Sebelum Terbang, Ketahui Penyebab Jet Lag dan Cara Mencegahnya

Reporter

Tempo.co

Selasa, 18 Oktober 2022 21:16 WIB

Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Saat melakukan perjalanan udara yang menempuh jarak jauh dan dalam waktu yang lama, penumpang seringkali merasa pusing, lemah dan lemas. Fenomena ini disebut jet lag.

Melansir Mayo Clinic, jet lag diartikan sebagai masalah tidur sementara yang dapat mempengaruhi siapa saja yang melakukan perjalanan cepat melintasi beberapa zona waktu. Tubuh tidak bisa langsung beradaptasi dengan zona waktu yang baru, sebab tubuh memiliki jam biologis yang berada pada zona waktu sebelumnya. Itu artinya tubuh dan jam tubuh tidak sinkron.

Jam biologis pada internal tubuh dinamakan ritme sirkadian yang membuat siklus dapat terjaga saat siang hari dan tidur pada malam hari.

Penyebab Jet lag

1. Dehidrasi

Advertising
Advertising

Udara di dalam pesawat itu kering yang disebabkan oleh ketinggian dan sistem penyaringan udara dengan kondisi kelembaban tak sebanyak saat di darat. Meminum minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein juga dapat menyebabkan dehidrasi, sakit kepala, pusing dan lelah.

2. Ketinggian pesawat dan tekanan udara

Tubuh perlu menyesuaikan diri dengan cukup cepat untuk mencapai 36.000 kaki. Untuk alasan ini, kabin tentu saja diberi tekanan untuk meminimalkan efek ketinggian seperti itu, tetapi juga bisa melelahkan. Udara sangat tipis di ketinggian ini sehingga oksigen lebih sedikit daripada di darat. Ini adalah peningkatan yang signifikan dibandingkan kabin yang sepenuhnya di dekompresi, tetapi masih dapat menyebabkan pembengkakan, tekanan telinga dan gejala yang mirip dengan penyakit ketinggian.

3. Terkena kuman

Sistem penyaringan udara pesawat sangat canggih dan membantu menyaring bakteri dan virus. Karena itu, disarankan agar tetap membuka ventilasi udara saat berada di peswat. Meski begitu, penumpang tetap dapat terpapar bakteri dan virus dari orang-orang di sekitar dan benda-benda yang tersentuh di bandara. "Anda bisa mendapatkan sesuatu dari penumpang yang hanya batuk, bersin, atau hanya bernapas di dekat Anda." kata Matthew Goldman dari Cleveland Clinic.

Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah jet lag:

1. Hindari minuman beralkohol dan kafein, minumlah air

Salah satu cara untuk menghindari atau mengurangi jetlag adalah dengan tetap terhidrasi. Cara paling efektif untuk melakukannya adalah dengan minum air putih seperti yang dianjurkan oleh Cleveland Clinic. Menghindari minuman yang menyebabkan dehidrasi, seperti alkohol dan kafein juga membantu dalam proses hidrasi. Memesan koktail adalah tambahan yang santai dan mewah untuk pengalaman penerbangan, tetapi pastikan juga minum air kemasan untuk menghindari dehidrasi.

2. Bergerak

Menurut The Points Guy, berolahraga di sekitar kabin adalah cara yang bagus untuk membuat darah mengalir dan mendapatkan oksigen ke otak. Ini juga dapat mengurangi risiko masalah kesehatan serius yang terkait dengan duduk dalam waktu lama di pesawat seperti pembekuan darah berbahaya yang dikenal sebagai deep vein thrombosis. Bangun setiap 30 menit dan bergerak sedikit sudah cukup.

3. Hindari makanan berlemak

Menurut Cleveland Clinic, peningkatan gas dan kembung dapat membuat penerbangan sangat tidak nyaman, jadi penting untuk menghindari makanan berlemak dan apa pun yang dapat memperburuk gas. Bawalah camilan sehat seperti campuran kacang bebas gluten, energy bar dan buah-buahan dan sayuran untuk menjaga tubuh tetap berenergi, terhidrasi dan tidak terlalu kembung.

4. Melepaskan tekanan

Menguap, menelan, mengunyah permen karet dan menghisap permen dapat membantu membuka telinga bagian dalam. Ini tidak hanya mengurangi tekanan yang menyebabkan sakit kepala, tetapi juga membantu mencegah mabuk perjalanan dan gejala penyakit ketinggian karena membantu tubuh mendapatkan kembali keseimbangan dan mengembalikan keseimbangan. Jangan lupa untuk menghilangkan stres mental. Headphone peredam bising dan bantal perjalanan yang bagus hanyalah salah satu cara untuk membuat penerbangan lebih nyaman. Penumpang juga dapat bermeditasi selama penerbangan untuk menghilangkan stres dan merasa beristirahat.

5. Ambil vitamin

Vitamin C dan B, tepatnya, adalah suplemen terbaik untuk dikonsumsi saat terbang. B12 dapat membantu meningkatkan mood, meningkatkan pembentukan sel darah merah dan memberi energi, menurut Healthline. Vitamin C secara alami memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Minum jus alami adalah cara yang bagus untuk mendapatkan vitamin dan air secara bersamaan.

6. Mengatur ritme sirkadian

Mayo Clinic menyarankan beberapa cara untuk membantu tubuh menyinkronkan dengan jam internalnya. Salah satu caranya adalah dengan mengatur eksposur untuk cahaya terang.

Saat bepergian ke barat, paparan cahaya di malam hari akan membantu menyesuaikan diri dengan zona waktu berikutnya. Saat bepergian ke timur, disarankan untuk menyerap cahaya pagi untuk menyesuaikan dengan perbedaan waktu.

Pengecualian untuk ini adalah jika penumpang telah melakukan perjalanan 8 zona waktu atau lebih dari titik asal. Jika demikian halnya, kenakan kacamata hitam dan hindari cahaya terang di pagi hari, menikmati sinar matahari di sore hari jika bepergian ke timur, hindari sinar matahari selama beberapa jam jika bepergian ke barat sebelum gelap selama beberapa hari. Itu bisa membantu mencegah jet lag.

JESSYCA GAZELLA | MAYO CLINIC | TRAVEL LEISURE

Baca juga: 10 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Naik Pesawat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

37 menit lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

13 jam lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

3 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

5 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

5 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

6 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

7 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

7 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

10 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya