Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 4 April 2024 10:51 WIB

Meriam Si Jagur di Kota Tua, Rabu, 2 April 2024 (TEMPO/Mila Novita)

TEMPO.CO, Jakarta - Meriam Si Jagur bukan nama yang asing bagi pecinta sejarah Jakarta. Meriam ini merupakan salah satu senjata yang direbut Belanda dari Portugis ketika berperang di Melaka pada 1641. Kini, meriam itu dipajang Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat.

Tsaniah Yaumil Rohmah, Tour Guide UPK Kota Tua, mengatakan bahwa dulu di dalam Museum Sejarah Jakarta karena bagian penting dari sejarah kota ini di masa kejayaan Vereenigde Oostindische Compagniecode atau VOC.

"Tapi sekarang dipindahkan (keluar) supaya bisa dilihat oleh banyak orang," kata dia saat memandu Walking Tour Ramadan bertema "Oud Batavia en Omstreken" di Kota Tua, Selasa, 2 April 2024.

Meriam Si Jagur punya nama lain, Kiai Setomo. Menurut laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Si Jagur merupakan salah satu dari tiga "meriam suci" bersama Ki Amuk di Banten dan Niai Setomi di Solo. Ki Amuk, kata Tsaniah, adalah pasangan Si Jagur yang disebut "perempuan".

Meriam ini dibuat antara 1625 dan 1634 oleh Manoel Tavares Bocarro di Macao, Cina, yang saat itu dikuasai Portugis, menurut K.C. Crueq, 1937. Panjang meriam ini 3.81 meter dengan beratnya 7.000 pon atau sekitar 3,2 ton. Dulu, meriam ini diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana. Di atas meriam ini terdapat tulisan "Ex Me Ipsa Renata Sum" yang berarti "aku diciptakan dari diriku sendiri."

Simbol tangan yang disalahartikan

Advertising
Advertising

Hal yang unik dari meriam ini adalah simbol di bagian belakangnya yang berbentuk tangan mengepal dengan ibu jari dijepit antara jari telujuk dan jari tengah. Tangan ini diperkirakan tangan perempuan karena ada gelang mutiara melingkar pada pergelangan yang menyembul dari lengan baju berbordir.

Simbol tangan sering kali dianggap cabul. Padahal, dalam bahasa Portugis, simbol ini disebut “mano figa” yang sering dipercaya dapat menangkal kejahatan atau juga untuk mengejek orang Belanda, musuh besar dari orang portugis.

Mitos kesuburan wanita

Meriam Si Jagur diletakkan di pinggir Taman Fatahillah, tepatnya di depan Gadung Jasindo. Pengunjung tak dapat menyentuhnya karena meriam ini dipagari.

Tsaniah menjelaskan sebelum dipagar, meriam ini banyak dinaiki orang, terutama wanita. Sebab, ada mitos yang muncul sejak abad ke-19 bahwa meriam ini membawa kesuburan.

"Ada mitos orang yang menaiki ini akan hamil, makanya dipagari supaya orang-orang tidak melanjutkan mitos ini," kata dia.

Tsania tidak menjelaskan asal-usul mitos ini. Namun, ada kemungkinan ini terkait dengan simbol tangan "mano figa". Di Roma kuno "mano" berarti "tangan", dan "fico" atau "figa" berarti buah ara, melambangkan “tangan buah ara” atau istilah slang untuk alat kelamin wanita. Simbol tersebut juga diketahui meniru hubungan heteroseksual.

Sejak 2010, meriam Si Jagur menjadi benda cagar budaya. Artinya benda ini dilindungi, seperti banyak bangunan tua sisa masa kejayaan Batavia di masa lalu yang ada di Kota Tua.

Pilihan Editor: Jalan-jalan ke Kota Tua, Jangan Lupa Singgah ke Lima Museum Ini

Berita terkait

Wakapolda Metro Jaya Pantau Pengamanan Malam Takbiran di Kota Tua dan Bundaran HI

36 hari lalu

Wakapolda Metro Jaya Pantau Pengamanan Malam Takbiran di Kota Tua dan Bundaran HI

Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto memantau situasi pengamanan di malam takbiran Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

41 hari lalu

Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengunjungi Empat Masjid Tua Kampung Arab Pekojan di Kawasan Kota Tua Jakarta

45 hari lalu

Mengunjungi Empat Masjid Tua Kampung Arab Pekojan di Kawasan Kota Tua Jakarta

Langgar Tinggi menjadi destinasi terakhir walking tour yang ditawarkan UPK Kota Tua Susur Kampung Arab Pekojan selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Menyambangi Kampung Arab Pekojan, Melihat Sejarah Islam di Kota Tua Jakarta

45 hari lalu

Menyambangi Kampung Arab Pekojan, Melihat Sejarah Islam di Kota Tua Jakarta

Pekojan di kawasan Kota Tua Jakarta dikenal sebagai permukiman etnis Arab. Di sana terdapat empat masjid tua yang kini menjadi bangunan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Salatiga yang Membagi Kesultanan Mataram dan Akhiri Perang di Jawa

59 hari lalu

Kilas Balik Perjanjian Salatiga yang Membagi Kesultanan Mataram dan Akhiri Perang di Jawa

Perjanjian Salatiga merupakan kelanjutan dari Perjanjian Giyanti, yang berlangsung pada 17 Maret 1757 di Gedung Pakuwon, Kota Salatiga.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

12 Maret 2024

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Misteri Makam Putra Sultan Agung atau Amangkurat I, Mengapa Berada di Tegal?

22 Februari 2024

Misteri Makam Putra Sultan Agung atau Amangkurat I, Mengapa Berada di Tegal?

Makam putra Sultan Agung atau Amangkurat I berada di Tegal Arum, Tegal, Jawa Tengah. Mengapa makam Raja Kasunanan Surakarta itu justru di Tegal?

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan karena Dukung Gibran, Begini Sejarah Terbentuknya Satpol PP

4 Januari 2024

Jadi Sorotan karena Dukung Gibran, Begini Sejarah Terbentuknya Satpol PP

Satpol PP tak lepas dari sejarah kependudukan Belanda. Daerah yang pertama kali membentuk Satpol PP adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Banjiri Kawasan Kota Tua Jakarta, Nikmati Libur Tahun Baru

1 Januari 2024

Masyarakat Banjiri Kawasan Kota Tua Jakarta, Nikmati Libur Tahun Baru

Museum Sejarah Jakarta dan Museum Bank Indonesia menjadi tujuan pengunjung yang menikmati libur tahun baru di kawasan Kota Tua Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tahukah Singkatan DCI, Sebutan Sebelum DKI Jakarta?

30 Desember 2023

Tahukah Singkatan DCI, Sebutan Sebelum DKI Jakarta?

Daerah Khusus Ibu Kota atau DKI Jakarta dulunya sering disebut DCI. Apa artinya dan bagaimana sejarahnya?

Baca Selengkapnya