Jogja Fashion Trend, Ajang Desainer Lokal Bidik Pasar Turis Asing

Sabtu, 15 Juli 2023 08:00 WIB

Gelaran Jogja Fashion Trend yang dipadati ribuan pengunjung di Yogya, Kamis (13/7). Tempo/Pribadi Wicaksono.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gelaran event bertajuk Jogja Fashion Trend yang digelar 11-16 Juli di Yogyakarta dipadati ribuan masyarakat setiap harinya. Dalam event yang dipusatkan di Pakuwon Mall Yogya itu, setiap hari pengunjung disuguhi fashion show dari sejumlah desainer yang dibalut konsep tata panggung penuh lighting spektakuler.

Perhelatan Jogja Fashion Trend 2023 itu diikuti tak kurang 131 UMKM dan fashion desainer dari berbagai daerah di Indonesia, yang terbagi dalam 13 sesi fashion show. Para desainer menyuguhkan koleksi busana ready to wear atau busana siap pakai yang mengangkat inspirasi kebhinekaan budaya dan wastra Indonesia.

Jogja Fashion Trend Ruang Ekspansi ke Turis Asing

Sutardi, salah satu desainer peserta asal Yogyakarta yang juga pendiri brand Farah Button mengungkap ajang Jogja Fashion Trend ini menjadi ruang efektif bagi dirinya ekspansi ke wisatawan mancanegara yang sedang berlibur ke Yogya.

"Jadi setelah saya buka gerai di Bali pada 2022 lalu, banyak turis asing yang suka, diborong untuk oleh-oleh pulang ke negaranya," kata Sutardi ditemui Kamis petang 13 Juli, di sela penampilan karya-karyanya di event itu.

Dari getok tular atau pembicaraan relasi wisatawan mancanegara di Bali itu, gerai milik Sutardi di sejumlah daerah termasuk Yogyakarta turut panen dari para turis asing itu. "Terutama sejak April lalu sampai sekarang, ada peningkatan penjualan sampai 300 persen perbulannya di gerai gerai saya," kata Sutardi yang mempekerjakan 300 penjahit di Yogyakarta itu.

Advertising
Advertising

Menurut ayah dua anak itu, para wisatawan mancanegara itu menyukai produk lokal yang ia buat karena bisa dipakai dalam situasi apapun. "Wisatawan manca itu kan kalau ke sini (Indonesia) cuma bawa pakaian sedikit sekali, sisanya mereka beli, nah mereka suka produk saya," kata Sutardi yang menjual produknya berkisar dari Rp 100 hingga 500 ribu per potong itu.

Wisatawan Mancanegara Borong Beli untuk Dijual di Negaranya

Bahkan, kata Sutardi, ada wisatawan yang sengaja memborong baju baju buatannya untuk dijual lagi. "Terutama dijual di Tokyo dan Hawai, mereka sampai re-stock untuk dijual bulan Agustus nanti di dua tempat itu," ungkap Sutardi.

Sutardi menuturkan, ajang seperti Jogja Fashion Trend ini menjadi kesempatannya untuk semakin membranding usaha yang sudah dirintisnya sejak 2015 silam itu. Wisatawan yang membeli baju rancangannya makin yakin lantaran Sutardi mengikuti fashion show yang megah, meski produknya dijual murah.

Sutardi, yang dapat menjual 10-30 ribu potong bajunya dalam sebulan itu memulai usahanya dari garasi rumahnya. Namun ia kini sudah memiliki empat konveksi untuk proses produksi yang semua dilakukan di Yogyakarta.

Pilihan Editor: Melihat Keseruan Gelaran Fashion Show di Atas Bukit Prambanan

Berita terkait

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

20 jam lalu

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

Terdapat tiga aktivitas kegiatan, dua di antaranya adalah pelatihan literasi keuangan digital dan penanaman bibit tanaman.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

1 hari lalu

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

Turis Cina membayar Rp2,4 juta untuk taksi dari bandara ke hotel di Pulau Jeju, Korea Selatan, tarif sebenarnya sekitar Rp271.000

Baca Selengkapnya

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

2 hari lalu

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berkomitmen untuk terus membersamai pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

4 hari lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

4 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

5 hari lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

7 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

9 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

9 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya