Kemeriahan Grebeg Sudiro Sambut Imlek 2023, Ada Karnaval dan Warga Berebut Kue Keranjang

Selasa, 17 Januari 2023 12:22 WIB

Suasana acara Grebeg Sudiro di Solo untuk menyambut Imlek. Tempo/Maria Arimbi

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu warga Solo antusias berebut kue keranjang dalam acara Grebeg Sudiro 2023. Setelah sempat vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, agenda seni yang diselenggarakan untuk menyemarakkan Hari Raya Imlek tersebut kembali digelar, Senin, 16 Januari lalu.

Berbagai kesenian mulai dari barongsai, liong, reog hingga jaran kepang disajikan dalam bentuk karnaval yang diikuti warga Solo dan sekitarnya. Meski sempat diguyur hujan, tak menyurutkan semangat para penonton dan peserta karnaval yang sudah mempersiapkan diri sejak pagi.

Sekitar 2.000 masyarakat dari 56 kelompok kesenian dari Solo Raya yang menjadi peserta karnaval. Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2023 Arga Dwi Setyawan menuturkan Grebeg Sudiro merupakan ritual dan budaya untuk menjunjung nasionalisme, kebhinekaan, pluralisme dan integrasi sosial. Tahun ini, acara itu diberi tema 'Merajut Harmoni dalam Kebhinnekaan'.

"Agenda tersebut sebuah bentuk sinergi budaya Jawa dan Tionghoa serta mendukung program-program Kota Surakarta sebagai kota budaya dan pariwisata," kata Arga.

Adapun kelompok kesenian yang turut menyemarakkan karnaval di antaranya Srawung Jetis Karanganyar, Krido Turonggo Boyolali, Topeng Ireng Boyolali, Santa Maria Tawangmangu, Ikatan Keluarga Sumba NTB, Ikatan Keluarga Mahasiswa Lampung dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Riau. Karnaval yang menempuh rute sepanjang 1,5 kilometer, dimulai dari Pasar Gede menuju Telkom, ke kiri menuju pertigaan, terus berbelok ke kiri menuju traffic light Ketandan.

Advertising
Advertising

Selanjutnya kirab bergerak ke arah kanan menuju pertigaan SMAN 3 Surakarta untuk berbelok ke kiri memutari Kampung Sudiroprajan. Uniknya, pada karnaval tersebut, ada replika Gedoeng Djoeang dan Stadion Manahan yang disusun di atas kue keranjang.

Rombongan kirab ditutup dengan patung Arca Suci Dewa Bumi oleh Klentheng Tien Kok Sie Pasar Gedhe, seraya berharap berkah melimpah dalam kehidupan yang akan dilewati di Imlek tahun 2574.

Seorang penonton asal Kampung Sewu, Nana, 43 tahun, mengatakan dirinya tidak pernah melewatkan Grebeg Sudiro sejak 2016. "Selalu nonton soalnya meriah, banyak kesenian, lampion, dan cari kue keranjang gratis," kata dia.

Nana mengatakan ia selalu mempersiapkan kresek khusus dari rumah dan payung untuk membawa kue keranjang yang disebar saat acara Grebeg Sudiro. "Sudah siap dari rumah, meskipun berdesakan dan banyak orang, tapi selalu dapat, lebih senang saja kalau berhasil merebut, ada kepuasan tersendiri," kata dia.

Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai guru les itu mengatakan Grebeg Sudiro juga menjadi sarana edukasi untuk anak-anaknya serta mengenalkan kebhinekaan yang ada di Indonesia. "Selalu ajak anak, tapi harus hati-hati juga soalnya ramai, di sini dia bisa lihat berbagai suku dan etnis dan menunjukkan kalau Indonesia itu kaya akan budaya," kata dia.

Baca juga: Menelisik Sejarah Grebeg Sudiro, Tradisi Imlek Simbol Kerukunan Etnis Jawa dan Tionghoa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

1 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

13 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

17 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

26 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

52 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

59 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

6 Maret 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar

Baca Selengkapnya