TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 14 Desember diperingati sebagai Hari Sejarah Nasional. Hari Sejarah Nasional pertama kali dirayakan pada 2014 dan digagas oleh berbagai kalangan masyarakat. Melansir laman Direktorat Jenderal Kebudayaan Indonesia, disebutkan bahwa penetapan 14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.
Cerita awal dari Hari Sejarah Nasional bermula ketika terdapat sejumlah masalah pada sejarah Indonesia yang mendapat perhatian besar. Permasalahan-permasalahan tersebut, antara lain lahirnya gerakan Indonesianisasi dalam berbagai bidang. Selain itu, buku-buku berbahasa Belanda mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan berimplikasi pada penulisan sejarah Indonesia.
Sejarah Indonesia mulai ditulis berdasarkan kepentingan dan kebutuhan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, dalam penulisan sejarah Indonesia sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang nasional. Di samping itu, pada era itu, Indonesia tidak lagi menjadi objek sejarah, tetapi sudah menjadi subjek.
Dalam laman Museum Kebangkitan Nasional, menyebutkan bahwa pada awalnya penyusunan sejarah nasional banyak menuai perdebatan. Bahkan, sejak diselenggarkannya Seminar Sejarah Nasional I tahun 1957. Seminar tersebut diselenggarakan dengan tujuan mengumpulkan berbagai pendapat dan juga saran yang berguna sebagai bahan pertimbangan ketika menyusun sejarah nasional secara ilmiah.
Pada akhirnya, para pegiat dan pengamat sejarah mendorong untuk mengadakan Kongres Sejarah Nasional I pada 1957. Selanjutnya, pada kongres yang kedua, namanya diubah menjadi Seminar Nasional Sejarah.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: 85 Link Twibbon Hari Sejarah Nasional, Silakan Unduh dan Tampilkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.