Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pabrik Cerutu Berusia 104 Tahun di Yogyakarta, Taru Martani dan Nasibnya Kini

image-gnews
Bangunan pabrik tembakau peninggalan Belanda di Yogyakarta, Taru Martani. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Bangunan pabrik tembakau peninggalan Belanda di Yogyakarta, Taru Martani. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Di Yogyakarta, salah satu bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda yang masih terawat adalah pabrik cerutu Taru Martani. Pabrik yang berdiri sejak 1918 itu masih beroperasi hingga kini dengan ratusan karyawan.

Pabrik cerutu Taru Martani terletak di pusat Kota Yogyakarta, persisnya di Jalan Kompol Bambang Suprapto Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Sudah 104 tahun Taru Martani konsisten memproduksi 14 jenis cerutu kualitas ekspor.

"Pemasaran cerutu saat ini lebih bagus ketimbang beberapa tahun lalu," kata Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X saat berkunjung ke pabrik cerutu Taru Martani, Selasa, 14 Juni 2022. "Taru Martani sudah punya branding sendiri sehingga pasarnya lebih besar di luar negeri."

Taru Martani saat ini merupakan perusahaan daerah yang dikelola Pemerintah DI Yogyakarta. Sultan berharap ada diversifikasi produk dan berbagai program di sektor pertanian yang disokong pabrik. Diversifikasi menjadi keharusan supaya perusahaan itu tetap hidup dengan meningkatkan ekspor. Saat ini, menurut Sultan, nilai aset pabrik belum seimbang dengan keuntungannya.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berkunjung ke pabrik cerutu Taru Martani di Kota Yogyakarta pada Selasa, 14 Juni 2022. Dok. Pemerintah DI Yogyakarta

"Maka perlu ruang untuk ekspor yang lebih besar, tetapi jangan sampai bersaing dengan petani lokal, seperti di Pasar Beringharjo dan Colombo," kata Sultan. Dia juga mendorong agar lini bisnis Taru Martani bukan hanya dari cerutu. Terlebih, bangunan pabrik masih memungkinkan untuk menyediakan fasilitas lain.

Direktur Utama PD Taru Martani, Nur Ahmad Effendi mengatakan, pasar cerutu di luar negeri memang masih menjanjikan. Itu sebabnya Taru Martani masih memproduksi cerutu-cerutu kesukaan orang luar negeri secara kontinyu. Beberapa nama cerutu buatan Taru Martani, antara lain Cigarillos/Treasure, Extra Cigarillos, Senoritas, Panatella, Slim Panatella, Half Corona, Corona, Super Corona/Grand Corona, Boheme, Perfecto, Royal Rothschild, dan Churchill.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berkunjung ke pabrik cerutu Taru Martani di Kota Yogyakarta pada Selasa, 14 Juni 2022. Dok. Pemerintah DI Yogyakarta

"Kami juga memproduksi tiga formulasi campuran cerutu, yaitu Natural Cigar, Flavour Cigar, dan Mild Cigar," kata Nur. Manajemen Taru Martani tengah berusaha memperluas pasar baru di Asia, seperti Taiwan dan Singapura. Variasi produk ukuran besar mencapai 5.600 buah cerutu, sedangkan ukuran kecil 20 ribuan buah cerutu.

Dengan mempekerjakan 230 orang, produksi Taru Martani pada 2018 mencapai 68 tahun setiap tahun. Namun sekarang turun menjadi 26 ton per tahun. Total pendapatan pabrik itu sebesar Rp 68 miliar dengan keuntungan Rp 13,5 miliar. Setoran cukai Rp 15 miliar dan pendapatan asli daerah sebanyak Rp 5,5 miliar.

Baca juga:
Wisatawan di Kota Yogyakarta Bakal Kian Ramai karena Jalur Tol

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

10 jam lalu

Sejumlah kendaraan melewati jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta yang mulai dibuka untuk pemudik Lebaran 2024 mulai hari ini, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

Akses keluar yang menjadi favorit pengguna Jalan Tol Yogya-Solo adalah arah Ngawen sebanyak total 40.965 kendaraan.


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

23 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

1 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

2 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

2 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

2 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

2 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

2 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.