Fakta-Fakta Unik Lembah Baliem Papua, Pasir Putih Tanpa Pantai

Minggu, 30 Oktober 2022 14:14 WIB

Human interest - Peserta perang antar suku di Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua. Tempo/Rully Kesumaru

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau terbesar ke-3 di Indonesia memiliki alam yang masih sangat terjaga kelestariannya dan masyarakat lokalnya pun masih memegang erat adat istiadat dan tradisi budaya. Selain Raja Ampat yang terkenal, Papua pun memiliki lembah yang cukup terkenal, yaitu Lembah Baliem. Lembah Baliem yang berada di Pegunungan Jayawijaya memiliki fakta-fakta unik yang belum diketahui oleh masyarakat umum.

Fakta Lembah Baliem

Berikut terdapat fakta-fakta unik tentang Lembah Baliem.

1. Pasir putih tanpa pantai

Lembah Baliem memiliki bentuk sebagai perbukitan hijau dengan panorama alam yang sangat indah. Namun, dari atas lembah ini terlihat pemandangan seperti hamparan pantai dengan pasir putih. Padahal, di sana tidak ada genangan air layaknya pantai, hanya saja tekstur pasir putih memiliki kesamaan dengan pasir yang ada di pantai dan bahkan terasa asin.

Lembah Baliem pun memiliki batu-batu granit yang menonjol dari tanah. Konon, kawasan ini dulunya memang sebuah danau. Namun, karena adanya gempa terjadi perubahan alam sehingga lempeng-lempeng bumi bergeser membentuk lembah.

Advertising
Advertising

Baca: Wisata Trekking di Lembah Baliem Papua Tak Bisa Menghitung Jarak dengan Meter

2. Festival budaya

Selain memiliki keindahan alam, Lembah Baliem juga memiliki keindahan budaya nenek moyang yang masih kental berada dalam diri masyarakat setempat. Mengutip jurnal Dinamika Kerajinan dan Batik, Lembah Baliem memiliki festival yang selalu dilangsungkan secara turun-temurun dengan menampilkan perang suku, yaitu suku Dani, suku Lani dan suku Yali.

Festival dengan perang suku ini merupakan lambang kesuburan dan kesejahteraan antara masyarakat setempat. Atraksi dalam perang ini hanya sekadar festival saja, bukan perang dalam konteks sebenarnya.

Biasanya, festival ini dilangsungkan sebelum peringatan kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu, festival ini dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu cinta terhadap tanah air. Umumnya, acara ini berlangsung selama tiga hari yang juga diisi dengan pertunjukan seni dan budaya. Selama festival budaya ini berlangsung, daerah Lembah Baliem ramai dikunjungi wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

3. Tingginya toleransi

Meskipun sebagian besar masyarakat Lembah Baliem beragama non-muslim, tetapi hubungan dengan masyarakat yang beragama Islam tetap terjaga dan saling menghargai dengan baik. Selain itu, Lembah Baliem memiliki sebuah madarasah dan pesantren yang digunakan untuk mempelajari agama Islam oleh suku Dani. Tidak ada pertengkaran tentang perbedaan agama, seluruh masyarakat setempat hidup rukun dengan menyesuaikan segala halnya.

4. Mumi

Lembah Baliem memiliki mumi milik suku Dani yang telah berusia sekitar 300 tahun. Di sana, terdapat mumi yang sudah sangat tua bernama Wim Matok Mabel. Sebelum menjadi mumi, dahulu ia adalah seorang panglima perang. Masyarakat Baliem pun percaya bahwa mumi memiliki peran terhadap kesejahteraan keturunannya.

5. Tradisi bakar batu

Tradisi ini merupakan acara adat, seperti pernikahan, kelahiran, syukuran, dan sebagainya yang diungkapkan melalui sebuah pesta dan perayaan. Sama seperti namanya, dalam tradisi ini masyarakat suku akan membakar batu yang di dalamnya terdapat berbagai makanan, seperti daging sampai ubi. Namun bagi masyarakat muslim, daging babi dapat diganti dengan daging ayam. Cara menyalakan apinya juga unik lantaran dilakukan dengan menggesek-gesekan kayu sampai muncul percikan api.

6. Tradisi potong jari dan mandi lumpur

Mengutip ejournal.unsrat.ac.id, biasanya, kedua tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa sedih yang sedang dirasakan masyarakat Lembah Baliem, Papua. Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memotong jari, seperti menggunakan benda tajam, diikat tali sampai mati rasa lalu dipotong, dan digigit langsung oleh gigi. Sementara itu, mandi lumpur dilakukan dengan mencelupkan seluruh tubuh ke tanah yang penuh air. Namun, tradisi ini kini sudah mulai ditinggalkan karena sangat berbahaya dan menyebabkan kecacatan fisik.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca juga: Larangan dan Anjuran Wisata Lembah Baliem Papua, Bawa Permen Jangan Asal Motret

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

12 jam lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

1 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

1 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

1 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

1 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

1 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

3 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

4 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

5 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

7 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya