Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

Jumat, 12 April 2024 17:30 WIB

Jalan setapak menuju kebun duku milik warga di Desa Sukaraja, Pedamaran, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Hasil panen dijual untuk memenuhi pasar buah di Palembang hingga Jawa. TEMPO/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Kayuagung - Menghindari terpeleset dan terjerembab, alas kaki yang sempat dikenakan terpaksa ditenteng karena jalan setapak sejauh sekitar satu kilometer itu separuhnya sedang berlumpur dan ber-air akibat guyuran hujan sehari sebelumnya. Siang menjelang sore Kamis 11 April 2024, kami berpelesir menelusuri Daerah Aliran Sungai (DAS) Segonang dan keluar masuk ladang, kebun milik warga desa Sukaraja, Kecamatan Pedamaran, Ogan Komering Ilir atau OKI, Sumatera Selatan

Ini bukan berpelesir biasa tapi akan menjemput pengalaman baru berlebaran di kampung orang tua sembari panen dan petik langsung buah duku dari pohonnya. Sukaraja berada sejauh sekitar 75 KM dari kota Palembang kearah Lampung. Desa yang berada persis di sisi jalan lintas timur Sumatera ini bisa ditempuh selama sekitar 1,5 jam perjalanan darat.

Petik Buah Duku

Pagi harinya berziarah di Tempat Pemakaman Umum desa setempat dan bersilaturrahmi di kediaman sanak saudara di desa. Kemudian siang harinya salah seorang keluarga mengajak untuk merasakan langsung sensasi serta menikmati manisnya buah duku langsung dari pohonnya. Ajakan itu tentu tidak disia-siakan dan sejurus kemudian persiapan dimulai dan kemudian segerah berangkat dengan membawa karung, tali dan tentunya seorang pemanen.

Selain berjalan kaki, sebenarnya untuk tiba di kebun bisa juga menggunakan sepeda motor namun siang kali ini kami sengaja berjalan kaki agar dapat menikmati suasana perkebunan dan alam pedesaan. Kurang dari 20 menit perjalan, langkah kaki pun berhenti di satu hamparan kebun duku yang sedang berbuah lebat.

Anak-anak dan keponakan diajak mengisi libur lebaran dengan panen buah duku di desa Sukaraja, Pedamaran, Ogan Komering Ilir. TEMPO/Parliza Hendrawan

Advertising
Advertising

Yusef, salah seorang putra pemilik kebun langsung mempersilakan untuk segera mencicipi buah duku yang sudah tersedia di karung-karung yang siap dibawa pulang. Kami juga digoda untuk mencoba memanjat pohon duku dan ikut merasakan jadi pemanen.

Sepertinya mencoba untuk memanjat salah satu pohon duku yang ada di antara pematang dan jalan setapak itu adalah pilihan tepat. Tampak pohonnya tidak terlalu tinggi, juga tersedia beberapa dahan pada bagian bawah yang bisa dijadikan pijakan untuk menaiki pohonnya hingga bisa menggapai tangkai buah duku.

Benar nian, tanpa perlu usaha maksimal, bisa tiba di atas pohon dengan batang lurus menjulang hingga belasan meter itu. Satu satu tangkai buah duku bisa diambil dan dicicipi rasa manis dan legitnya buah khas Meliaceae itu. Kamera yang melekat di gawai tak luput dimainkan untuk merekam suasana dan momen langkah itu.

Dari atas pohon, mata leluasa menatap lanskap berupa ratusan pohon duku siap panen. Jari tangan juga bebas memilih tangkai yang berisi buah duku berkulit kuning agak putih yang diyakini berasa manis dan berbiji kecil.

Bawa pulang hasil panen

Tahu yang datang bukan pemanjat ulung, Yusef siang itu mengajak salah seorang temannya yang berpengalaman memanjat, memanen buah duku. Gerakan pemanen ini bergitu lincah dan cekatan. Dalam hitungan kurang dari satu jam, ia pun berhasil menurunkan sekitar 5 hingga 6 karung lebih duku. Sangat berbeda dengan saya yang hanya bisa memetik untuk langsung dimakan.

Hasil panenan siang itu bukan untuk dijual melainkan Yusef siapkan untuk kami bawa pulang ke Palembang. Biasanya kata Yusef, hasil panen diangkut ke rumah untuk selanjutnya dijual ecer di pinggir jalan lintas timur Sumatera. Selain itu, buah duku juga sering dikirim ke pasar-pasar yang ada di Palembang, Jakarta, Cirebon dan kota-kota lainnya di Jawa. Di Jawa kaya Yusef sudah punya pedagang yang siap menampungnya. “Besok atau lusa ini akan dilakukan pengiriman lagi ke Jawa,” katanya.

Duku hasil panen siap dibawah pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat pulang kampung di Desa Sukaraja, Pedamaran Ogan Komering Ilir. TEMPO/Parliza Hendrawan

Duku Sukaraja

Desa Sukaraja, Kecamatan Pedamaran, Ogan Koering Ilir, Sumatera Selatan berada persis di sisi jalan lintas timur Sumatera, penghubung Palembang-Lampung. Sebelum dibangunnya Jalan Tol Trans Sumatera, jalan lintas timur ini merupakan akses utama selain melalui jalan lintas tengah.

Tidak sulit untuk menemukan desa Sukaraja. Dari kota Palembang, berkendara menuju kota Kayuagung yang merupakan ibukota kabupaten OKI. Jika berkendara di ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung Terpeka, maka segera angkat pelan-pelan pedal gasnya saat mendekati exit tol Kayuagung. Dari exit tol Kayuagung, perjalanan diteruskan sekitar 15 menit lagi kearah danau Teluk Gelam dan Lampung.

Sebelum tiba di desa Sukaraja, akan menemukan belasan pedagang buah duku yang menggelar dagangannya di pondok-pondok kayu dipinggiran jalan. Harganya bervariasi mulai dari Rp5 ribu hingga Rp7500 per kilogram. Harga tergantung dengan kualitas dan persediaan buah.

Pilihan editor: 5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

13 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

13 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

15 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

20 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

20 hari lalu

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

20 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

21 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

22 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

22 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

22 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya