Peringatan Hari Nusantara 2023 di Yogyakarta Dipusatkan di Laguna Pantai Depok

Rabu, 13 Desember 2023 19:29 WIB

Peringatan Hari Nusantara di Laguna Pantai Depok, Bantul, Daerag Istimewa Yogyakarta, Rabu 13 Desember 2024. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peringatan Hari Nusantara tahun 2023 di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY, dipusatkan di Laguna Pantai Depok, Bantul, Rabu 13 Desember 2023.

Dalam peringatan Hari Nusantara ini digelar sejumlah kegiatan. Mulai dari aksi penanaman pohon di kawasan pesisir, penebaran benih ikan bandeng dan kirab budaya.

Selain itu juga ada demonstrasi dari Satuan Perlindungan Masyarakat atau Satlinmas, kolaborasi dari Satpol PP DIY, Direktorat Polisi Perairan Korps Kepolisian Perairan dan Udara atau Ditpol Airud, Polda DIY dan Badan SAR Nasional.

"Yogyakarta memilih peringatan Hari Nusantara di Laguna Depok Kabupaten Bantul, sebagai simbolisasi sekaligus implementasi visi misi rencana jangka menengah yang memprioritaskan kawasan pesisir selatan," kata Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Paku Alam X.

Mengusung tema Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah, Paku Alam mengatakan visi Yogyakarta menyongsong abad Samudera Hindia untuk kemuliaan martabat manusia.

Advertising
Advertising

"Cita-cita pemberdayaan samudra sebagai sumber peradaban baru, dengan menghidupkan kembali visi maritim, untuk menggali setiap potensi bahari sembari menjaga kelestariannya," kata dia.

Paku Alam menuturkan Indonesia adalah negara kepulauan atau archipelago state, yang dikelilingi lautan dengan kedaulatan yang diakui melalui konsep deklarasi Juanda.

Dari titik tolak pemikiran Deklarasi Juanda, Paku Alam menilai pembangunan sektor kelautan di berbagai tempat, ruang dan waktu, serta menjadikan laut sebagai tumpuan masa depan bangsa merupakan hal penting.

Potensi kekayaan sektor maritim

Ketua Umum Panitia Peringatan Hari Nusantara Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta 2023, Tri Saktiyana mengatakan, momentum Hari Nusantara kali ini mengajak masyarakat dan para peserta mengenang kembali potensi kekayaan nusantara khususnya sektor maritim.

Tri Saktiyana menuturkan pada masa penjajahan Belanda berdasar Territoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie atau TZMKO tahun 1939, lebar wilayah laut ditentukan hanya 3 mil dari kontur pulau.

"Dengan sempitnya wilayah laut ini, maka antar pulau-pulau di nusantara terdapat wilayah laut internasional yang memisahkan," kata dia.

Pada 66 tahun yang lalu, persisnya pada 13 Desember tahun 1957, Perdana Menteri Indonesia Djuanda Kartawijaya mendeklarasikan lebar wilayah laut dari 3 mil menjadi 12 mil laut.

"Manfaat dan akibat yang didapat dari deklarasi Djuanda ini adalah wilayah laut Indonesia semakin lebar dan kedaulatan Indonesia semakin kuat. Pulau menjadi terhubung menyatu dengan pulau yang lain, melalui laut, tidak boleh lagi kapal-kapal asing berlalu lalang antar pulau," imbuh Tri Saktiyana.

Pilihan editor: Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

Berita terkait

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

5 jam lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

12 jam lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

15 jam lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

16 jam lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

1 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

1 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

1 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

2 hari lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

3 hari lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

3 hari lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya