Sultan Hamengku Buwono X Soroti Tanah Kas Desa Dipakai Bangun Vila, Bukan Kembangkan Wisata

Rabu, 16 November 2022 22:52 WIB

Gubernur DIY Sultan HB X melihat desain salah satu peserta sayembara kawasan Jogja Planning Gallery (JPG) yang akan jadi pusat budaya baru di Malioboro Senin, 11 Juli 2022. Dok. Foto. Istimewa.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti sejumlah kepala desa yang memanfaatkan tanah kas desa bukan sesuai peruntukkannya. Padahal, tanah kas desa, seharusnya bisa memberikan manfaat untuk warga desa, utamanya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, seperti dikelola bersama dalam berbagai bentuk pemberdayaan ekonomi lain bagi warga desa setempat.

"Sudah tiga lurah saya somasi, untuk proses ke pengadilan, karena sudah menyalahgunakan tanah kas desa itu untuk memperkaya dirinya sendiri," kata Sultan saat pelantikan lurah se-Kabupaten Bantul di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu 16 November 2022.

Tanah Kas Desa Berstatus Sultan Ground untuk Masyarakat

Sultan geram, tanah kas desa itu justru ada yang disewakan ke pihak luar desa, dengan memanipulasi tandatangan yang selalu ia berikan sebagai bentuk perizinan. "Bahkan ada tanah kas desa yang dipakai untuk membangun vila, padahal itu jelas melanggar surat keputusan gubernur, tapi tetap diteruskan,” kata Sultan.

Dengan besarnya potensi permainan para lurah yang memperkaya dirinya sendiri lewat tanah kas desa itu, Sultan mengambil kebijakan baru saat ini. Pemerintah akan menggunakan alokasi dana keistimewaan yang diterima tiap tahun dari pemerintah pusat, untuk menyewa tanah-tanah kas desa itu dengan besaran Rp 1 miliar per desa per tahun.

Persempit Ruang Gerak Lurah Pelanggar

Lewat kebijakan baru itu, Sultan berharap bakal mempersempit gerak para lurah lain menyalahgunakan tanah kas desa. Sebab kini pemerintah provinsi yang bertindak sebagai penyewa, bukan lagi investor luar.

Advertising
Advertising

"Semua lurah yang menyalahgunakan tanah kas desa kami proses hukum agar (bantuan yang dikucurkan dari dana keistimewaan) sebesar Rp 1 miliar itu tidak ikut habis disalahgunakan," kata dia.

Sultan menyebut tanah tanah kas desa di Yogyakarta yang berstatus Sultan Ground atau dikelola Keraton Yogya, sebenarnya bisa menjadi modal utama meningkatkan perekonomian warga jika dikelola secara bijak. Ia mencontohkan tanah-tanah kas desa di lereng Gunung Merapi Kabupaten Sleman juga Bantul yang berhasil dikelola dengan baik untuk sektor wisata dan mendatangkan rezeki tak sedikit bagi warga setempat.

"Seperti di Kaliurang barat dan timur," kata dia. "Jika tanah kas desa itu berhasil dikelola baik dan meningkatkan perekonomian, maka warga desa tak perlu lagi berbondong bondong mencari pekerjaan ke kota," Sultan menambahkan.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Sapa Aruh, Sultan Hamengku Buwono X Beberkan Konsep Pengembangan Wisata Lewat Dana Keistimewaan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

1 hari lalu

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

Vila di Bali ini unik, memiliki kolam renang tanpa batas, koki pribadi, dan pengalaman yang hanya bisa didapat di pesawat, seperti teras di sayapnya.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

2 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

13 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

13 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

18 hari lalu

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.

Baca Selengkapnya

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

18 hari lalu

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.

Baca Selengkapnya