Cemarkan Citra Pariwisata Malaysia di Depan Turis Asing, Sopir Taksi Online Diperiksa

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 13 Juni 2024 16:18 WIB

Suasana di sekitar kuil Batu Caves di Batu Caves, Selangor, Malaysia, 11 Juli 2017. Kuil tempat umat Hindu beribadah ini menjadi objek wisata wajib bagi wisatawan yang mengunjungi ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengemudi taksi online di Malaysia diperiksa setelah diduga mencemarkan nama baik pariwisata negara tersebut lewat video viral belum lama ini. Dalam video, ia mengatakan bahwa Malaysia bukanlah tempat yang baik untuk turis.

Dalam video yang diunggah pada 4 Juni di akun TikTok "Samisma_News & AATV Rakyat News", pengemudi tersebut terlihat menjemput seorang turis asing dari Inggris di Penang. Sambil mengemudia, dia berbicara dengan turis tersebut tentang Malaysia.

Meski turis tersebut menunjukkan kesukaannya pada Penang, sang pengemudi mengatakan Malaysia secara umum bukanlah tempat yang baik untuk wisatawan. Dia mengatakan bahwa tempat terbaik untuk berwisata adalah Thailand yang benar-benar surga menurut dia.

“Setelah Penang, Anda bisa pergi ke Langkawi, tapi hanya itu. Tidak ada tempat lain yang bisa Anda datangi,” kata sang sopir kepada turis tersebut.

Sang pengemudi juga menyebut Malaysia sebagai tempat yang “tidak adil” bagi penganut agama selain Islam. “Bisa saja kita bersenang-senang, tapi karena ini negara Muslim, mereka ingin kita mengikuti gaya hidup mereka. Ini tidak adil kan?” kata sang pengemudi sambil menambahkan bahwa tinggal di Malaysia hampir setara dengan tinggal di gua atau di dalam hutan.

Advertising
Advertising

Video tersebut menjadi viral di beberapa platform media sosial sehingga memicu kritik masyarakat terhadap pengemudi yang menjelek-jelekkan Malaysia kepada turis asing.

Diselidiki Berdasarkan Dua Undang-undang

Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Razarudin Husain mengatakan penyelidikan bermula dari laporan seorang pedagang berusia 49 tahun yang melihat video TikTok di rumahnya di Kempas Baharu, Johor Bahru kemarin. Pemeriksaan akan dilakukan dengan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia untuk mendapatkan rincian pemilik akun TikTok dan mengidentifikasi pengemudinya, menurut laporan Daily Express Malaysia.

Kasus ini akan diselidiki berdasarkan Undang-Undang Penghasutan tahun 1948 dan Undang-undang Komunikasi dan Multimedia tahun 1998.

Malaysia, yang terkenal dengan kekayaan budaya dan landmark ikoniknya. Tahun lalu, negara ini mencatat hampir 29 juta wisatawan asing sehingga menjadi tujuan wisata paling populer di Asia Tenggara.

Baru-baru ini Malaysia menempati posisi teratas survei tentang destinasi liburan terbaik di Asia oleh lembaga keuangan Amerika Serikat, Insider Monkey.

VN EXPRESS | THE SUN MY | DAILY EXPRESS MALAYSIA

Pilihan Editor: Asal Usul Nasi Kandar, Hidangan Banjir Kuah dari Malaysia yang Menggugah Selera

Berita terkait

Partai Move Forward: Masih Ada Sisa-Sisa Rezim Militer di Thailand

5 jam lalu

Partai Move Forward: Masih Ada Sisa-Sisa Rezim Militer di Thailand

Juru bicara Partai Gerakan Maju (MFP) berkomentar tentang kondisi demokrasi di Thailand. Ia berpendapat masih ada sisa-sisa rezim militer di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

6 jam lalu

Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

Polisi Sabah di Malaysia menangkap dan menginterogasi seorang aktivis yang membela Suku Bajo, yang diusir dan rumahnya dibakar oleh otoritas setempat.

Baca Selengkapnya

Terancam Dibubarkan, Partai Move Forward Thailand Tunggu Keputusan Mahkamah Konstitusi Bulan Depan

8 jam lalu

Terancam Dibubarkan, Partai Move Forward Thailand Tunggu Keputusan Mahkamah Konstitusi Bulan Depan

Juru bicara Partai Move Forward (MFP) Thailand memperkirakan keputusan Mahkamah Konstitusi dalam kasus pembubaran partainya akan diumumkan awal bulan depan.

Baca Selengkapnya

Terancam Dibubarkan, Partai Move Forward akan Tetap Dorong Demokratisasi di Thailand

18 jam lalu

Terancam Dibubarkan, Partai Move Forward akan Tetap Dorong Demokratisasi di Thailand

Dalam wawancara khusus dengan Tempo, juru bicara Move Forward Party (MFP) memastikan mereka akan terus memperjuangkan demokrasi di Thailand.

Baca Selengkapnya

Thailand Menyelesaikan Pemilihan Senat Pertama dalam Satu Dekade

18 jam lalu

Thailand Menyelesaikan Pemilihan Senat Pertama dalam Satu Dekade

Ini menjadi pemilu pertama Senat sejak kudeta militer thailand satu dekade lalu.

Baca Selengkapnya

Polda Aceh Amankan 180 Kilogram Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia

22 jam lalu

Polda Aceh Amankan 180 Kilogram Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia

Polda Aceh berhasil mengungkap kasus narkotika jenis sabu jaringan Malaysia-Indonesia dengan total barang bukti mencapai 180 kilogram.

Baca Selengkapnya

Berbagai Cara Pekerja Migran Tembus Negara Tujuan dengan Jalan Ilegal, dari Visa Turis Hingga Pakai Oknum

1 hari lalu

Berbagai Cara Pekerja Migran Tembus Negara Tujuan dengan Jalan Ilegal, dari Visa Turis Hingga Pakai Oknum

Berbagai cara dilakukan pekerja migran yang sudah masuk daftar blacklist agar bisa menembus negara tujuan. Salah satunya pakai jasa oknum

Baca Selengkapnya

WNI yang Ditahan di Osaka Jepang Pernah Bekerja di Malaysia, Kemlu Ungkap Tujuan Revi ke Sana

1 hari lalu

WNI yang Ditahan di Osaka Jepang Pernah Bekerja di Malaysia, Kemlu Ungkap Tujuan Revi ke Sana

Revi Cahya Windi Sulihatun adalah seorang WNI yang ditahan begitu tiba di Bandara Internasional Kansai Osaka Jepang.

Baca Selengkapnya

Koh Samui di Thailand Dinobatkan jadi Pulau Terbaik di Asia Pasifik, Intip Pesonanya

2 hari lalu

Koh Samui di Thailand Dinobatkan jadi Pulau Terbaik di Asia Pasifik, Intip Pesonanya

Travel+Leisure menonjolkan pesona Koh Samui Thailand dengan menyebutkan bungalow, desa nelayan, dan pemandangan alamnya menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Fredy Pratama Dibawah Kendali Polisi Thailand, Polri: Sudah Terdeteksi, Tinggal Menangkap

4 hari lalu

Penangkapan Fredy Pratama Dibawah Kendali Polisi Thailand, Polri: Sudah Terdeteksi, Tinggal Menangkap

Mabes Polri menyatakan posisi gembong narkoba Fredy Pratama telah terdeteksi. Polisi Thailand tinggal menangkap saja.

Baca Selengkapnya