Merti Umbul, Tradisi Warga Sleman Yogyakarta Syukuri Mata Air yang Terus Mengalir saat Kemarau

Senin, 25 September 2023 09:32 WIB

Warga Dusun Saren Sleman menggelar Merti Umbul untuk mensyukuri limpahan air yang terus mengalir di masa kemarau. (Dok. Istimewa)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hingga akhir September 2023 ini, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum nampak adanya tanda tanda disiram air hujan. Sejumlah kecamatan pun mulai mengalami kekeringan akibat kemarau panjang dan musti dipasok bantuan air bersih oleh pemerintah.

Namun, ada satu tradisi unik yang dilakukan warga di Kabupaten Sleman Yogyakarta dalam situasi kemarau panjang seperti ini, seperti yang dilakukan warga di Dusun Saren, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. Pada Sabtu, 23 September 2023, warga dusun itu menggelar tradisi Merti Umbul.

Merti Umbul atau melestarikan mata air menjadi penting dilakukan warga Dusun Saren karena sejarah panjang mata air serta kemanfaatan Umbul Saren selama ini.

"Merti Umbul ini bentuk kearifan lokal warga desa di sini untuk mensyukuri karunia Allah karena masih melimpahnya air bersih di tengah krisis air yang dialami sejumlah daerah akibat kemarau," ujar Kepala Dusun Saren, Hadi Pandriyo.

Air Umbul Saren masih melimpah dan mengairi sawah di Dusun Saren Sleman pada masa kemarau panjang. (Dok.istimewa)

Advertising
Advertising

Bagi Dusun Saren, Merti Umbul ini yang pertama kalinya dilakukan dalam sejarah dusun ini. Merti Umbul digelar bersama dengan Merti Dusun yang sebelumnya sudah menjadi acara tahunan, sehingga tajuk acara ini digabung menjadi Merti Umbul dan Merti Dusun.

“Sampai saat ini, baik musin panas maupun musim hujan, debit airnya tetap sama," kata Hadi.

Secara geografis, Umbul Saren berada di sisi selatan dusun. Sesuai hukum alam di mana air mengalir dari atas ke bawah, air di wilayah ini mengalir dari utara ke selatan.

Mata air sumber kehidupan

Hadi menambahkan meski warga Dusun Saren memanfaatkan air dari umbul ini, sebagian besar manfaat umbul ini lebih banyak dirasakan warga dusun lain seperti Wonosari, Bendungan, Pokoh, Kregan, hingga Karangsari.

Artinya umbul ini menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang, bukan hanya bagi warga Dusun Saren. Oleh karena itu, secara filosofis, umbul ini menjadi sumber kehidupan atau bisa disebut sebagai Umbul Sumber Panguripan.

Warga Dusun Saren sendiri antusias dengan tradisi yang secara rutin terus digelar. Kearifan lokal ini juga merupakan ruang untuk mengekspresikan rasa syukur seluruh warga.

“Ini tempat untuk berkumpul dan saling mengucapkan syukur atas hasil panen,” kata dia.

Sementara itu, acara ini punya arti penting dalam pelestarian budaya, khususnya bagi generasi muda. Mereka berharap pesan filosofi kebudayaan dalam acara ini bisa terus melintas generasi.

<!--more-->

Seorang warga bernama Wahyu Dwi Haryati mengaku sudah hampir enam tahun tinggal di Dusun Saren mengikuti suaminya. “Acara seperti ini harus terus dilakukan supaya kita sebagai generasi muda juga lebih tahu tentang lingkungan kita, sejarah tempat tinggal kita, sesepuh sebelumnya, dan tradisi-tradisi yang ada di sini,” ujar Wahyu.

Acara ini diawali dengan arak-arakan gunungan dan hasil bumi warga yang dibawa dengan berjalan kaki dari rumah Dukuh Saren menuju Umbul Saren yang berjarak sekitar 600 meter. Arak-arakan ini dikawal kirab pasukan bergodo yang sudah menjadi kearifan lokal warga Yogyakarta.

Acara ini diakhiri dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk pada Sabtu malam dengan dalang Ki Darminto dengan mengambil lakon Bahyu Suci Perwita Sari.

Periode musim kemarau

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprediksi berdasarkan pengamatan gejala fisis dan dinamika atmosfer-laut pekan ini, menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia masih memasuki periode musim kemarau.

Kepala Stasiun Klimatologi D.I Yogyakarta Reni Kraningtyas menuturkan kondisi kemarau ditandai masih dominanya pengaruh angin timuran atau monsun Australia di wilayah Indonesia.

"Angin timuran menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia masih memasuki periode musim kemarau," kata Reni 22 September 2023.

Musim penghujan kriteria rendah di wilayah DIY diprediksi baru terjadi pada dasarian II Oktober 2023. Kemudian naik ke kriteria menengah pada November-Desember 2023.

Selain di Dusun Saren, Merti Dusun juga digelar di Padukuhan Gabugan, Sleman, pada Minggu, 24 September 2023. Merti Dusun juga diramaikan dengan kirab bregodo dan pentas budaya secara meriah.

Merti Dusun

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan hidupnya tradisi Merti Dusun di Sleman menjadi media untuk menanamkam nilai luhur kepada generasi terkait kebudayaan lokal.

“Tradisi Merti Dusun ini untuk mengedukasi masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, bahwa kita memiliki kebudayaan luar biasa dan harus dilestarikan," kata Danang.

Di balik tradisi itu, Danang melanjutkan, juga menjadi upaya pelestarian alam desa di wilayah Sleman, Yogyakarta. "Upaya pelestarian alam dan budaya dapat dipadukan untuk menghasilkan manfaat yang lebih besar,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Serunya Kulineran di Pinggir Kali Ledek Sleman Yogyakarta yang Bernuansa Pasar Tempo Dulu

Berita terkait

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

1 jam lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

12 jam lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Panas Mulai Menyengat, Waspadai 9 Gejala Heat Stroke

1 hari lalu

Panas Mulai Menyengat, Waspadai 9 Gejala Heat Stroke

Heat stroke' yang dapat berujung kematian tidak serta merta terjadi. Kenali 9 gejala heat stroke di musim kemarau

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

1 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

1 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

2 hari lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

2 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

2 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

3 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

3 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya