Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Batik Nasional, Karya Anak Penyintas Kanker Sepanjang 50 Meter Dipamerkan di Yogyakarta

image-gnews
Peringatan Hari Batik Nasional diwarnai pameran batik karya 65 anak penyintas kanker di kawasan Museum Benteng Vredeburg-Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Peringatan Hari Batik Nasional diwarnai pameran batik karya 65 anak penyintas kanker di kawasan Museum Benteng Vredeburg-Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peringatan Hari Batik Nasional diwarnai pameran batik karya 65 anak penyintas kanker di kawasan Museum Benteng Vredeburg - Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024. Pameran di jalanan bertajuk Mahakarya Batik Humanity in Harmony itu digagas Yayasan Kanker Anak Indonesia bersama komunitas Lions Club Solo Mustika.

Karya anak-anak penyintas kanker dari tiga kota yakni Solo, Yogyakarta, dan Jakarta itu dituangkan di kain sepanjang 50 meter. Setiap karya memuat kisah dan imajinasi anak-anak penderita kanker itu.

"Dari anak-anak yang terlibat dalam pembuatan karya ini, satu anak dari Solo sudah berpulang (meninggal dunia) terlebih dulu saat proses membatik di Mangkunegaran Solo," kata inisator aksi itu, Idha Jacinta, Rabu.

Mimpi para anak penyintas kanker 

Setiap karya berkisah tentang imajinasi dan mimpi para anak penyintas kanker itu, sebagian besar bercerita tentang Indonesia. Misalnya, karya bergambar sebuah keluarga seperti sedang berlibur dengan latar Candi Borobudur, ada juga sebuah keluarga sedang menikmati momen santai di rumah sembari membaca koran, bahkan ada gambar para tokoh wayang Punakawan tengah bercakap-cakap.

Idha mengungkapkan, semua karya batik anak-anak itu sudah berhasil terjual dengan harga Rp15 juta setiap karyanya. Untuk di Kota Yogyakarta yang diikuti 20 anak penyintas kanker, total dana yang terkumpul senilai Rp300 juta. 

"Dana hasil penjualan karya anak anak ini seluruhnya didonasikan, untuk pembangun rumah singgah anak penyintas kanker," kata dia.

Aksi serupa juga digalang di Kota Solo yang diikuti 20 anak penyintas kanker dan di Jakarta yang diikuti 25 anak.

Dukungan bagi anak-anak penyintas kanker

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Idha mengatakan, dalam aksi yang juga melibatkan komunitas batik lukis Taman Sari Yogyakarta itu digagas sebagai dukungan bagi para anak-anak yang saat ini sedang berjuang menghadapi penyakit kanker.

Dalam proses pembuatan batik ini, para anak penyintas kanker itu sebelumnya berkumpul di tiga tempat berbeda untuk bersama sama membuat karya batik. 

Misalnya di Solo, pusat pembuatan batik bertempat di Pura Mangkunegaran, lalu di Jakarta dipusatkan di Museum Batik Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan di Yogyakarta dipusatkan di Hotel Ambarrukmo.

Dalam aksi itu, karya batik anak-anak penyintas kanker itu awalnya dibentangkan di depan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Setelah itu, batik diarak dan dipertontonkan kepada publik di pinggir jalan kawasan Titik Nol Kilometer dan dibawa masuk ke area Museum Benteng Vredeburg untuk memeriahkan Hari Batik Nasional.

Pilihan Editor: Wayang Jogja Night Carnival Bakal Bebas dari Kampanye Pilkada, Undangan Dibatasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Pemilihan Warna Batik Sesuai Undertone Kulit

32 menit lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Saran Pemilihan Warna Batik Sesuai Undertone Kulit

Sebelum memilih warna batik penting untuk memahami undertone kulit dengan tiga jenis yang utama, yakni warm, cool, dan netral.


Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

2 jam lalu

Nelson Mandela saat dikunjungi Michelle Obama dan kedua anaknya tahun 2011. Mandela sering mengenakan batik kesayangannya saat bertemu beberapa tokoh dunia. Rnw.nl
Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

Batik memiliki peringatan khusus dalam Hari Batik Nasional yang juga menarik minat tokoh dunia untuk mengenakannya.


Menelisik Sejarah Penetapan Hari Batik Nasional Tiap 2 Oktober

2 jam lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menelisik Sejarah Penetapan Hari Batik Nasional Tiap 2 Oktober

Hari Batik Nasional berawal dari pengakuan UNESCO yang diumumkan pada 2 Oktober 2009, saat batik diakui sebagai Warisan Budaya Nonbendawi.


Kolaborasi Elegan Best Western Premier The Hive dan Amrta Batik Yogyakarta di Hari Batik Nasional

4 jam lalu

Hari Batik Nasional di Best Western Premier The Hive
Kolaborasi Elegan Best Western Premier The Hive dan Amrta Batik Yogyakarta di Hari Batik Nasional

Batik bukan hanya sekadar kain, tapi adalah seni yang harus kita lestarikan dan banggakan.


Hari Batik Nasional, PNM Berdayakan Pengrajin Batik Ecoprint di Kampung Madani

5 jam lalu

Foto bersama perserta dari nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) yang mengikuti pelatihan membatik di Kampung Madani Desa Gandusari Magelang, Jawa Tengah, pada 2 Oktober 2024. Dok. PNM
Hari Batik Nasional, PNM Berdayakan Pengrajin Batik Ecoprint di Kampung Madani

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melatih klaster nasabah batik di Kampung Madani, Desa Gandusari, Magelang agar mampu menghasilkan variasi produk batik.


Hari Batik Nasional, Canva Kenalkan Template Desain Baru Bertema Indonesia

5 jam lalu

Tenan Canva saat acara Inacraft 2024 di Jakarta Convention Center, Gelora Bung Karno, Rabu, 2 Oktober 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Hari Batik Nasional, Canva Kenalkan Template Desain Baru Bertema Indonesia

Pengunjung bisa berkunjung ke tenant Canva yang ada di Jakarta Convention Center pada 6-8 Oktober 2024 untuk konstultasi langsung.


36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

5 jam lalu

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

Di depan jasad Sultan Hamengkubuwono IX, empat putra menikah bersama-sama dengan calon istri mereka.


Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

6 jam lalu

Brigjen Katamso. Wikipedia
Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

Kematian tragis Birgen Katamso dan Kolonel Sugiyono akibat G30s di Yogyakarta. Keduanya dianugerahi sebagai Pahlawan Revolusi.


Hari Batik Nasional 2024: Kenali Perbedaan Motif Batik Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan

6 jam lalu

Jogja International Batik Bienalle yang diluncurkan di Sarinah, Jumat, 23 Juni 2023 mengambil tema Daur Hidup/Foto: Cantika/Ecka Pramita
Hari Batik Nasional 2024: Kenali Perbedaan Motif Batik Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan

Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober. Ketahui perbedaan motif batik Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan.


Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

8 jam lalu

Sejumlah pesepeda dari komunitas Bike2Work (B2W) menggunakan batik saat gowes merayakan Hari Batik Nasional di Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2024. Batik telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya takbenda dari Indonesia oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Setiap tahun, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober sebagai bentuk penghargaan dan kebanggaan terhadap warisan budaya. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

Hari Batik Nasional pada hari ini 2 Oktober bersamaan ditetapkannya Batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh Unesco 2 Oktober 2009.