Mencicipi Wedangan Khas Solo di Antara Barang-barang Jadul
Reporter
Tempo.co
Editor
Mila Novita
Minggu, 14 Januari 2024 19:00 WIB
Makanan Ndeso
Seperti wedangan atau angkringan pada umumnya, Wedangan Pendhopo menyajikan makanan kampung dalam porsi kecil. Bedanya, nasinya tidak dibungkus dengan daun pisang atau kertas nasi. Nasi akan disajikan langsung di piring kaleng.
"Kami ingin beda karena ini di rumah. Kalau wedangan (umumnya) kan di pinggir jalan," kata dia.
Ada beberapa jenis nasi yang disediakan, tapi favorit tamu adalah nasi ndeso yang terdiri dari nasi putih dengan tahu kuah santan.
Lauknya bisa pilih sendiri, ada sate usus, tempe bacem, telur burung puyuh, uritan (telur ayam yang belum jadi), burung goreng, kepala ayam, dan banyak lagi. Ada juga camilan seperti gorengan dan jadah atau uli. Harganya berkisar antara Rp3.000 hingga Rp5.000 per lauk. Sebelum disajikan, makanan ini akan dihangatkan terlebih dahulu dengan dipanggang di atas bara.
Untuk minuman, tamu bisa memilih berbagai jenis wedang yang menghangatkan. Menurut Ustiani, minuman ini berbahan dasar jahe ditambah dengan rempah-rempah seperti cengkeh, kapulaga. Mirip jamu. Harganya sekitar Rp4.000 hingga Rp8.000.
Ustiani tidak menyiapkan sendiri. Sebagian besar makanan ini dimasak oleh Mbak Kati. Mbah Kati juga ikut melayani pembeli. "Mbah Kati ini yang momong saya sewaktu masih kecil. Usianya sudah 80-an," kata Ustiani yang juga mempekerjakan enam pegawai lain.
Di tahun-tahun pertama buka, Ustiani mengatakan tempat ini sepi. Lokasinya yang berada di gang membuat Wedangan Pendhopo jarang diketahui. Tapi kini wedangan ini adalah salah satu yang paling dicari wisatawan di Solo. Banyak pejabat dan selebritas yang sengaja datang ke sini, termasuk Iriana Jokowi yang merupakan teman SMA Ustiani.
Jika ingin berkunjung, Wedangan Pendhopo buka dari pukul 17.00 hingga 23.00.
Pilihan Editor: Itinerary Seharian di Kota Solo, Menikmati Kuliner dan Menjelajah Sejarah