TEMPO.CO, Jakarta - Saat akan melakukan perjalanan atau naik pesawat, ada berbagai prosedur yang perlu dilalui. Mulai dari mengantri untuk check in, melalui proses pemeriksaan keamanan hingga melakukan verifikasi paspor. Namun apakah pernah terbayang hal tersebut masih akan tetap dilakukan?

Dalam easyJet's 2070: The Future Travel Report untuk 50 tahun ke depan, memperkirakan bahwa semua yang pelancong perlukan untuk kelancaran pemeriksaan keamanan adalah detak jantung sendiri. Para ahli memperkirakan bahwa tanda detak jantung penumpang yang unik untuk setiap orang akan digunakan bersamaan dengan informasi biometrik mereka untuk memeriksa identitas seseorang.

Mereka juga percaya bahwa kursi pesawat akan dapat beradaptasi dengan bentuk tubuh seseorang dan hiburan dalam pesawat optoelektronik akan menampilkan konten yang dipancarkan langsung ke mata penumpang. Bukan itu saja: alat bantu dengar bahasa akan menerjemahkan bahasa lain secara real-time, menjadikan istilah 'penghalang bahasa' sudah ketinggalan zaman.

Setelah pelancong tiba di tempat tujuan, menginap di hotel yang disesuaikan akan menunggu. Para ahli mengharapkan kamar pintar yang memungkinkan para tamu untuk memilih tempat tidur, suhu kamar dan musik sekitar yang diinginkan.

Laporan itu juga memperkirakan kemajuan dalam pencetakan 3D, yang berarti pelancong dapat tiba tanpa koper karena cukup mencetak pakaian dan barang yang dibutuhkan saat tiba hanya untuk memasukkannya ke tempat sampah daur ulang saat kembali. Headset VR di masa depan juga diperkirakan membuat pemandu wisata menjadi berlebihan, dengan turis menggunakan pakaian haptic dan headset VR untuk melakukan perjalanan kembali ke masa lalu untuk mempelajari situs bersejarah dan mempelajari semua fakta menyenangkan. Apa Anda akan menyukai kemajuan teknologi perjalanan itu?

TIMEOUT

Pilihan Editor: Kapal Pesiar Ini Tawarkan Pelayaran Tiga Tahun Jelajahi 135 Negara