Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

Reporter

Editor

Mila Novita

Selasa, 12 Maret 2024 13:00 WIB

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt

TEMPO.CO, Jakarta - Kopi luwak banyak diburu turis asing di Bali karena rasanya yang nikmat. Namun, baru-baru ini People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA mengeluarkan peringatan agar wisatawan di Bali menghindari minum kopi ini setelah organisasi itu melakukan penyelidikan proses produksinya.

Dalam unggahan di situs mereka, PETA mengatakan bahwa wisatawan di Bali sering diajak mengunjungi kebun kopi tempat kopi luwak diproduksi, lalu wisatawan diberi tahu bahwa kopi ini dibuat dengan musang luwak liar. "Padahal sebenarnya diperoleh dari musang yang dikurung," tulis mereka.

Investigasi 2022

Investigasi PETA Asia sebelumnya terhadap kopi luwak pada 2022 menunjukkan bahwa kopi luwak dibuat dengan menangkap musang di habitat aslinya, mengurung mereka di kandang yang sangat kecil, dan memberi mereka makanan berupa buah kopi yang tidak sehat dan tidak alami. Kopi dibuat dari biji kopi yang dicerna sebagian dan diambil dari kotoran hewan.

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan

Organisasi tersebut mengunggah video di Instagram sebagai bukti. Video tersebut menunjukkan hewan-hewan tersebut dikurung di dalam kandang yang dipenuhi kotoran dan buah kopi yang membusuk, banyak di antaranya dengan luka terbuka, menurut PETA. Rekaman tersebut diperoleh secara rahasia yang dilakukan oleh penyelidik PETA, kata Wakil Presiden Senior organisasi tersebut Jason Baker.

Musang di alam liar

Advertising
Advertising

Di alam liar, musang Asia memakan berbagai macam buah-buahan, seperti mangga, chiku, dan rambutan, serta serangga dan mamalia kecil. Kopi hanyalah salah satu makanan hewan ini. Baker mengklaim sulilt dipercaya bahwa produsen bisa menghasilkan jumlah yang dibutuhkan untuk ekspor tanpa mengurung musang.

Sebenarnya banyak hal yang bisa dinikmati dari kopi di Indonesia, kata Baker. “Tetapi pengurungan, penderitaan, dan kesedihan yang dialami musang demi kopi luwak tidak termasuk di dalamnya. Wisatawan diperingatkan: menjauhlah dari kopi luwak," kata dia, seperti dilansir dari CNBC.

Kopi luwak lebih mahal dari jenis lainnya sehingga menarik bagi produsen. Baker menyebut, harganya bisa berkisar antara $45 atau sekitar Rp700 ribu hingga $600 atau Rp9,3 juta per pon (0,45 kg). Itulah sebabnya kopi ini disebut sebagai salah satu kopi termahal di dunia.

PETA | CNBC

Pilihan Editor: Menikmati Secangkir Kopi Luwak dengan Pemandangan Candi Pawon di Pawon Luwak Coffee

Berita terkait

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

3 jam lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

7 jam lalu

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

Kejati Bali menyatakan masih mendalami kasus pemerasan yang diduga dilakukan Bendesa Adat Bali.

Baca Selengkapnya

Tradisi Mepamit yang dilakukan Mahalini Sebelum Menikahi Rizky Febian, Ini Artinya

8 jam lalu

Tradisi Mepamit yang dilakukan Mahalini Sebelum Menikahi Rizky Febian, Ini Artinya

Pasangan penyanyi Rizky Febian dan Mahalini Raharja dikabarkan menggelar tradisi secara adat di Bali pada Ahad, 5 Mei 2024 sebelum pernikahan.

Baca Selengkapnya

Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah World Water Forum, Bakal Ada Pawai Budaya

11 jam lalu

Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah World Water Forum, Bakal Ada Pawai Budaya

World Water Forum akan dilangsungkan di dua venue di Nusa Dua Bali, The Westin Resort Nusa Dua dan Bali Nusa Dua Convention Center.

Baca Selengkapnya

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

1 hari lalu

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

2 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

3 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

3 hari lalu

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

Berikut ini lima minuman kesehatan yang bagus untuk menghilangkan sembelit serta perlancar BAB.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

3 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

3 hari lalu

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.

Baca Selengkapnya