Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjelajah Pulau Sibandang di Danau Toba Sembari Edukasi Wisata Berbasis Konservasi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Pulau Sibandang di Danau Toba (indonesia.travel)
Pulau Sibandang di Danau Toba (indonesia.travel)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Sibandang di Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumatera Utara, mendadak ramai. Pulau terbesar kedua di Danau Toba, setelah Samosir, itu menjadi lokasi para relawan Strive Voluntourism for Sibandang - Berbagi Inspirasi Lewat Profesi."

Para relawan memperkaya pengalaman anak-anak pulau untuk menciptakan lingkungan yang ceria dan bersahabat. Tidak hanya itu, anak-anak diajak menjaga dan melestarikan keindahan alam. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Taput Sasma Situmorang turut serta dalam acara itu. Dia memandikan kerbau yang menjadi simbol kebersamaan sekaligus mencerminkan peran strategis pemerintah dalam pengembangan pariwisata berbasis konservasi dan alam di Pulau Sibandang.

"Komunitas Strive bukan hanya berwisata. Mereka mengedukasi, motivasi anak-anak dan mempromosikan Pulau Sibandang sebagai objek wisata yang menarik," kata Sasma, Selasa, 23 Januari 2024.

Dibandingkan dengan Pulau Samosir, Sibadang kalah populer sebagai destinasi wisata di Danau Toba. Padahal pulau ini menjadi bagian penting dalam pengembangan Destinasi Super Prioritas Danau Toba. Sebagai tujuan wisata, pulau ini memiliki sejumlah desa wisata yang menarik dikunjungi, seperti Desa Papande yang menjadi sentra pembuatan ulos. Wisatawan juga bisa menemukan rumah adat Batak yang disebut dengan bolon. Bagi penyuka sejarah, kunjungi Rumah Kepala Nagari Rajagukguk, Makam Raja Sorta Uluan di puncak bukit Sibandang, serta situs Partukkoan yang berupa kursi batu tempat para raja bermusyawarah.

Wisata berbasis konservasi

Executive Director of Strive Nukeu Novia Andriani S menyoroti keunikan Pulau Sibandang sebagai bagian dari Kaldera Toba, salah satu geopark global UNESCO. Katanya, Pulau Sibandang terbentuk akibat letusan dahsyat pada 74.000 tahun lalu. Pengelolaan pariwisata di kawasan ini harus berbasis konservasi dan alam. 

"Strive Voluntourism for Sibandang menggabungkan keindahan alam dengan kearifan lokal, menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark atau BP TCUGGP Debbie Panjaitan menyambut partisipasi para volunteer sebagai langkah maju menjadikan Pulau Sibandang destinasi pariwisata berbasis geopark. Dia mengajak semua pihak melestarikan budaya yang kaya di Pulau Sibandang, menjadikan pengalaman wisata sebagai ajang pembelajaran nilai-nilai lokal.

Sementara itu, Ketua Umum Jaringan Geopark Indonesia Mohamad Farid Zaini menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan pariwisata. Banyak destinasi wisata di Pulau Sibandang seperti ulos, menaiki dragon boat dan lainnya. 

"Ini semangat dan antusiasme kami para volunteer mendukung perkembangan Pulau Sibandang," ucap Farid.

MEI LEANDHA

Pilihan Editor: Jalan-jalan ke Danau Toba, Jangan Lupa Singgah ke 6 Destinasi Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

2 jam lalu

Matahari yang dikelilingi lingkaran cahaya dan busur cahaya ini ditangkap pada 28 Mei di Belfast's Botanic Gardens. Foto: Alan Fitzsimmons
Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.


Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

1 hari lalu

Batuan granit terhampar di perairan kawasan situs geologi Alif Stone Park di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis 12 November 2020. Keberadaan sejumlah situs geologi, seperti 'Alif Stone Park', Senubing, Pantai Bamak, Tanjung Datuk, Batu Kasah, dan sejumlah situs lainnya membuat Natuna saat ini Geopark Nasional oleh Komite Nasional Geopark Indonesia (ADHOC) dan diusulkan untuk masuk ke dalam 'Global Geopark Network' (GGN) UNESCO. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi


SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

2 hari lalu

SEVENTEEN. Dok. Weverse
SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

Dua pusat pembelajaran yang dibangun SEVENTEEN dan UNESCO dari donasi SEVENTEEN Going Together


Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

3 hari lalu

Tuanku Imam Bonjol. Wikipedia
Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

Manuskrip atau naskah Tombo Tuanku Imam Bonjol yang ditulis anaknya ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World. Apa isinya?


Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

3 hari lalu

Para peserta Natuna Geopark Marathon 2024 beristirahat usai mengikuti maraton 45 K di Natuna, Ahad, 12 Mei 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.


Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

5 hari lalu

Komplek Situs Candi Muarojambi. TEMPO/Zulkarnain
Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.


Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

6 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana


Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

7 hari lalu

Tulisan aksara jawi dan bahasa melayu dalam naskah Tuanku Imam Bonjol yang dipamerkan di GOR M Yamin Kota Payakumbuh pada 12/17 Oktober 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

Naskah Tuanku Imam Bonjol pernah tidak diketahui keberadaannya selama 23 tahun, ditemukan kembali pada 2014.


10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

7 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

Deretan beasiswa luar negeri S1, S2, dan S3 yang membuka pendaftaran pada Mei 2024


Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

7 hari lalu

Tugu Yogyakarta, pada awal dibangun pada era Sultan HB I sempat setinggi 25 meter. Dok. Pemkot Yogyakarta.
Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.