Setelah Tahun Baru Imlek Ada Festival Cap Go Meh, Apa Arti dari Perayaan Itu?

Reporter

Balqis Primasari

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 24 Januari 2023 22:02 WIB

Shio Kelinci Air. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta -Pada tanggal 15 bulan pertama, dua pekan setelah Tahun Baru Imlek, ada festival tradisional Tionghoa penting lainnya, seperti Festival Lentera atau Yuan Xiao Jie, atau komunitas migran Tionghoa menyebutnya sebagai Cap Go Meh. Di China, festival Cap Go Meh dikenal dengan nama Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan.

Baca : Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang Sudah Pecahkan 10 Rekor Muri

Melansir dari
tionghoa.info, istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian yang bermakna 15 hari setelah Imlek. ‘Cap’ yang berarti sepuluh, ‘Go’ yaitu lima dan ‘Meh’ berarti malam. Upacara ini dirayakan sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai Yi, yang dianggap sebagai Dewa tertinggi di langit oleh Dinasti Han.

Warga Tionghoa melaksanakan ritual sembahyang Cap Go Meh di Wihara Amurva Bhumi, Jakarta, Selasa, 15 Februari 2022. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Perayaan yang awalnya dilakukan tertutup untuk kalangan istana dan belum berkembang dikenal secara umum oleh masyarakat Tiongkok kini dapat diramaikan. Selama festival, rumah-rumah dihiasi dengan lentera warna-warni, seringkali juga tarian barongsai, parade, dan kembang api.

Bola nasi ketan kecil diisi dengan buah-buahan dan kacang-kacangan, disebut yuanxiao atau tangyuan, dimakan selama festival. Bentuk bola yang bulat melambangkan keutuhan dan persatuan dalam keluarga. Cap Go Meh bertujuan untuk mengharapkan keharmonisan, perdamaian, dan pengampunan, dan lentera menjadi simbol pelepasan tahun lalu sekaligus menyambut tahun baru dengan keberuntungan.

Asal Usul Cap Go Meh

Ada banyak kepercayaan tentang asal usul Festival Cap Go Meh, satu hal yang berhubungan dengan merayakannya dalam laman chinesenewyear, yaitu memupuk hubungan positif antara manusia, keluarga, alam dan makhluk yang lebih tinggi, yang dianggap bertanggung jawab untuk membawa atau mengembalikan cahaya setiap tahun.

Advertising
Advertising

Salah satu legenda tentang Dewa Thai Yi, Dewa Surga yang mengendalikan takdir dunia manusia. Dewa yang memutuskan kapan harus menimbulkan kekeringan, badai, atau penyakit sampai pada manusia. Maka, Kaisar Wu menetapkan itu sebagai ritual pemujaan Taiyi untuk membawa cuaca dan kesehatan yang baik.

Kaisar baru, Kaisar Wen merayakan kembalinya perdamaian, ia menjadikan tanggal 15 sebagai hari libur nasional. Setiap rumah akan menyalakan lilin dan lentera, ini dikenal sebagai nào yuán xio. Nào dapat diartikan sebagai bersenang-senang karena kegembiraan.

Kemudian, Kaisar Ming dari Han Timur yang merupakan, penganut Buddha yang taat mendengar pada tanggal 15 para biksu akan menyalakan lilin untuk Sang Buddha. Sehingga, dia memerintahkan istana dan kuil untuk menyalakan lilin, dan warga menggantung lentera.

BALQIS PRIMASARI
Baca juga : Mengenal Tradisi Yu Sheng dan Ritualnya Setelah Imlek

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

6 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

10 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

16 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

20 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

24 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

27 hari lalu

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

31 hari lalu

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

Ekspor komoditas buah durian masih di bawah nanas dan pisang.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

34 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

Jembatan merupakan infrastruktur penting sehingga pembangunannya dapat menghabiskan biaya yang mahal. Berikut sederet jembatan termahal di dunia.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

34 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

Jembatan Danyang-Kunshan Grand Bridge di China saat ini menjadi jembatan terpanjang di dunia. Panjanganya mencapai 164 kilometer.

Baca Selengkapnya

Oppo Watch X Resmi Diluncurkan di China, Ini Spesifikasinya

43 hari lalu

Oppo Watch X Resmi Diluncurkan di China, Ini Spesifikasinya

Oppo Watch X ditenagai prosesor Snapdragon W5 Gen 1 yang dipadukan RAM 2 GB dan penyimpanan internal 32 GB.

Baca Selengkapnya