Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Jumat, 26 April 2024 02:33 WIB

Pengunjung menikmati air terjun di kawasan wisata alam Geopark Ciletuh Curug Awang, Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad, 9 Desember 2018. Curug Awang yang memiliki tinggi 40 meter dan lebar 60 meter serta menawarkan suasana pemandangan air terjun yang masih alami tersebut menjadi alternatif wisata liburan di akhir pekan bersama keluarga. ANTARA/Nurul Ramadhan

TEMPO.CO, Jakarta - Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu (UGGCP) didorong menjadi destinasi wisata alam kelas dunia salah satunya dengan menggelar berbagai kegiatan massal. Untuk itu, destinasi di Sukabumi, Jawa Barat, ini bakal menjadi tuan rumah berbagai kegiatan salah satunya adalah Geopark Ciletuh Run 2024.

Ajang lari ini akan digelar pada Mei mendatang. Kegiatan ini dibuka secara umum dan siapapun bisa mengikutinya. Peserta nantinya tidak hanya sebatas olahraga saja, tetapi bisa menikmati panorama alam yang berada di Geopark Ciletuh, Kecamatan Ciemas. Mereka juga akan disuguhkan berbagai hiburan budaya dan seni serta kuliner khas Kabupaten Sukabumi.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Rabu, 24 April 2024, mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan berbagai program dan promosi untuk UGGCP menuju destinasi wisata kelas dunia seperti kegiatan olahraga massal, parade kebudayaan dan lain sebagainya.

Menurut Marwan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk promosi untuk meningkatkan kunjungan sekaligus mengenalkan berbagai destinasi wisata baik tingkat nasional maupun internasional.

"Kami mengundang kepada seluruh warga Indonesia serta wisatawan mancanegara untuk mengikuti Olahraga Geopark Ciletuh Run 2024 yang digelar di Geopark Ciletuh pada Mei 2024," ujarnya.

Advertising
Advertising

Marwan optimistis kegiatan ini bisa meningkatkan angka kunjungan wisatawan baik lokal maupun internasional.

Geopark Ciletuh

Geopark Ciletuh Sukabumi merupakan konservasi seluas 126.100 hekatre. Kawasan di pesisir Pantai Selatan ini ditetapkan sebagai Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global pada 17 April 2018.

Geopark ini terdiri dari bentang alam yang beragam, meliputi pegunungan, perbukitan, dataran rendah, teluk Ciletuh dan pesisir Samudra Hindia. Di kawasan ini terdapat 9 air terjun, 4 pulau kecil, 12 batuan unik, 2 gua laut, 11 pantai, batuan langka, fosil, dan juga geyser. Itu belum termasuk keragaman hayatinya yang berada di kawasan konservasi dan kawasan budidaya.

Hal lain yang menarik dari geopark ini adalah wisata adat dan budaya. Di sini terdapat Kasepuhan Ciptagelar, sebuah desa adat yang berlokasi di kaki gunung Halimun. Suasana desa adat ini masih asri dengan panorama persawahan yang hijau dan indah. Maysarakat Kasepuhan Ciptagelar masih menjunjung tinggi adat istiadat serta tradisi Sunda.

Pilihan Editor: Destinasi Liburan Wisata Pantai di Jawa Barat, Pantai Karang Hawu hingga Pantai Batu Karas

Berita terkait

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

3 hari lalu

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi

Baca Selengkapnya

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

5 hari lalu

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

24 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

26 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

31 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

37 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

37 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya

Geopark Kaldera Gunung Batur Bali Punya 21 Situs, Bisa Dijelajahi Wisatawan dalam Sehari

17 Maret 2024

Geopark Kaldera Gunung Batur Bali Punya 21 Situs, Bisa Dijelajahi Wisatawan dalam Sehari

Situs geologi di kawasan geopark itu antara lain Gunung Batur, Danau Batur, dan aliran lava hitam.

Baca Selengkapnya

Penutupan Pulau Kunti di Sukabumi, Mencegah Pembalakan Kayu Santigi?

12 Februari 2024

Penutupan Pulau Kunti di Sukabumi, Mencegah Pembalakan Kayu Santigi?

Dikenal sebagai bahan terbaik untuk bonsai dan aquascape, saat ini, pohon santigi di karang pulau Kunti, Sukabumi telah punah karena dijarah.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Pulau Sibandang di Danau Toba Sembari Edukasi Wisata Berbasis Konservasi

26 Januari 2024

Menjelajah Pulau Sibandang di Danau Toba Sembari Edukasi Wisata Berbasis Konservasi

Pulau Sibandang menjadi bagian penting dalam pengembangan Destinasi Super Prioritas Danau Toba.

Baca Selengkapnya