Sejarah Pabrik Cerutu Taru Martani di Yogyakarta yang Bosnya Dilaporkan Sultan HB X karena Dugaan Korupsi

Sabtu, 1 Juni 2024 16:45 WIB

Pabrik cerutu Taru Martani di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bahwa Pemerintah DIY menjadi pelapor atas dugaan tindak pidana korupsi pejabat utama di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Taru Martani. Dari pelaporan itu, Kejaksaan Tinggi DIY akhirnya bergerak menyelidiki dan mengungkap bahwa Direktur Utama PT Taru Martani Nur Achmad Affandi terlibat kasus dugaan korupsi investasi emas. Kasus itu menyebabkan pabrik cerutu yang ada sejak jaman Belanda itu mengalami kerugian Rp 18,7 miliar.

"Memang kami yang melaporkan (dugaan korupsi di Taru Martani), ada surat gubernur ke kejaksaan," ungkap Sultan HB X Kamis 30 Mei 2024.

Sejarah Taru Martani

Kaum muda juga wisatawan, mungkin mengenal Taru Martani sebagai salah satu kafe estetik di sudut Kota Yogyakarta yang berada di Jalan Kompol Bambang Suprapto Baciro atau hanya 300 meter di timur Stasiun Lempuyangan. Namun, sebelum adanya kafe bernama Taru Martani 1918 Coffee and Resto dengan pemandangan khas halaman pabrik itu, Taru Martani punya sejarah panjang lebih dulu.

Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta mencatat bahwa Taru Martani mulai dibangun pada 1918 oleh seorang produsen cerutu dari Belanda. Pabrik yang sudah berusia 106 tahun itu pun masih beroperasi hingga sekarang.

Taru Martani memproduksi cerutu-cerutu yang disebut kesukaan orang luar negeri secara kontinyu. Beberapa nama cerutu buatan Taru Martani, antara lain Cigarillos/Treasure, Extra Cigarillos, Senoritas, Panatella, Slim Panatella, Half Corona, Corona, Super Corona/Grand Corona, Boheme, Perfecto, Royal Rothschild, dan Churchill.

Advertising
Advertising

Pabrik ini pada awalnya berada di tepi Jalan Magelang sebelum berpindah ke lokasi yang sekarang ini pada tahun 1921. Semula pabrik ini bernama N.V. Negresco kemudian pada masa pendudukan Jepang pabrik ini berubah nama menjadi Java Tobacco Kojo.

Setelah Kemerdekaan

Pada masa pasca-kemerdekaan atau tepatnya pada 23 September 1972, bangunan ini berganti nama menjadi PT PT Taru Martani dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Bangunan ini telah mengalami berbagai macam perubahan zaman dari masa kolonialisme hingga masa kemerdekaan, akan tetapi masih bertahan dengan fungsi aslinya. Pabrik PT Taru Martani yang didirikan sejak 1918 sudah menjadi Kompleks bangunan yang lengkap dengan berbagai fungsi, seperti gedung produksi, gedung ekspedisi, dan gedung pendukung lainnya.

Hal ini membuktikan bahwa pada saat itu arsitek perancang sudah memiliki visi jangka panjang dalam pengelolaan sebuah industri.

PD Tarumartani merupakan kompleks yang terdiri dari beberapa bangunan yaitu Kantor Teknik, Kantor Human Resources, Kantor Tengah, Gedung Bengkel Mesin, Gedung Percetakan, Gedung Ekspedisi, Kantor Depan, Door Loop, Koperasi, Gedung Parkir, Gedung Rakit Kotak, dan Gedung Produksi 1 dan 2.

Sultan HB X saat menyambangi Taru Martani pada Juni 2022 lalu mengatakan Taru Martani sudah memiliki branding sendiri sehingga pasarnya lebih besar di luar negeri. "Maka perlu ruang untuk ekspor yang lebih besar, tetapi jangan sampai bersaing dengan petani lokal, seperti di Pasar Beringharjo dan Colombo," kata Sultan saat itu.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Pabrik Cerutu Taru Martani di Yogyakarta, Usianya 102 Tahun

Berita terkait

UMY Punya Gedung Asrama Mahasiswa Baru, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

14 jam lalu

UMY Punya Gedung Asrama Mahasiswa Baru, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

Gedung modern UMY Student Dormitory bisa menampung lebih dari seribu mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Hindari Macet, Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas Wayang Jogja Night Carnival 2024

20 jam lalu

Hindari Macet, Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas Wayang Jogja Night Carnival 2024

Puncak peringatan HUT ke-268 Kota Yogyakarta bakal diwarnai gelaran street art Wayang Jogja Night Carnival Senin 7 Oktober 2024 mulai sore hingga malam di kawasan Tugu Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

1 hari lalu

Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

Pameran modifikasi kendaraan terbesar di Tanah Air, Kustomfest, bakal kembali digelar akhir pekan ini di kawasan Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

1 hari lalu

Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

PT. KAI Daop 6 Yogyakarta pekan ini baru selesai melakukan sterilisasi kawasan Bong Suwung di wilayah emplasemen bagian barat Stasiun Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

1 hari lalu

Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

Pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak adanya kontrol ketat dari pemerintah daerah atas masih maraknya penjualan minuman beralkohol.

Baca Selengkapnya

Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

2 hari lalu

Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

Sultan Hamengkubuwono IX menyumbang 6,5 juta gulden untuk Indonesia melalui Sukarno. Dana itu dijadikan kas negara di awal kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

2 hari lalu

Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.

Baca Selengkapnya

Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

3 hari lalu

Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batik yang berbeda, yang mencerminkan tradisi, filosofi, dan lingkungan alam di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Hari Batik Nasional, Karya Anak Penyintas Kanker Sepanjang 50 Meter Dipamerkan di Yogyakarta

3 hari lalu

Hari Batik Nasional, Karya Anak Penyintas Kanker Sepanjang 50 Meter Dipamerkan di Yogyakarta

Pameran di jalanan bertajuk Mahakarya Batik Humanity in Harmony, memeriahkan Hari Batik Nasional.

Baca Selengkapnya

36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

3 hari lalu

36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

Di depan jasad Sultan Hamengkubuwono IX, empat putra menikah bersama-sama dengan calon istri mereka.

Baca Selengkapnya