3 Kelompok Baru Wisatawan Premium
Reporter
Tempo.co
Editor
Yunia Pratiwi
Senin, 1 Juli 2024 22:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mariott International Luxury Group mengindentifikasi tiga kelompok wisatawan premium baru. Hal ini berdasarkan laporan New Luxe Landscape yang mengidentifikasi ekspektasi dan preferensi baru wisatawan berpenghasilan premiun di Asia Pasifik.
Laporan tersebut melibatkan 1202 wisatawan internasional yang sering bepergian untuk liburan, selama periode 18 April hingga 13 Mei 2024. Dengan menargetkan 10 persen penduduk terkaya di Australia, Singapura, India, Indonesia, Korea Selatan dan Jepang, 200 responden dari masing-masing negara.
Dengan pendapatan yang lebih besar dan semakin banyaknya wisatawan yang telah berpengalaman, penelitian ini telah mengidentifikasi tiga kategori wisatawan baru, yaitu Venture Travelist, Experience Connoisseur, dan Timeless Adventure.
1. Venture Travelist
Venture Travelist memprioritaskan destinasi liburan yang bisa menghasilkan peluang bisnis. Meski menikmati liburan bersama keluarga dan orang-orang terkasih, mereka selalu mencari peluang untuk mendapatkan kesepakatan. Dengan semangat wirausaha, mereka menjelajahi lokasi, berbelanja produk lokal dan barang antik, serta mencari koneksi bisnis dengan anggota komunitas lokal.
2. Experience Connoisseur
Sebagian besar Experience Connoisseur merupakan generasi milenial. Mereka merencanakan perjalanan liburan sebagai upaya untuk memperkaya kepribadian. Dengan melakukan perjalanan ekstensif, mereka melihat pengalaman tersebut sebagai investasi dalam kesejahteraan mental maupun fisik. Mereka ingin menjelajahi destinasi secara mendalam, menghargai personalisasi, dan secara aktif mencari pengalaman eksklusif yang tidak bisa didapatkan di tempat lain.
3. Timeless Adventurer
Kategori ini adalah wisatawan berusia di atas 65 tahun yang membuat rencana perjalanan mereka sendiri dan menjelajahi destinasi unik dan tidak biasa.
Mereka merupakan penjelajah yang giat dan ingin membenamkan diri di sebuah destinasi. Mereka tidak terlalu tertarik dengan tempat wisata yang mainstream dan lebih tertarik pada apa yang membuat destinasi terasa seperti di rumah, sehingga membuatnya unik dan berkesan.
Perubahan karakter wisatawan premium
Selain kategori wisatawan premium baru, laporan tersebut juga mengidentifikasi beberapa perubahan karakter wisatawan premium di kawasan Asia Pasifik. Di antaranya, sebanyak 89 persen wisatawan premium di India paling aktif merencanakan liburan, rata-rata enam kali perjalanan dlaam setahun.
Wisatawan independen terbanyak berasal dari Singapura. Sekitar 61 persen warga Singapura lebih memilih merencanakan perjalanan mereka sendiri dibandingkan dengan 43% di wilayah lainnya.
Sementara wisatawan yang cenderung berlibur lebih lama berasal dari Australia. Hal ini karena warga Australia memiliki hak cuti tahunan minimal empat minggu. tidak mengherankan jika warga Australia memiliki liburan terlama. Tak heran jika sepertiga orang Indonesia juga berharap mereka bisa berlibur lebih dari tiga minggu.
Minat wisata kuliner juga mengalami peningkatan. Sebanyak 88 persen responden memilih destinasi liburan berdasarkan pengalaman kuliner ataupun untuk mencari makanan baru. Termasuk mengkuti tren bersantap, dengan hampir separuh responden menganggap pengalaman kuliner mewah sebagai acara malam yang ideal.
Sebanyak 80 persen wisatawan elit sangat mempertimbangkan isu keberlanjutan dan praktik lingkungan oada tempat mereka menginap. Termasuk ingin melihat restoran hotel yang menyajikan makanan lokal dan berharap hotel memiliki pengelolaan limbah makanan yang baik.
Tak hanya isu keberlanjutan, bagi wisatawan premium faktor terpenting dalam berwisata adalah keamanan. Sebanyak 91 persen responden mengatakan bahwa lingkungan yang aman lebih penting daripada layanan yang luar biasa, pengalaman eksklusif, atau pengalaman yang personal.
Pilihan editor: Liburan ke Thailand saat Musim Hujan Ini yang Harus Disiapkan