Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Sabtu, 23 Maret 2024 09:00 WIB

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dipromosikan sebagai Kampung Religius jelang Ramadan atau awal Maret 2024 ini.

"Kampung Karangkajen merupakan kampung yang memiliki latar sejarah kuat," kata Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta yang juga Ketua Dewan Pengurus Korpri Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, Jumat 22 Maret 2024.

Lantas ada spot apa saja yang menarik di Kampung Karangkajen Yogyakarta itu sebenarnya? Setidaknya ada tiga spot menarik yang dapati dijadikan destinasi wisata, yaitu makam tokoh Muhammadiyah, kampung sentra batik, dan pasar bersejarah.

Karangkajen merupakan kampung yang terletak di sebelah selatan Kota Yogyakarta. Di sini terdapat beberapa lokasi makam sejumlah tokoh Islam terutama Muhammadiyah.

Ada makam pendiri Muhammadiyah Kyai Haji Ahmad Dahlan, makam Ketua Umum Muhammadiyah 1968-1990 Abdur Razzaq (AR) Fachruddin serta makam ulama Muhammadiyah yang juga mantan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020 Yunahar Ilyas.

Advertising
Advertising

Batik Brontokusuman menggunakan teknik cap yang menggunakan tetumbuhan. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Sejak masa lalu, Karangkajen juga dikenal sebagai tempat bermukimnya para saudagar batik dan kini menjadi salah satu kampung sentra batik di Yogyakarta. Dari banyaknya kampung batik di Yogyakarta yang mengusung ciri kahas masing-masing, kampung batik di Karangkajen tepatnya Brontokusuman memiliki keunikan yang khas terutama teknik pembuatannya.

Batik yang diproduksi kampung Brontokusuman Karangkajen berjenis ecoprint. Hasil produksinya telah menembus pasar ekspor seperti Malaysia, Singapura bahkan Amerika hingga Australia.

Teknik membatik ecoprint itu cukup sederhana, namun butuh ketelatenan dan kesabaran. Sebab teknik ini memanfaatkan berbagai dedaunan, bunga, dan ranting-ranting pohon yang disebarkan begitu saja secara acak atau ditata di atas kain.

Terakhir, di Karangkajen juga terdapat pasar bersejarah yang dikenal sebagai Pasar Telo atau pasar ubi, yang telah ada sejak tahun 1857. Isitmewanya, tentu saja pasar ini khusus menjual ubi (tela). Selain itu, pasar Telo hanya satu-satunya di Yogyakarta, bahkan juga satu-satunya di Indonesia.

Pilihan editor: Istimewanya Batik Ecoprint di Kampung Brontokusuman Yogyakarta

Berita terkait

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

7 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

10 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

19 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

20 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

1 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

PP Muhammadiyah Tekankan Jamaah soal Jaga Lingkungan Menjelang Ibadah Haji

1 hari lalu

PP Muhammadiyah Tekankan Jamaah soal Jaga Lingkungan Menjelang Ibadah Haji

Ada tiga larangan di Al-Qur'an bagi jamaah saat melaksanakan ibadah haji.

Baca Selengkapnya