Wisata Canyoning, Olahraga yang Cocok di Musim Hujan

Selasa, 12 Desember 2023 14:02 WIB

Peserta wisata canyoning melakukan rappelling atau menuruni tebing dengan tali di Curug Cisalada, Bogor. Dok Canyoning Sentul

TEMPO.CO, Jakarta - Di musim hujan, sebagian orang biasanya memilih untuk berolahraga di dalam ruangan. Tapi, ada aktivitas luar ruangan yang justru cocok dilakukan di musim ini. Anda bisa mencoba canyoning. Kegiatan menyusuri aliran air di ngarai dan sungai ini mengkombinasikan beberapa aktivitas, termasuk mendaki, menuruni tebing air terjun dengan tali, hingga meluncur.

Canyoning dengan Rappelling

Salah satu kegiatan yang paling seru dari canyoning adalah rappelling atau menuruni tebing. Sebab, aktivitas ini dilakukan di bawah derasnya guyuran air terjun. Saat musim hujan, debit air terjun melimpah. Sehingga, ini menjadi tantangan tersendiri ketika melakukan rappelling.

Kamis pekan lalu, Tempo menjajal canyoning di kawasan Bojong Koneng, Kabupaten Bogor. Tepatnya di Curug Cibingbin. Perjalanan ke sana hanya memakan waktu sekitar 1 jam dari Jakarta dengan menggunakan mobil.

Tiba di Curug Cibingbin, Tempo bertemu pemilik Canyoning Sentul, Dadan Anwarudin alias Edo. Pria 42 tahun itu menceritakan bahwa wisata olahraga canyoning baru dibuka pada 2021. “Kita mau coba menghadirkan wahana baru untuk kegiatan petualangan,” kata Edo kepada Tempo, Kamis, 7 Desember 2023.

Peserta wisata canyoning melakukan rappelling atau menuruni tebing dengan tali di Curug Cibingbin, Bogor. Dok Canyoning Sentul

Sejarah Canyoning di Indonesia

Advertising
Advertising

Canyoning sebelumnya hanya populer di Bali. Wisata petualangan yang baru masuk Indonesia pada 2009. Olahraga ini diperkenalkan seorang canyoneer (penggiat canyoning) asal Prancis, Michael Denissot, yang hendak mengeksplorasi canyon di Tanah Air. Bali memiliki lembah bebatuan yang indah, canyoneer asal Prancis itu lantas membuka operator jasa canyoning pertama di sana pada 2010. Seiring waktu, jasa serupa pun banyak ditawarkan di luar Bali, termasuk di kawasan Sentul, Bogor.

Melihat tingginya peminat canyoning di Bali, Edo pun terinspirasi untuk membuka paket wisata serupa di Sentul untuk menjangkau wisatawan di kawasan Jabodetabek. Harga trip-nya cukup variatif tergantung jumlah peserta dalam satu grup, mulai dari Rp 450-850 ribu per orang. Tarif sudah termasuk retribusi kawasan wisata, pemandu, air mineral, minuman hangat, makanan ringan, peralatan dan perlengkapan pelindung diri, dan asuransi.

Di paket itu ada lima curug yang menjadi tujuan, yakni Curug Cibingbin dengan ketinggian 22 meter, Perawan 3 meter, Tiga Perjaka 23 meter, Cisalada 10 meter, dan Ngumpet 14 meter. Rutenya dimulai dengan trekking dari area parkir ke Curug Cibingbin, mendaki ke Curug Ngumpet, lalu melakukan rappelling atau menuruni tebing.

Peserta wisata canyoning melakukan rappelling atau menuruni tebing dengan tali di Curug Ngumpet, Bogor. Dok Canyoning Sentul

Curug di Mana Saja Bisa untuk Canyoning

Selanjutnya menyusuri sungai untuk menuju Curug Cisalada. Sesampainya di sana, kegiatan menuruni tebing kembali dilakukan. Kegiatan dilanjutkan dengan menyusuri sungai, melintasi bebatuan, melewati Curug Tiga Perjaka sampai ke Cibingbin. Di curug terakhir ini, kegiatan ditutup dengan rappelling. Bila masih belum puas, peserta masih bisa melakukan shower climbing di Curug Cibingbin.

Selain Bogor, ada pula air terjun di Cianjur, Jawa Barat, yang dijadikan destinasi wisata canyoneering, yaitu Curug Cikondang. Salah satu penyedia jasa yang menawarkan wisata ini adalah Tripacker. Pemiliknya, Angga Pratama, mulai menawarkan paket canyoneering sebelum pandemi. Tapi, peminatnya saat itu belum terlalu banyak. Baru pada 2021, mulai banyak orang-orang yang mengetahui olahraga ekstrem ini dan tertarik mencoba.

Angga menawarkan paket open trip sebesar Rp 550 ribu per orang bila berangkat dari Jakarta dan Rp 350 ribu bagi yang langsung ke lokasi. Jadwal keberangkatan hanya di akhir pekan. Tarif sudah termasuk transportasi pergi-pulang Jakarta-Cianjur, perlengkapan dan peralatan, pemandu, makan siang, perizinan kegiatan, dan dokumentasi foto.

Karena jarak dari parkir ke curug hanya 50 meter, Angga mengatakan tidak ada kegiatan trekking. Sehingga, petualangan hanya dipusatkan pada kegiatan rappelling di Curug Cikondang.

Pilihan Editor: Menelusuri Ngarai Terbaik Dunia di Buleleng

Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

11 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

14 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

47 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

48 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

51 hari lalu

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

56 hari lalu

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024

Baca Selengkapnya

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

5 Maret 2024

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

3 Maret 2024

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

BMKG sebut cuaca ekstrem sampai 8 Maret 2024. Ada tiga indikator untuk menentukan cuaca ekstrem, dari tekanan udara, awan, sampai angin.

Baca Selengkapnya

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

1 Maret 2024

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

Pakar menyarankan menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap untuk menjaga ketahanan tubuh di musim hujan seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

1 Maret 2024

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

Top 3 Tekno pada Jumat pagi 1 Maret 2024, diawali dari artikel tentang Apple yang telah membatalkan proyek mobil listrik perdananya, Apple Car.

Baca Selengkapnya