Mengenal Ayam Kokok Balenggek dari Sumatera Barat yang Bersuara Unik

Senin, 19 Juni 2023 18:18 WIB

Perlombaan ayam kokok balenggek pada Penas Tani dan Nelayan ke XVI di Padang. TEMPO/Fachri Hamzah

TEMPO.CO, Jakarta - Sumatera Barat memiliki banyak hewan endemik yang memiliki keunikan. Salah satunya ayam kokok Balenggek.

Hewan berjenis unggas itu berasal dari Kecamatan Payung Sekaki dan Tigo Lurah Kabupaten Solok.

Jika dilihat dari segi tampilan, hewan tersebut memiliki kesamaan dengan ayam pada umumnya. Hal yang membuatnya berbeda adalah kokok atau nyanyiannya yang bertingkat dan bervariasi.

Selain itu, ayam kokok Balenggek memiliki penampilan tegap dan gagah. Bulunya memiliki variasi warna merah, kuning, putih serta kombinasi antara warna tersebut. Bulu pada ayam tersebut juga terlihat mengkilat sehingga memberikan kesan yang menarik.

Ayam ini memiliki jengger tunggal yang merupakan jenis jengger yang umum ditemui pada ayam-ayam domestik. Jengger tunggal adalah jenis jengger yang terletak di bagian atas kepala ayam dan biasanya berbentuk datar atau melengkung. Jengger ini berfungsi untuk membantu dalam pengaturan suhu tubuh ayam, mengatur aliran darah dan memiliki peran dalam proses reproduksi ayam.

Advertising
Advertising

Menurut Rusfidra, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Unand) dalam jurnalnya berjudul "Identifikasi Marka Bioakustik Suara Kokok Ayam Kokok Balenggek di Kandang", pola kokok ayam kokok Balenggek memang berbeda dengan pola kokok ayam pelung, ayam bekisar dan ayam kampung. Suara kokok ayam tersebut memiliki tiga bagian yang dapat diidentifikasi, yaitu kokok bagian depan, kokok tengah dan kokok bagian belakang yang juga disebut sebagai lenggek kokok.

Nyanyian ayam kokok Balenggek ini membuat banyak peminatnya sehingga beberapa tahun ke belakang, ayam itu dilombakan secara khusus di Sumatera Barat. Salah satunya di Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani dan Nelayan (KTNA) ke XVI di Kota Padang, Sumatera Barat pada 11 Juni 2023.

Ketua Asosiasi Pecinta Ayam Kokok Balenggek Indonesia (APAKBI) Sumatera Barat Sastra Munaftri mengatakan ayam kokok Balenggek ini adalah perkawinan ayam hutan merah dengan ayam kampung. Ciri khas dari ayam kokok Balenggek ini memiliki jengger satu lembar.

"Ayam ini tidak ada terdapat di tempat lain, hanya ada di Sumatera Barat," kata Sastra.

Terkait perlombaan ayam kokok Balenggek, terdiri dari tiga kategori. Tetapi yang berkembang selama ini hanya dua kelas, yaitu landik dan boko.

"Pada ajang Penas Tani dan Nelayan ke XVII di Padang, kami mencoba melombakan satu kelas lagi yaitu istimewa," kata Sastra. "Cara penilaiannya adalah ayam yang paling banyak berkokok, istilah Minang-nya siapa yang paling gacor ayamnya."

Sastra juga menjelaskan terkait harga ayam kokok Balenggek sangat fantastis. Nilai harga tersebut berdasarkan kokoknya, selama ini kisarannya berada pada angka Rp 500 ribu sampai 4 juta.

"Ayam saya saja pernah tawar 2 juta rupiah, tetapi tidak saya jual," kata Sastra.

Untuk peminat ayam kokok Balenggek saat ini sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya anggota APAKBI yang berasal dari luar Sumatera Barat.

"Sampai saat ini sudah ada yang dari Pekanbaru, Depok, Bandung dan Jakarta," kata Sastra.

Sementara itu, salah satu petani Erson Malin Batuah asal Kota Solok mengatakan sudah dua tahun menjadi peminat ayam kokok Balenggek. Alasannya karena tertarik dengan suaranya.

"Ayam ini kalau pagi itu suaranya enak didengar, apalagi sambil minum kopi," kata Erson.

Selain itu, ayam ini tidak terlalu susah dirawat alias hampir sama dengan ayam kampung lainnya. "Tidak ada perlakuan khusus, hampir sama dengan ayam-ayam kampung. Makannya juga bisa dengan nasi," kata Erson.

Hal lain yang membuat Erson tertarik adalah dari segi harga yang cukup stabil dan bagus sehingga tidak membuat petani jadi rugi. "Ayam saya pernah ditawari orang sebesar 2 juta rupiah," ujarnya.

Pilihan Editor: Promosi Wisata Sumatera Barat: Budaya Nan Khas, Makanan Nan Lamak, Alam Nan Indah

Berita terkait

Rumah Potong Hewan dan Unggas Wajib Sertifikasi Halal Per Oktober 2024

3 hari lalu

Rumah Potong Hewan dan Unggas Wajib Sertifikasi Halal Per Oktober 2024

LPPOM MUI jelaskan masih perlu penataan dan sosialisasi soal sertifikasi halal bagi rumah potong hewan jenis unggas.

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

12 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

LBH Padang Desak Pemerintah Cabut Izin Tambang Galian C di Kabupaten Solok

19 hari lalu

LBH Padang Desak Pemerintah Cabut Izin Tambang Galian C di Kabupaten Solok

LBH Padang mendesak pemerintah mencabut izin tambang untuk melindungi lingkungan dan jalan nasional di Air Dingin, Kabupaten Solok.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

47 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Jalan-jalan ke Kampung Halaman Ellyas Pical, Banyak yang Indah di Saparua Maluku Tengah

57 hari lalu

Jalan-jalan ke Kampung Halaman Ellyas Pical, Banyak yang Indah di Saparua Maluku Tengah

Kampung halaman petinju legendaris Ellyas Pical di Saparua, Maluku Tengah memiliki beragam destinasi wisata unggulan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

8 Maret 2024

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Risiko Kerusakan Habitat Burung Endemik di Sulawesi dan Maluku

7 Februari 2024

Risiko Kerusakan Habitat Burung Endemik di Sulawesi dan Maluku

Sulawesi dan Maluku termasuk lokasi penambangan nikel yang paling berpotensi mengusik habitat burung endemik.

Baca Selengkapnya

Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

30 Januari 2024

Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

Burung termasuk hewan endemik di Indonesia yang habitatnya berpotensi terganggu oleh pembukaan lahan tambang.

Baca Selengkapnya

Asa Komunitas Musik Klasik di Kota Padang

8 Januari 2024

Asa Komunitas Musik Klasik di Kota Padang

Sendi menerangkan, program musik klasik ini terdiri dari beberapa kegiatan mulai dari diskusi sampai tampil di panggung.

Baca Selengkapnya

Pari Jawa Punah, Pakar Perikanan Unair Soroti Pentingnya Edukasi untuk Masyarakat

5 Januari 2024

Pari Jawa Punah, Pakar Perikanan Unair Soroti Pentingnya Edukasi untuk Masyarakat

Pari Jawa memang telah lama masuk ke dalam hewan yang terancam punah.

Baca Selengkapnya