TEMPO.CO, Yogyakarta - Masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir lahar dingin setelah Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Jumat, 17 Maret 2023. Padahal, awan panas ini sudah tak muncul seharian, kemarin.
Munculnya awan panas itu sebelumnya didului dengan hujan lebat di sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hujan lebat ini juga terjadi di puncak Gunung Merapi disertai angin kencang.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santosa mewanti-wantu masyarakat potensi banjir lahar dingin di sejumlah sungai berhulu Merapi usai erupsi sepekan ini. Rentetan erupsi ditambahi hujan lebat itu berakibat volume kubah terpangkas.
"Akibat rentetan erupsi itu volume kubah barat daya yang sebelum 11-12 Maret masih terhitung sebesar 2.759.100 meter kubik sudah terpangkas sebesar 1.072.800 meter kubik. Ini menyebabkan volume kubah barat daya saat ini terukur sebesar 1.686.200 meter kubik, sedangkan volume kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik," kata Agus, Jumat petang.
Ia menunjukkan, Gunung Merapi memuntahkan awan panas dua kali pada Jumat ini. "Awan panas hari ini terjadi pukul 18.07 dan 19.30 WIB, jarak luncur 1,3 kilometer ke barat daya atau Kali Bebeng," ujar Agus.
BPPTKG Yogyakarta melaporkan hari ini, hujan terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang sejak pukul 14.40 WIB dan masih berlangsung hingga menjelang malam dengan total jumlah curah hujan 128 milimeter per jam. "Status Merapi Siaga atau Level III," kata Agus.
Adapun hujan di wilayah perkotaan Yogyakarta, hujan menyebabkan sejumlah dampak antara lain yang terparah sejumlah pohon tumbang dan menutup akses Jalan Ring Road Utara. Baliho juga tumbang menutup akses jalan di kawasan itu serta merusak belasan rumah warga, termasuk atap gedung DPRD Kabupaten Sleman.
Pilihan Editor: Pembatasan Bus Pariwisata Masuk Kota Yogyakarta, Pelaku Transportasi Desak Kesiapan Sarana
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.