5 Tips Menghindari Keramaian saat Musim Sakura di Jepang

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Kamis, 7 Maret 2024 08:30 WIB

Pemandangan pohon sakura di atas kolam di taman Ueno di Tokyo, Jepang, 21 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou

TEMPO.CO, Jakarta - Musim bunga sakura di musim semi dan hanami, aktivitas melihat bunga sakura termasuk arus masuk pariwisata tersibuk di Jepang. Banyak wisatawan memenuhi tempat-tempat khusus untuk melihat bunga sakura bermekaran.

Banyaknya wisatawan justru tidak bisa menikmati pemandangan bunga sakura karena keramaian. Agar dapat menikmati suasana bunga sakura bermekaran, ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk menghindari keramaian berikut ini.

1. Hindari Kyoto

Kyoto salah satu destinasi populer di Jepang. Namun kawasan ini juga mengalami overtourism seperti kota lainnya di dunia. Keramaian di Sannenzaka, Kiyomizu-dera, Paviliun Emas Kinkaku-ji, dan taman batu Zen di Ryan-ji membengkak sepanjang musim.

Kalau ingin meihat sakura mekar, tunggu bulan Mei musim puncak bunga sakura di Hokkaido. Pilihan lainnya di Okinawa, musim puncaknya terjadi pada pertengahan Januari hingga pertengahan Februari.

Tapi, kalau tidak bisa melewatkan Kyoto, hotel Mitsui menawarkan paket sakura ramah lingkungan. Wisatawan dapat merasakan yoga di bawah pohon sakura atau tur seni bunga sakura malam hari.

2. Pilih waktu malam hari

Advertising
Advertising

Salah satu cara untuk menghindari keramaian melihat bunga sakura adalah memilih waktu di luar jam sibuk, yaitu pada malam hari. Waktu ideal melihat sakura memang saat matahari pertama menyinari dan embun di atasnya masih bersinar. Tapi sakura tak kalah indahnya saat malam hari.

Terutama saat diterangi cahaya dan terpantul di air seperti lukisan impreisonis. Kegiatan melihat sakura malam hari ini disebut yozakura. Beberapa tempat yang terkenal dengan yozakura termasuk Taman Hirosaki di prefektur Aomori, Kastil Takada di prefektur Niigata, Mifuneyama Rakuen di Saga, dan Taman Utsubuki di Tottori. Termasuk beberapa tempat paling ramai di Tokyo dan Kyoto akan terlihat sepi setelah matahari terbenam.

3. Mengetahui panduan detailnya

Asosiasi Meteorologi Jepang menerbitkan ramalan cuaca bunga sakura secara terperinci setiap tahunnya. Informasi ini diterbitkan ulang secara luas di surat kabar, media sosial, blog, dan situs pariwisata populer Inggris seperti JR Rail Pass dan aplikasi seperti Sakura Navi.

Panduan ini merinci kapan mekarnya bunga sakura di seluruh negeri. Termasuk kapan waktu yang tepat untuk berkunjung dan tempat-tempat untuk menikmati sakura di beberapa tempat populer. Seperti Taman Shinobuyama dan Taman Hakodate di Fukushima, dan Taman Moerenuma di Sapporo.

Dengan panduan itu, wisatawan dapat memprediksi jumlah pengunjung sebelum melihat bunga sakura bermekaran. Selain itu wisatawan dapat melihat pohon sakura liar di seluruh Jepang, di hutan kuno dan jalur pegunungan.

3. Makanan rasa sakura

Bunga sakura tidak hanya terlihat secara visual. Tapi juga dapat dihargai dalam bentuk yang dapat dimakan sepanjang tahun. Festival Sakura, yang menarik banyak pengunjung, biasanya menawarkan berbagai makanan rasa sakura.

Namun kebanyakan dari makanan tersebut adalah makanan yang meniru sakura. Banyak restoran cepat saji dan merek-merek besar juga ikut-ikutan dengan warna merah muda. Hanya karena warnanya merah muda bukan berarti terbuat dari bunga sakura.

Padahal untuk mencoba rasa sakura asli sangat mudah ditemukan di festival, pusat jajanan, supermarket, kafe, restoran, dan toko roti selama musim tersebut. Misalnya Sakura-an manisan Jepang yang dibuat dengan shiro-an (pasta kacang putih manis) yang dicampur dengan daun sakura asin cincang. Manju adalah roti kukus yang diisi dengan bunga dan daun sakura asin.

5. Pilihan musim bunga dan pohon lainnya

Selain sakura, Jepang juga memiliki musim pohon berbunga lainnya. Misalnya plum (ume) dari bulan Januari hingga Maret, aprikot dari bulan Februari hingga April, persik dari Maret hingga April, dan apel dari April hingga Juni.

TRAVEL+LEISURE ASIA

Pilihan editor: Bunga Sakura Kawazu yang Pertama Mekar di Jepang Timur Mulai 1 Februari 2024

Berita terkait

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

11 jam lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

11 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

2 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

2 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

2 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

3 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

4 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya