Awan Panas Mereda, Waspadai Bencana Hidrometeorologi di Sekitar Lereng Gunung Merapi

Selasa, 21 Maret 2023 06:06 WIB

Awan panas Gunung Merapi pada 17 Maret 2023. Dok. BPPTKG Yogyakarta

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasca mulai meredanya aktivitas awan panas Gunung Merapi yang sempat terjadi pekan lalu, masyarakat yang hendak bepergian di berbagai destinasi lereng gunung itu diharapkan mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di masa pancaroba ini.

Pada Senin sore, 20 Maret 2023, belasan rumah di kecamatan-kecamatan lereng Gunung Merapi rusak terdampak angin kencang yang melanda kawasan itu bersamaan hujan deras. Rumah-rumah warga itu atapnya mengalami kerusakan dan sebagian beterbangan tertiup angin.

"Rumah-rumah warga lereng Merapi yang terdampak terutama di Kecamatan Pakem dan Kecamatan Cangkringan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sleman Makwan, Senin.

Di Kecamatan Pakem misalnya, kerusakan terparah terjadi di Dusun Boyong Desa Hargobinangun. Sedikitnya 18 rumah warga rusak atapnya disapu angin.

Jaringan listrik di kawasan Pakem dan Cangkringan sebagian juga terputus karena pohon tumbang menimpa tiang listrik. "Sampai saat ini tak ada korban luka maupun jiwa akibat peristiwa itu," kata Makwan.

Advertising
Advertising

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menuturkan pasca rentetan awan panas yang terjadi 11 hingga 17 Maret lalu, aktivitas Merapi kini lebih banyak diwarnai dengan guguran lava pijar. Dalam satu hari, Merapi bisa memuntahkan belasan hingga puluhan kali lava pijar, seperti yang terjadi pada Sabtu dan Ahad, 18-19 Maret 2023.

Pada Sabtu lalu, Merapi dalam sehari memuntahkan 38 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya. Lalu pada Ahad kemarin, teramati ada 14 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.

Ancaman bencana di seputaran Gunung Merapi pasca rentetan awan panas, terutama meningkatnya potensi banjir lahar dingin. Sebab, volume kubah barat daya yang gugur saat erupsi 11-12 Maret diperkirakan sebesar 1.072.800 meter kubik yang kini memenuhi sungai-sungai berhulu gunung itu.

Saat terjadi hujan deras di puncak, material itu akan turut terbawa ke bawah dan menjadi ancaman banjir lahar dingin. Status Gunung Merapi sendiri tetap Siaga dan masyarakat diminta menjauhi zona bahaya yang telah ditetapkan.

Pilihan Editor: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Banjir Lahar Dingin

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

5 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

10 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

13 hari lalu

Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

Jika curah hujan untuk sepekan ke depan meningkat, maka potensi bencana susulan serupa bisa saja terjadi.

Baca Selengkapnya

Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

14 hari lalu

Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Usai tapi Masih Bolos, Sleman Beri Sanksi pada ASN

15 hari lalu

Libur Lebaran Usai tapi Masih Bolos, Sleman Beri Sanksi pada ASN

Pegawai kantor pemerintahan di Yogyakarta mulai masuk kerja usai libur Lebaran, ada izin WFH.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

18 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

33 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

34 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

34 hari lalu

Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo diam-diam sudah menjadi warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya