HUT Kota Makassar: Ini Alasan Kenapa Dijuluki sebagai Kota Daeng
Reporter
Rindi Ariska
Editor
Dwi Arjanto
Jumat, 10 November 2023 06:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kota Makassar juga lekat dengan sejarah yang melatarbelakanginya. Salah satunya adalah sejarah munculnya julukan Kota Daeng bagi Kota Makassar. Daeng dalam kebudayaan Suku Makassar memiliki beragam makna.
Menurut skripsi tentang Makna Daeng Dalam Kebudayaan Suku Makassar oleh Stephanie Prisilia Djaswadi, dalam kebudayaan Suku Makassar, daeng merupakan salah satu produk budaya Suku Makassar yang memiliki makna beragam. Dalam hal ini, daeng yang dalam kebudayaan Suku Makassar merupakan gelar yang memiliki makna yang khusus.
Daeng dimaknai sebagai nama yang diberikan orang tua kepada anaknya sebagai hamba Allah SWT maupun doa agar kelak anak tersebut menjadi anak yang baik. Selain itu, daeng juga sebagai sebutan atau gelar kebangsawanan (kaya), orang-orang yang dihormati, dan orang-orang yang dituakan dalam kehidupan sosial masyarakat.
Sementara, dalam realitas sosial masyarakat di Kota Makassar kata daeng acap ditujukan sebagai sebutan atau panggilan bagi para pelaku ekonomi menengah kebawah seperti tukang becak, pedagang sayur keliling, dan lain sebagainya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan daeng digunakan untuk penyebutan tingkat sosial yang berbeda, yaitu:
- Adanya fluksibilitas sejarah dalam penggunaan daeng yang menyebabkan luasnya makna daeng.
- Sistem kebudayaan suku Makassar yang lemah dalam memberikan batasan penggunaan gelar daeng dalam kehidupan sosial masyarakat.
- Tidak ada sebutan atau panggilan yang tepat yang ditujukan pada para pelaku ekonomi menengah ke bawah yang sarat dengan nilai kesopanan dan tata krama berkomunikasi.
Selain Kota Daeng, Kota Makassar juga memiliki beberapa julukan lainnya. Adapun julukan lain untuk Kota Makassar diantaranya Kota Angin Mammiri, Kota Jungpandang, Kota Pelabuhan dan Kota Coto.
UNAIR.AC.ID
Pilihan editor: Kilas Balik Penetapan 9 November Jadi HUT Kota Makassar yang Kini Masuki 416 Tahun