Diduga Alami Bali Belly, Wisatawan Australia Kejang dan Dievakuasi dari Bali

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 12 Juli 2024 15:04 WIB

Wisatawan mancanegara menikmati keindahan pura saat mengunjungi objek wisata Pura Taman Ayun, Badung, Bali, Senin, 18 Maret 2024. Pulau Bali kembali dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia dengan memperoleh predikat The Best Island dalam DestinAsian Readers' Choice Awards. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Julia Barresi, 19 tahun, seorang perempuan muda dari Australia jatuh sakit saat berlibur ke Bali. Dia mengalami kejang dan dirawat di rumah sakit, diduga karena Bali belly. Demi keselamatannya, keluarga memutuskan membawa dia kembali ke Australia dan dibuat koma sebelumnya.

Menurut ibunya, Jen, memiliki masalah kesehatan saat masih kecil, tapi dia bisa hidup sehat saat tumbuh dewasa karena mempertahankan gaya hidup sehat.

Awal bulan ini, dia dan teman-temannya melakukan perjalanan ke Bali. Tiba-tiba dia kejang dan dilarikan ke rumah sakit. Ibu Julia, yang sempat berkomunikasi dengan putrinya pada 1 Juli merasa khawatir ulai khawatir, lalu memesan penerbangan ke Bali selasa.

“Dia adalah manusia yang sehat, bersemangat, aktif, dan cantik. makhluk. Dia adalah sahabatku di seluruh dunia. Dia tidak pernah mengalami kejang. Dia mempunyai masalah kesehatan ketika dia masih muda tapi dia sangat sehat sekarang," kata Jen kepada Daily Mail, awal pekan ini.

Setelah Jen mendarat di Bali dan melihat kondisi putrinya, ia membawa putrinya ke Rumah Sakit The Royal Melbourne. Di sana dia dijadwalkan menjalani MRI.

Diduga karena Bali Belly

Advertising
Advertising

Jen mengatakan dia yakin kejang itu disebabkan oleh rendahnya kadar natrium yang dipicu oleh Bali belly, alias diare pelancong. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang ditemukan dalam makanan dan air, namun bisa juga disebabkan oleh virus seperti Rotavirus atau Norovirus, yang menyebabkan penyakit gastrointestinal. Hal ini biasa terjadi di kalangan pengunjung Bali.

“Dia bukan peminum berat. Saya bahkan tidak berpikir dia akan minum banyak karena dia sakit, jadi dia tidak akan menyentuhnya,” katanya. "Dia sangat berhati-hati dengan makanannya, kebersihannya, airnya, semuanya. Jadi tidak ada tindakan apa pun yang dia lakukan yang menyebabkan kejadian ini."

Belum diketahui apa sebenarnya penyebab kejang yang dialami wisatawan Australia itu saat berlibur ke Bali, namun Jen berharap diagnosis akan segera menjelaskan misteri tersebut.

Pilihan Editor: Hal yang Harus Dihindari Turis Asing saat Berwisata ke Tempat Suci di Bali

Berita terkait

Kenali Gejala Sepsis Berikut dengan Segera untuk Selamatkan Nyawa

4 jam lalu

Kenali Gejala Sepsis Berikut dengan Segera untuk Selamatkan Nyawa

Sepsis terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang kekebalan sendiri saat terjadi infeksi. Segera kenali gejalanya agar tak membahayakan nyawa.

Baca Selengkapnya

Aeroflot Rusia Buka Penerbangan Langsung Moskow-Denpasar Mulai 17 September

6 jam lalu

Aeroflot Rusia Buka Penerbangan Langsung Moskow-Denpasar Mulai 17 September

Aeroflot meningkatkan frekuensi penerbangan langsung (direct flight) untuk rute Moskow (SVO) - Denpasar (DPS) mulai 3 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Penyakit Berikut Sering Datang Saat Musim Pancaroba

8 jam lalu

Waspadai 5 Penyakit Berikut Sering Datang Saat Musim Pancaroba

Saat musim pancaroba, intensitas curah hujan yang tinggi akan menimbulkan lebih banyak genangan air sebagai tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

KPU Bali Gelar Lomba Mural Jelang Pilkada 2024, Ini Alasannya

2 hari lalu

KPU Bali Gelar Lomba Mural Jelang Pilkada 2024, Ini Alasannya

KPU Bali menilai tepat penggunaan seni rupa sebagai media sosialisasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Landak Jawa Nyoman Sukena, Pakar Hukum: Penegakkan Hukum Perlu Ruang Bijaksana

2 hari lalu

Kasus Landak Jawa Nyoman Sukena, Pakar Hukum: Penegakkan Hukum Perlu Ruang Bijaksana

I Nyoman Sukena, 38 tahun, warga Bali dituntut bebas dalam kasus kepemilikan landak Jawa, salah satu satwa dilindungi tanpa izin

Baca Selengkapnya

Info BMKG, Dua Kali Sabtu Bali-Lombok Digoyang Gempa

2 hari lalu

Info BMKG, Dua Kali Sabtu Bali-Lombok Digoyang Gempa

Gempa terkini telah menggetarkan sebagian Bali dan Nusa Tenggara Barat pada Sabtu pagi, 14 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Kasus Landak Jawa, dari Polisi Memeriksa Rumah Sukena Hingga Akhirnya Dituntut Bebas

3 hari lalu

Kronologi Kasus Landak Jawa, dari Polisi Memeriksa Rumah Sukena Hingga Akhirnya Dituntut Bebas

Kasus Nyoman Sukena diproses hukum karena memelihara Landak Jawa viral di media sosial. Jaksa akhirnya menuntut bebas.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

3 hari lalu

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Beberapa gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi untuk deteksi dini penyakit jantung

Baca Selengkapnya

Kasus Landak Jawa, Kajati Bali Ungkap Pertimbangan Tuntut Bebas Nyoman Sukena

3 hari lalu

Kasus Landak Jawa, Kajati Bali Ungkap Pertimbangan Tuntut Bebas Nyoman Sukena

Kepala Kejati Bali, Ketut Sumedana, mengungkapkan alasan pihaknya menuntut bebas pemelihara landak Jawa, Nyoman Sukena.

Baca Selengkapnya

Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena yang Pelihara Landak Jawa

3 hari lalu

Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena yang Pelihara Landak Jawa

JPU Kejati Bali menuntut bebas terdakwa I Nyoman Sukena, warga Badung, yang memelihara satwa dilindungi, Landak Jawa

Baca Selengkapnya