Tak Jadi di Lereng Merapi, Sleman Tampung Sampah Sementara Dekat Perbatasan

Senin, 7 Agustus 2023 20:46 WIB

Pemerintah Kabupaten Sleman mulai mengoperasikan tempat pembuangan sampah sementara di Kalasan untuk mengatasi darurat sampah pasca penutupan TPA Piyungan, Senin (7/8). (TEMPO.CO/Pribadi Wicaksono)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Darurat sampah yang melanda tiga kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak akhir Juli lalu membuat pemerintah daerah menyiapkan lahan lahan penampungan sementara.

Kabupaten Sleman, daerah utara Yogya yang menjadi pendulang wisatawan terbayak tiap tahunnya dengan taburan hotel berbintang dan destinasi melimpah, menjadi salah satu daerah yang terkena. Lahan tampungan sampah sementara di Sleman yang semula akan ditempatkan di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi, dipastikan batal, dialihkan ke area Sleman sisi timur, arah perbatasan Klaten Jawa Tengah.

Lokasi persis Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) di Sleman itu di Padukuhan Kebon, Desa Tamanmartani Kecamatan Kalasan.

"Mulai hari ini layanan operasional truk pembuangan sampah sementara untuk Sleman beroperasi di Tamanmartani, Kalasan ini," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Senin, 7 Agustus 2023.

Penampungan sampah sementara seluas 3.000 meter persegi itu, kata Kustini, didesain dengan baik untuk mengantisipasi polusi sampah.

Advertising
Advertising

Lahan dibuat berbentuk kolam berkedalaman 1,5 meter dengan sudut kemiringan ke selatan untuk mengalirkan lindi (cairan sampah) ke arah selatan. Ujung kemiringan ditujukan untuk mengalirkan air lindi dibuatkan atau diberi bak penampung untuk menampung air lindi yang terkumpul.

Setelah terkumpul, air lindi disedot untuk diolah atau dibuat ecolindi. Seluruh kolam hingga tanggul dilapisi geomembran.

"Setiap sampah yang dibuang disemprot dengan ecolindi untuk mencegah bau dan lalat kemudian ditutup dengan geomembran untuk mencegah air hujan membasahi sampah," kata dia.

Setelah 45 hari operasi, sampah di lokasi itu akan diambil kembali untuk dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) atau digiling dengan tujuan memisahkan sampah organik dan anorganik.

Sampah organik sudah menjadi lembut dan bisa untuk pupuk sedangkan yang anorganik dibuang.

Daya tampung TPSS Tamanmartani ini sebesar 1.500 ton atau sekitar 3.750 meter kubik. Sampah masuk setiap hari kurang lebih 50 ton dan rencana operasi sampah masuk selama 30 hari.

Selama dua hari, Sabtu dan Minggu, dilakukan pemasangan geomembran oleh tenaga profesional dan menggunakan peralatan yang memadai sehingga lapisan Geomembran tidak bocor dan air sampah tidak mencemari tanah.

Ecolindi yang sudah disiapkan sekitar 4.000 liter dan diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional TPSS.

Darurat sampah di tiga daerah DIY meliputi Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta dipicu penutupan TPA Regional Piyungan karena overload. Lokasi akhir pemrosesan sampah Piyungan itu baru akan dibuka 5 September 2023 nanti.

Dampak penutupan itu, banyak sampah menumpuk di berbagai wilayah Yogyakarta. Tak terkecuali sekitaran destinasi wisata dan ruang publik.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan pihaknya mengimbau masyarakat untuk membuat lubang biopori atau jugangan untuk menimbuh sampah organik. "Warga juga bisa mengurangi kemasan sekali pakai dalam berbelanja dengan membawa kantong belanja dari rumah," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: 3 Jurus Yogya Jaga Wisata Nyaman dari Sampah: Gerakan Mbah Dirjo hingga Bank Sampah Khusus

Berita terkait

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

17 jam lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

1 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

1 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

2 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

2 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

2 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

2 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya