Sejarah Khong Guan, Biskuit Kaleng Legendaris yang Menjadi Hidangan Khas Lebaran

Reporter

Andika Dwi

Sabtu, 22 April 2023 10:09 WIB

Biskuit Khong Guan. Dok TEMPO/Santirta M

TEMPO.CO, Jakarta - Khong Guan merupakan salah satu biskuit khas lebaran yang hampir selalu ditemui di setiap rumah. Berbagai pilihan biskuit manis dengan aneka rasa ini selalu menjadi andalan saat hari raya Idul Fitri untuk disajikan bersama kue khas lain. Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah Khong Guan itu sendiri? Simak uraiannya berikut ini.

Sejarah Khong Guan


Melansir dari laman khongguan.com.sg, Khong Guan Biscuit Company merupakan produsen biskuit asal Singapura. Perusahaan ini didirikan oleh dua bersaudara asal Fujian, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han pada 1987. Mereka meninggalkan kampung halaman dan menetap di Singapura pada 1935. Kepindahannya untuk mengadu nasib di sebuah pabrik lokal.

Sayangnya, akibat invasi Jepang, kedua bersaudara terpaksa mengungsi ke Perak, Malaysia pada 1940. Mereka pun mulai membuat biskuit secara manual untuk dijual. Namun begitu, terjadi kendala persediaan tepung dan gula yang kemudian membuat mereka memilih memproduksi garam laut dan sabun untuk bertahan hidup.

Pada 1945, setelah Jepang menarik mundur pasukannya, para imigran di Malaysia kembali ke Singapura, termasuk Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Mereka pun memutuskan melanjutkan produksi biskuit kembali. Sepeninggal Jepang, Chew Choo Han pun menemukan beberapa mesin pembuat biskuit tua dan rusak karena perang dari pabrik lama tempat mereka bekerja.

Tanpa pikir panjang, ia segera membelinya dan bertekad menyusun jalur produksi biskuit semi-otomatis. Ia memanfaatkan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit melalui oven batu bata pada sistem konveyor. Selang dua tahun, tepatnya 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited beroperasi perdana di 18 Howard Road.

Advertising
Advertising

Sekitar 1950-an dan 1960-an, kesuksesan Khong Guan juga merambah pasar mancanegara, termasuk pendirian pabrik di Malaysia. Sejak 1970-an, pabrik di Singapura dipindahkan ke bangunan lebih besar dan melampaui negara di kawasan Asia Tenggara. Biskuit-biskuitnya juga mulai dilirik konsumen dari Hong Kong dan Timur Tengah.

Pada 1980-an, Khong Guan mengekspor produk mereka ke berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Jepang. Hingga kini, ada lebih dari 40 negara yang sudah merasakan biskuit legendaris ini. Biskuit ini juga pernah meraih Monde Selection, sebuah penghargaan kualitas produk tertinggi.

Sejarah Khong Guan di Indonesia


Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia Ltd. dirintis oleh Kwee Boen Thwie (Hidayat Darmono), Ong Kong Ie, dan Go Swie Kie (Dasuki Angkosubroto) pada 6 September 1956. Perusahaan yang awalnya berdiri dengan nama NV Glok San Kongsie ini mulanya hanya mengimpor biskuit dari Singapura.

Terhitung 1969, sesudah Ira Susanti dan Hartono Kweefanus bergabung dalam perusahaan, rencana produksi mandiri di Indonesia dimulai. Pada 1971, pabrik Khong Guan dalam negeri resmi beroperasi pertama kali di Surabaya. Pada 1972, NV Glok San Kongsie mengganti namanya menjadi PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia.

Perkembangan perusahaan semakin pesat hingga berdiri anak usaha lainnya, yaitu PT Nissin Biscuit Indonesia, PT Monde Mahkota Biscuit, PT Jaya Abadi Corak Biscuit Indonesia, dan PT Serena Indopangan Industri. PT Khong Guan sendiri membuka pabrik baru di kawasan Ciracas, Jakarta dan Cibinong, Jawa Barat hingga sekarang memiliki 6 pabrik.

Khong Guan Group merajai industri makanan terutama biskuit hingga diperkirakan mencapai 70 persen pangsa pasar. Salah satu produknya yang paling populer ialah Khong Guan Red Assorted atau biasa dikenal dengan nama Khong Guan Merah. Selain itu, ada pula wafer Nissin, Monde Butter Cookies, Marie Susu, Malkist, dan Big Royal.

Sejarah Khong Guan asal Singapura yang didirikan oleh Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, pengusaha asal Cina pada 1947 lalu dan kini telah diimpor ke 40 negara di seluruh dunia.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA | KHONGGUAN.COM | P2K.STEKOM

Pilihan Editor: 10 Makanan Khas Betawi untuk Lebaran, Dodol Betawi hingga Kembang Goyang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

11 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

11 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

12 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

13 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

13 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

13 hari lalu

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.

Baca Selengkapnya

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

13 hari lalu

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, meninjau operasional di Branch Office BRI Jakarta untuk memastikan performa layanan BRI selama periode libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

13 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya