Keistimewaan Gedung Museum Nasional yang Berusia 245 Tahun

Selasa, 19 September 2023 10:01 WIB

Halaman depan Museum Nasional yang beralamat di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu, 17 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Nasional Indonesia kebakaran pada Sabtu, 16 September 2023. Kebakaran itu merusak gedung A dan gedung C. Kebakaran itu diduga berasal dari aktivitas proyek di Blok C.

Kepala Bidang Operasi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Suheri kebakaran diduga karena korsleting listrik di tempat yang banyak patung. “Tapi itu hanya dugaan sementara perlu ada penyelidikan lebih lanjut,” ujar Suheri.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra mengatakan kebakaran itu berdampak pada beberapa koleksi di ruang pameran. “Replika di bagian prasejarah terdampak. Kami akan melakukan pengukuran dampak lebih lanjut,” ujar Ahmad.

Menurut pengakuan Ahmad, koleksi pengambilan dari Belanda dipastikan tidak terdampak karena berada di lokasi yang jauh dari pusat kebakaran.

Sejarah Museum Nasional Indonesia

Advertising
Advertising

Dilansir dari Museumnasional.or.id, Museum Nasional berawal dari himpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG), didirikan oleh Pemerintah Belanda pada 24 April 1778.

Pada masa tersebut, di Eropa sedang terjadi revolusi intelektual. Imbasnya, di Belanda pada 1752 berdiri De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Perkumpulan Ilmiah Belanda). Hal itu mendorong orang-orang Belanda di Indonesia mendirikan organisasi sejenis.

BG merupakan himpunan atau lembaga yang bertujuan untuk melakukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, dari mulai biologi, fisika, sastra, sejarah, sampai etnologi.

Salah seorang pendiri lembaga tersebut, JCM Radermacher menyumbangkan rumahnya di Jalan Kalibesar untuk menampung koleksi benda budaya dan buku. Rumahnya itu menjadi cikal bakal berdirinya museum.

Mada masa pendudukan Inggris di Jawa pada 1811 sampai 1816, Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles menjadi direktur BG dan membuat gedung baru di Jalan Majapahit nomor 3.

Jumlah koleksi BG kemudian semakin meningkat. Lalu pada 1862, pemerintah Hindia-Belanda kembali membangun gedung museum di Jl Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Gedung ini dibuka pada 1868.

Asal-usul Nama Museum Nasional dan Museum Gajah

Dilansir dari museum.kemdikbud.go.id, Museum Nasional ini dikenal juga sebagai “Gedung Gajah” atau Museum Gajah karena terdapat patung gajah berbahan perunggu. Patung itu merupakan hadiah dari Raja Thailand, Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada 1871.

Nama Museum Nasional disematkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979. Sebelumnya, nama Museum Nasional bernama Museum Pusat pada 1962.

Koleksi Museum Nasional Indonesia

Dilansir dari Museumnasional.or.id, Museum Nasional telah menyimpan 190.000-an benda-benda bernilai sejarah. Koleksi ini dibagi ke dalam tujuh kelompok, yakni Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu – Budha; Numismatik dan Heraldik; Keramik; Etnografi, Geografi, dan Sejarah.

Kompleks Museum Nasional dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi. Museum ini memiliki dua gedung. Gedung A digunakan untuk ruang pamer dan wahana Imersifa. Ruang Imersifa merupakan ruang baru imajinasi yang menampilkan sejarah Indonesia dalam konsep alam, masyarakat, sejarah, dan budaya dari masa ke masa.

Gedung B atau Gedung Arca, digunakan untuk pameran sekaligus kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersil, dan perpustakaan.

Gedung C merupakan ruang indoor untuk pemutaran film, pertunjukan drama, konser musik, seminar, kuliah umum, sosialisasi dan kegiatan seni lainnya.

Museum Nasional telah dilengkapi pula dengan gedung penyimpanan untuk menyimpan benda-benda budaya. Museum Nasional buka dari Senin sampai Minggu dengan tarif masuk Rp5.000

ANANDA BINTANG l TM TEMPO.CO

Pilihan Editor: Pengelola Museum Nasional Belum Hitung Kerugian Material Akibat Kebakaran

Berita terkait

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

2 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya

8 hari lalu

5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya

Hari Bidan Sedunia dirayakan setiap tanggal 5 Mei sebagai penghargaan kepada para profesional kesehatan yang telah memberikan kontribusi besar dalam perawatan.

Baca Selengkapnya

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

28 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

37 hari lalu

6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

47 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

49 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

52 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

53 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

54 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya