TEMPO.CO, Jakarta - Lembah Baliem merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak di pegunungan Jayawijaya, Papua. Wisatawan domestik maupun mancanegara berdatangan ke Lembah Baliem untuk menikmati suasana alam, trekking, atraksi budaya, dan sebagainya.
Adalah Suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan penduduk Lembah Baliem terbuka terhadap wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
"Alangkah baiknya wisatawan memperhatikan beberapa hal yang boleh dan dilarang sehingga semua merasa nyaman," kata Hari Suroto dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu 7 November 2020.
Wisatawan yang hendak ke Lembah Baliem sebaiknya melapor ke petugas setempat, misalkan ke Kepolisian Resor Jayawijaya. Dan selama berwisata ke Lembah Baliem disarankan didampingi oleh petugas agen perjalanan wisata.
Hari Suroto menyampaikan beberapa hal yang dianjurkan dan dilarang saat berwisata ke Lembah Baliem, Papua. Berikut ulasannya:
- Wajib menghormati adat istiadat Suku Dani
Wisatawan dianjurkan membawa rokok atau permen jika sewaktu-waktu ada penduduk lokal yang meminta. Pemberian rokok atau permen ini merupakan wujud kebersamaan dan saling menghormati antara tamu dengan tuan rumah. "Bukan bermaksud menagih atau meminta-minta," kata Hari. Jika tidak membawa rokok, berikan permen sebagai alternatif. Penduduk lokal yang mendapatkan permen juga akan menerima dengan senang hati.Jangan tertawa atau menunjukkan sikap tidak hormat ketika melihat aktivitas Suku Dani di Lembah Baliem. Misalkan ada penduduk yang mengenakan pakaian tradisional atau melakukan kegiatan yang tidak dipahami oleh wisatawan.
Dilarang mengambil tanaman, buah, atau hewan tanpa izin penduduk. Jangan pula membakar sampah bekas bungkus makanan.
- Antisipasi cuaca ekstrem
Kondisi cuaca di Lembah Baliem terbilang ekstrem karena sering berubah-ubah. Lembah Baliem terletak di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut dan dikelilingi pegunungan. Pada malam hari, temperatur udara di sana mencapai 10 sampai 15 derajat Celcius. Wisatawan dianjurkan membawa jaket tebal, payung atau jas hujan. - Identitas diri
Ke manapun pergi, bawalah selalu identitas diri berupa KTP atau paspor bagi wisatawan mancanegara. - Wisatawan trekking
Bagi wisatawan pecinta trekking, dilarang menerobos permukiman atau halaman rumah bertanda larangan atau silo. Saat trekking, sebaiknya jngan membawa uang tunai dalam jumlah banyak. - Adab mengambil gambar
Bagi wisatawan yang ingin mengambil gambar foto atau berpose bersama penduduk lokal yang memakai pakaian tradisional, sebaiknya minta izin dulu. Sepakati setiap tindakan yang akan dilakukan terkait pengambilan gambar tadi.Musababnya, penduduk lokal yang sedang menggunakan pakaian tradisional, baik di lokasi wisata atau tempat-tempat tertentu akan meminta imbalan berupa uang sebagai wujud kepemilikan harga diri yang tinggi.
- Waspada hewan peliharaan
Jangan usil dengan binatang yang terdapat di Lembah Baliem. Masyarakat setempat umumnya memelihara babi atau anjing karena hewan-hewan tersebut memiliki nilai budaya dan berharga. Jika binatang peliharaan itu sampai terlindas kendaraan, maka wisatawan bisa dituntut dengan denda atau uang ganti rugi yang tinggi. - Awas orang mabuk
Hindari jika bertemu dengan orang mabuk.