Antisipasi Turis Asing Bekerja Ilegal Seperti di Bali, Kemenkumham DIY Gencarkan Operasi

Kamis, 15 Juni 2023 06:51 WIB

Ilustrasi wisatawa asing. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Yogyakarta - Belakangan ramai terungkap warga negara asing (WNA) atau turis asing yang bekerja secara ilegal, seperti yang ditemukan di daerah tujuan destinasi, Bali. Yogyakarta yang juga menyandang sebagai salah satu tujuan destinasi mulai turut mengantisipasi fenomena itu.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu, 14 Juni 2023 menggelar operasi gabungan pengawasan orang asing. Operasi yang ditangani melalui Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham DIY itu, memulai operasi di Kabupaten Sleman.

"Operasi gabungan kali ini menyasar dua perusahaan dan dua sekolah internasional yang memiliki tenaga kerja asing," kata Kepala Divisi Keimigrasian M Yani Firdaus, Rabu.

Operasi yang melibatkan Kantor Imigrasi, Satpol PP DIY, Polda DIY, Korem 072/Pamungkas serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY itu memonitor keberadaan dan kegiatan orang asing yang bekerja. Tim juga melakukan pengecekan terhadap dokumen keimigrasian, seperti paspor dan izin tinggal.

Untuk dua perusahaan di Sleman yang ditelusuri, masing-masing memiliki seorang pekerja berkebangsaan Australia. Sedangkan di dua sekolah internasional, ditemukan 13 pengajar berkebangsaan asing.

"Dari perusahaan dan sekolah yang menjadi sampel pemeriksaan kali ini, tidak ditemukan pelanggaran oleh warga asing yang bekerja," kata Yani.

Advertising
Advertising

Dari hasil penelusuran pihaknya, para warga asing di Yogya relatif masih taat dan tunduk terhadap aturan sehingga indikasi gangguan, ancaman dan pelanggaran tidak ditemukan. "Umumnya para warga asing yang bekerja itu saat kami gali informasinya, cukup tahu aturan dan mereka juga bersedia menghormati local wisdom, norma sosial budaya di Yogya," kata Yani.

"Berdasarkan pemeriksaan dokumen, tenaga kerja asing itu memiliki dokumen keimigrasian lengkap juga,"imbuh Yani.

Operasi pengawasan warga asing di Yogya itu dilakukan dengan sistem pengawasan terbuka serta persuasif. "Operasi di lapangan secara persuasif, agar tak ada benturan dari pihak warga negara asing," kata Yani.

Untuk mengantisipasi gesekan dalam pemeriksaan orang asing itu, sebelum terjun ke lapangan, tim operasi telah mengecek administrasi, terutama pengumpulan data serta informasi warga.

Pilihan Editor: Langkah Bali Cegah Perilaku Nakal WNA, Terbitkan Surat Edaran Hingga Bentuk Satgas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

5 jam lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

22 jam lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

1 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

2 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

2 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

2 hari lalu

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

Turis Cina membayar Rp2,4 juta untuk taksi dari bandara ke hotel di Pulau Jeju, Korea Selatan, tarif sebenarnya sekitar Rp271.000

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

2 hari lalu

Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

Ibadah mahasiswa katolik Universitas Pamulang (UNPAM) di Kampung Poncol, Tangerang Selatan dibubarkan warga.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

3 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

3 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

3 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya