Mengenal 5 Tradisi Isra Mikraj di Indonesia

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Kamis, 8 Februari 2024 11:19 WIB

Salah seorang peserta kegiatan "maapam" sedang memasak dalam upaya menjaga tradisi di Pasaman Barat menyambut bulan suci Ramadhan di halaman kantor bupati setempat, Rabu (7/2/2024). Antara/Altas Maulana.

TEMPO.CO, Jakarta - Isra Mikraj atau Isra Miraj momentum perjalanan Nabi Muhammad yang kelak mendapat perintah salat lima waktu untuk umat Islam. Kisah mengenai momentum ini diperingati melalui berbagai tradisi di Indonesia. Apa saja?

1. Pembacaan Kitab Arja di Temanggung

Di Temanggung, Desa Wonoboyo memiliki tradisi unik dalam merayakan Isra Mikraj. Dikutip situs web NU, mereka mengadakan pembacaan kitab Arja pada malam Isra Mikraj. Acara dimulai sekitar pukul 20.00 dengan pembukaan dan pembacaan tahlil. Acara dilanjutkan pembacaan kitab Arja. Kitab ini berbahasa Jawa dengan tulisan Arab pegon warisan kiai sesepuh Ahmad Rifai al-Jawi yang membabarkan secara detail kisah Isra Mikraj Nabi Muhammad.

Kitab tersebut akan dibacakan oleh dua orang kiai Desa Wonoboyo secara bergantian. Kitab ini dikenal pula dengan nama yang lengkap, Arjaa Syafaat. Artinya, saya berharap mendapatkan syafaat.

2. Hajad Dalem Yasa Peksi Burak di Yogyakarta

Advertising
Advertising

Dikutip dari situs web Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, ada tradisi Hajad Dalem Yasa Peksi Burak di Yogyakarta. Yasa berarti membuat atau mengadakan. Peksi adalah burung. Burak adalah buraq, makhluk yang diyakini menjadi kendaraan nabi saat melakukan Isra Mikraj.

Peksi burak dibuat menggunakan buah dan kulit jeruk Bali. Buah dan kulit tersebut diukir menyerupai badan, leher, kepala, dan sayap burung. Adapun perbedaan burung jantan dan betina. Burung jantan dibentuk jengger, sedangkan yang betina tidak. Setelah selesai masing-masing Peksi Burak akan diletakkan di atas susuh atau sarang yang dirangkai dari daun kemuning sebagai tempat bertengger. Pekerjaan membuat Peksi Burak, miniatur pohon buah-buahan, merangkai bunga melati dan kantil hanya boleh dilakukan oleh kerabat dekat sultan.

3. Makan bersama di Pangkalpinang

Di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, menyambut Isra Mikraj dengan tradisi nganggung. Tradisi ini makan bersama di masjid. Menu makanan dibawa oleh warga yang ditempatkan di dalam dulang (talam). Nganggung sudah menjadi tradisi turun temurun yang digelar pada hari tertentu saja, antara lain Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad, dan Isra Mikraj Nabi Muhammad, dikutip dari Antara.

Nganggung diawali dengan doa dan bacaan salawat, kemudian dulang dibuka secara serentak setelah dipersilahkan oleh imam masjid.

4. Kenduri di Watulawang, Kebumen

Di Desa Watulawang, Pejagoan Kabupaten Kebumen melakukan tradisi kenduri. Dikutip dari situs web Pemerintah Desa Watulangan, setiap satu keluarga membawa makanan sendiri dari rumah, nasi dan beragam lauk, kemudian berkumpul di rumah sesepuh desa berdoa dan makan bersama. Saat berkumpul di antara mereka saling bertukar makanan.

5. Maapam di Sumatera Barat

Di Sumatera Barat ada tradisi maapam yang dilakukan menjelang Isra Mikraj. Tradisi ini pembuatan apam yang dilakukan oleh ibu-ibu. Bahan dasar pembuat apam, tepung beras yang sudah ditumbuk, santan kelapa, garam, gula, dan sejumlah pemanis alami seperti gula aren. Setelah disiapkan, semua bahan diaduk menjadi satu dan berbentuk adonan putih.

YOLANDA AGNE | ELIK SUSANTO | LAILA IRA | YUNIA PRATIWI | ANTARA

Pilihan Editor: Mengenal Tradisi Maapam untuk Memperingati Isra Miraj

Berita terkait

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

11 jam lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

21 jam lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

1 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

1 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

2 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

2 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

3 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

3 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

4 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

4 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya