kelas untuk belajar segala hal tentang kopi dari A sampai Z, dari manajerial sampai rantai pasok.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Jalan, PKL Malioboro Desak Pemda Yogya Buka Dialog Atau Diadukan ke UNESCO

4 hari lalu

Kembali ke Jalan, PKL Malioboro Desak Pemda Yogya Buka Dialog Atau Diadukan ke UNESCO

Aksi ini merupakan bentuk protes para PKL Teras Malioboro 2 terhadap rencana relokasi sepihak yang akan dilakukan Pemda DIY pada awal 2025.

Baca Selengkapnya