TEMPO.CO, Jakarta - Thailand membuat banyak langkah strategis untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, salah satunya adalah kebijakan bebas visa. Setelah memberlakukan bebas visa untuk Cina, kini negara tersebut segera menandatangani perjanjian pembebasan visa bilateral permanen dengan Kazakhstan.

Menurut perjanjian, wisatawan asal Kazakhstan dapat tinggal di Thailand bebas visa selama 30 hari sekaligus dan maksimal 90 hari dalam jangka waktu 180 hari tertentu. Sebaliknya, wisatawan dari Thailand akan menikmati hak istimewa bebas visa yang sama.

Juru bicara pemerintah Thailand, Chai Wacharonke, mengumumkan bahwa kabinet Perdana Menteri Srettha Thavisin telah menyetujui pembebasan visa. Dia menambahkan bahwa perjanjian tersebut akan ditandatangani selama kunjungan Menteri Luar Negeri Kazakhstan Murat Nurtleu ke Bangkok pada 23 April, seperti dilansir Hindustan Times.

Chai lebih lanjut menambahkan bahwa perjanjian tersebut akan mulai berlaku 30 hari setelah menyelesaikan prosedur resmi.

Jumlah wisatawan meningkat

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan asing dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara dimulai pada September 2023. Ini berkontribusi pada target mereka untuk mencapai jumlah wisatawan sebelum pandemi sekitar 35-40 juta pada akhir tahun. Destinasi populer di Asia Tenggara ini telah mencatat lonjakan lebih dari 40 persen dengan hampir 11 juta kunjungan wisatawan asing pada 2024.

Wisatawan asal Cina menduduki peringkat teratas kedatangan wisatawan dengan lebih dari dua juta pengunjung, diikuti oleh wisatawan dari Malaysia, Rusia, Korea Selatan, dan India, demikian yang dilaporkan Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand.

Pariwisata menghasilkan sekitar 12 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand. Kebijakan bebas visa diperkirakan akan semakin meningkatkan pendapatan di sektor ini, dengan menargetkan THB 1,8 triliun atau sekitar Rp790 triliun pada akhir 2024.

Pilihan Editor: Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas