Mulai Akhir Januari, Yunani Bakal Tarik Biaya Ketahanan Iklim ke Wisatawan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 23 Januari 2024 10:53 WIB

Wisatawan mengunjungi kuil Parthenon saat mengunjungi situs bersejarah Acropolis di Athena, Yunani, 13 Maret 2020. REUTERS/Costas Baltas

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan yang akan berlibur ke Yunani siap-siap mengeluarkan uang lebih. Mulai bulan ini, negara tersebut mengenakan biaya ketahanan krisis iklim pada wisatawan. Penarikan biaya ini terjadi ketika banyak negara memutuskan untuk memperkenalkan pajak turis pada 2024.

Yunani, Venesia di Italia, Barcelona di Spanyol, Paris di Prancis, dan Olhão di Portugal adalah beberapa tempat liburan yang akan memberlakukan pajak turis tahun ini.

Yunani telah memutuskan untuk memperkenalkan pajak turis baru untuk pengunjung yang bermalam pada 2024. Pajak turis ini disebut akan menggantikan pajak hotel sebelumnya. Pengunjung akan membayar biaya ketahanan krisis iklim yang bervariasi tergantung pada akomodasi dan waktu dalam setahun.

Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan banjir baru-baru ini yang terkait dengan perubahan iklim.

Pemerintah Yunani berharap hal ini akan menghasilkan tambahan 300 juta euro atau sekitar Rp5 triliun pada 2024.

Jumlah biaya yang harus dibayar turis

Advertising
Advertising

Wisatawan dapat membayar mulai dari €1,50 atau sekitar Rp25 ribu hingga €10 atau sekitar Rp170 ribu per malam, menurut pemerintah Yunani. Namun, di musim sepi, biayanya akan dibatasi €4 atau Rp68 ribu menurut The Telegraph.

Wisatawan yang mengunjungi Yunani selama musim puncak, yang dimulai pada Maret dan berakhir pada Oktober, harus membayar biaya tambahan untuk menginap semalam, menurut The Sun.

Mereka yang menginap di hotel bintang dua akan dikenakan biaya €1,50 atau Rp25 ribu per malam, sedangkan mereka yang menginap di hotel bintang tiga akan diminta membayar €3 atau Rp51 ribu per malam.

Pengunjung di akomodasi yang lebih mewah akan dikenakan biaya lebih banyak dibandingkan pengunjung di hotel bintang empat yang harus membayar tambahan €7 atau Rp119 ribu per malam.

Sementara itu, menginap di hotel bintang lima akan dihargai €10 atau Rp170 ribu per malam yang mungkin akan bertambah dalam waktu dekat.

Wisatawan yang menginap di hotel bintang lima di Yunani selama dua minggu akan dikenakan biaya tambahan €140 atau sekitar Rp2,4 juta. Biaya ini tidak dibayarkan saat pemesanan liburan, melainkan kepada penyedia akomodasi dalam mata uang lokal.

EXPRESS.CO.UK | TRAVEL AND TOUR WORLD | THE SUN

Pilihan Editor: 10 Destinasi Wisata Eropa yang Bakal Berlakukan Pajak Turis Baru Mulai 2024

Berita terkait

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

4 hari lalu

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

Survei besutan The Guardian menggambarkan pandangan para ahli mengenai situasi distopia akibat efek pemanasan global. Bencana iklim mendekat.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

6 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

7 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

10 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

12 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

13 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

14 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

14 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

15 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

16 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya