Demi Mengatasi Dampak Iklim, Islandia Bakal Menaikkan Pajak Pariwisata

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 23 September 2023 17:14 WIB

Pantai Reynisfjara Islandia (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Islandia termasuk destinasi wisata perjalanan favorit antara Eropa dan Amerika Utara. Namun kini akan membutuhkan dana yang sedikit lebih banyak jika akan mengunjungi negara Nordik itu.

Hal ini karena pemerintah setempat berencana meningkatkan pajak bagi wisawatan. Rencana tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak iklim dan keberlanjutan.

Islandia mengalami peningkatan tajam dalam pariwisata setelah lockdown akibat pandemi COVID-19. Lebih dari 8,5 juta wisatawan mengunjungi negara tersebut pada tahun 2022.

Pernyataan pemerintah setempat

Perdana Menteri, Katrin Jakobsdottir, mengatakan Islandia beralih ke pajak untuk mengurangi dampak pertumbuhan eksponensial pariwisata terhadap hutan belantara yang masih asli.

“Pariwisata benar-benar tumbuh secara eksponensial di Islandia dalam satu dekade terakhir dan hal ini jelas tidak hanya berdampak pada iklim. Sebagian wisatawan mengunjungi daerah yang masih alami, hal itu menimbulkan tekanan,” kata Jakobsdottir kepada Bloomberg Television dari New York pada hari Rabu, 20 September 2023.

Advertising
Advertising

Menurut pemimpin pulau Atlantik utara berusia 47 tahun itu, salah satu cara untuk mengatasi dampak perubahan iklim akibat meningkatnya jumlah perjalanan adalah dengan menaikkan pajak bagi mereka yang tinggal di negara tersebut. Meskipun tarifnya tidak akan terlalu tinggi.

Pariwisata industri terbesar

Pariwisata adalah salah satu industri terbesar di negara Nordik. Pulau yang menamakan dirinya negeri api dan es ini menarik wisatawan yang datang untuk melihat aliran lahar, sumber air panas, geyser, dan air terjun. Selain itu, ini juga merupakan pasar perjalanan udara yang sibuk karena lokasinya yang strategis di Atlantik Utara antara Eropa dan Amerika Utara.

Industri yang menghasilkan sekitar 6 persen produk domestik bruto Islandia ini memiliki peran penting dalam memenuhi janji negara tersebut menjadi netral karbon pada tahun 2040.

Perdana menteri menambahkan banyak perusahaan yang bekerja di sektor pariwisata menemukan cara untuk benar-benar beralih ke ekonomi sirkular. Selain itu, mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, seperti mulai menggunakan mobil listrik.

Beberapa langkah yang sangat nyata yang telah dilakukan sebagai respons terhadap perubahan iklim sejak pemerintahannya mulai menjabat pada tahun 2017. Misalnya dengan memanfaatkan panas bumi untuk pemanasan dan listrik, mensubsidi transisi hijau, meningkatkan efisiensi energi, dan berupaya menangkap karbon.

Namun dia mengakui hal itu saja belum cukup. "Sangat jelas bahwa semua negara perlu mempercepat aksi iklim mereka," katanya.

HINDUSTAN TIMES | TRAVEL LEISURE

Pilihan editor: Negara Teraman untuk Tujuan Wisata, Islandia di Urutan Pertama selama 16 Tahun

Berita terkait

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

1 hari lalu

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri

Baca Selengkapnya

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

1 hari lalu

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

1 hari lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

2 hari lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

2 hari lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

4 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

4 hari lalu

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.

Baca Selengkapnya

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

5 hari lalu

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar menetapkan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2024, jatuh tempo pada 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

5 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya