Pariwisata Belum Pulih, Cina Bebaskan Visa untuk Warga dari Enam Negara Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 5 Desember 2023 21:47 WIB

Wisatawan mengunjungi salah satu bangunan bagian dari situs bersejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, Tiongkok, 5 Mei 2018. Istana bersejarah ini menjadi tujuan wisata baik wisatawan domestik atau pun mancanegara. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Cina menerapkan kebijakan bebas visa sepihak bagi pemegang paspor biasa dari enak negara, yakni Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Malaysia. Kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke negeri tersebut. Masa uji coba ini berlaku mulai 1 Desember 2023 hingga 30 November 2024.

Kebijakan baru ini diumumkan pada Jumat lalu. Pemegang paspor dari keenam negara tersebut dapat memasuki Cina selama 15 hari tanpa visa.

"Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengembangan pertukaran personel Tiongkok dan asing yang berkualitas tinggi dan keterbukaan tingkat tinggi terhadap dunia luar,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning pada briefing harian.

Pariwisata Cina belum pulih

Kebijakan bebas visa ini dilakukan setelah Cina mengalami krisis pariwisata. Sejak dibuka kembali untuk orang asing akhir tahun lalu, kunjungan ke Negeri Tirai Bambu terbilang masih sepi.

Langkah-langkah pengetatan pengunjung selama pandemi yang ketat di Tiongkok, termasuk mewajibkan karantina bagi semua pendatang, membuat banyak orang enggan berkunjung selama hampir tiga tahun. Pembatasan tersebut telah dicabut pada awal tahun ini, namun perjalanan internasional belum kembali ke tingkat sebelum pandemi.

Advertising
Advertising

Cina sebelumnya mengizinkan warga negara Brunei, Jepang, dan Singapura untuk masuk tanpa visa, namun menangguhkannya setelah wabah COVID-19. Negara ini melanjutkan masuk bebas visa untuk Brunei dan Singapura pada Juli, namun belum menerapkannya lagi untuk Jepang.

Dalam enam bulan pertama tahun ini, Tiongkok mencatat 8,4 juta orang asing masuk dan keluar, menurut statistik imigrasi. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan 977 juta pada 2019, tahun terakhir sebelum pandemi.

Kolaborasi dengan swasta

Cina memperluas kebijakan transit bebas visanya hingga mencakup 54 negara, dan Norwegia menjadi negara tambahan terbaru. Wisatawan yang transit melalui Tiongkok dapat tinggal selama enam hari bebas visa, menjelajahi budaya lokal sebelum menuju ke tujuan akhir mereka, seperti dilansir The Swift.

Menurut data Trip.com, tahun ini terjadi lonjakan minat terhadap Tiongkok sebagai tujuan wisata di kalangan orang Eropa. Data menunjukkan peningkatan keseluruhan pemesanan dari Eropa ke Tiongkok sebesar 663 persen dibandingkan 2022, dan peningkatan hampir 29 persen dibandingkan tahun 2019. Turis dari Inggris dan Jerman termasuk di antara 10 besar sumber wisatawan yang datang ke Tiongkok secara global.

Shanghai terpopuler

Shanghai tetap menjadi tujuan wisata paling populer di kalangan orang Eropa karena perpaduan modernitas dan tradisinya yang memikat, diikuti oleh Beijing, Guangzhou, dan Shenzhen.

Selain skema bebas visa yang baru, Cina juga mendorong pariwisata inbound dengan mempromosikan atraksi budaya dan sejarah melalui kemitraan dengan Trip.com. Tiongkok juga meningkatkan infrastruktur pariwisata dengan berinvestasi di bidang teknologi, panduan perjalanan, dan sistem pembayaran elektronik.

LIFESTYLE ASIA | EURONEWS

Pilihan Editor: Banyak Tempat Bersejarah, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Cina dan Hongkong

Berita terkait

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

30 menit lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

3 jam lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

9 jam lalu

Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong 3 ribu desa wisata untuk ikut sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

10 jam lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

1 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

2 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

2 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

2 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya