Saat 400 Penari Pukau Warga dalam Aksi Kolosal Jogja Joged

Senin, 1 Mei 2023 12:24 WIB

Seniman tari dari lima kabupaten/kota DIY saat beraksi dalam event Jogja Joged yang dipusatkan di Kabupaten Kulon Progo. Dok.istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Momentum long weekend usai libur lebaran di Yogyakarta disemarakkan dengan aksi ratusan penari yang tampil dalam gelaran Jogja Joged di Amphitheater Taman Budaya Kulon Progo, Sabtu malam, 29 April 2023. Gelaran untuk memperingati Hari Tari Sedunia yang digagas komunitas seni tari di Yogya itu melibatkan tak kurang 400 seniman tari dari lima kabupaten/kota serta seniman mancanegara, seperti Jepang, Ekuador, dan Jerman.

Ribuan pengunjung memadati Amphitheater Taman Budaya Kulon Progo sejak satu setengah jam sebelum pertunjukan dimulai. Rintik hujan tidak menyurutkan animo penonton untuk hadir langsung hingga akhirnya membludak.

Tari Kolosal Diawali dengan Jogja Joged

"Pertunjukan tari kolosal ini diawali Tari Jogja Joged yang dikemas sebagai tarian masterpiece dari event ini," kata Art Director Jogja Joged, Pulung Jati Ronggo Murti.

Setelah tarian pembuka itu, karya tari garapan komunitas di masing-masing kota/kabupaten di wilayah DIY ditampilkan berurutan. Seniman tari dari Jepang, Ekuador, dan Jerman tampil dalam sesi International Performance. Aksi mereka yang tampil enerjik membuat pengunjung bersorak sorai memberi apresiasi.

Sedangkan saat sesi pertunjukan Ragam Raga, menghadirkan seniman senior dunia tari DIY yakni Bimo Wiwohatmo. Penonton dibuat terpukau dengan unjuk kelenturan tubuh seniman itu.

Advertising
Advertising

Seniman tari dari lima kabupaten/kota DIY saat beraksi dalam event Jogja Joged yang dipusatkan di Kabupaten Kulon Progo. Dok.istimewa

“Kearifan lokal menjadi tema yang sengaja diangkat dalam event ini, sehingga kami juga menyuguhkan salah satu kesenian rakyat Kulon Progo yaitu Joged Angguk," kata Pulung. Tarian kolosal Joged Angguk yang ditarikan perwakilan kabupaten/kota se-DIY beserta pelajar dari wilayah Kulon Progo ini menjadi penutup perayaan Hari Tari Dunia 2023 itu.

Awal Kelahiran Jogja Joged

Adapun Ketua Panitia Joged 2023 Acun Kuncoro Dewo mengatakan Jogja Joged terlahir dari hasil kreativitas para seniman tari dari lima kabupaten/kota. "Event ini juga menjadi wujud karya seniman yang ingin tetap bergerak dan tidak hanya berpangku tangan walaupun pandemi melanda seperti awal 2020 silam," kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan Jogja Joged menjadi salah satu event ikonik yang digagas murni oleh komunitas tari atas dasar solidaritas seniman di DIY. "Berawal dari kegalauan masa pandemi, serta peran sebagai masyarakat tari dunia, Jogja Joged diadakan sebagai ajang apresiasi nyata terhadap seni tari," kata dia.

Pilihan Editor: Budaya Pukul Manyapu di Maluku Harapannya Jadi Agenda Wisata Nasional

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

9 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

9 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

11 jam lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

20 jam lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

50 Penari Daerah Lolos Final Audisi Pagelaran Sabang Merauke

21 jam lalu

50 Penari Daerah Lolos Final Audisi Pagelaran Sabang Merauke

Sebanyak 50 penari dari berbagai daerah di Indonesia lolos audisi Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya