7 Oktober Hari Kopi Sumedang, Begini Asal Mulanya

Jumat, 7 Oktober 2022 16:40 WIB

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter

TEMPO.CO, Jakarta - Selain terkenal dengan produksi tahu, Sumedang juga dikenal sebagai salah satu komoditas kopi terbaik di Indonesia. Bahkan pemerintah Kabupaten Sumedang menetapkan setiap tanggal 7 Oktober sebagai Hari Kopi Sumedang. Penetapan sudah sesuai berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 405 Tahun 2021.

Penyelanggaran Hari Kopi Sumedang bermula dari dari gelaran acara Festival Kopi pertama yang diselenggarakan oleh Komunitas Entrepreneur Sumedang (KES). Sebelumnya disebutkan dalam sumedangkab.go.id, berhasil dilaksanakannya Festival Kopi Sumedang pada 9 Oktober 2019.

Lalu pada 2021, telah dilaksanakan juga peringatannya dan pelaksanaan Festival Kopi Sumedang pada tanggal 25-26 Oktober silam. Melihat antusias penyelenggaran festival dari generasi muda, maka terciptalah penetapan Hari Kopi Sumedang tersebut.

Dengan demikian, penyelanggaraan ini tentu cikal bakal semangat bagi para pengembang komoditas kopi di Sumedang agar lebih diminati. Untuk lebih memahami tentang kopi yang ada di Sumedang, berikut adalah penjelasan tentang Sumedang sebagai penghasil kopi kualitas ekspor dari Jawa Barat.

Baca: Racikan Kopi Ini Jadi Suguhan Para Delegasi G20 di Yogyakarta

Advertising
Advertising

Mengenal Sumedang Sebagai Daerah Penghasil Kopi

Masyarakat Sumedang memang masih erat kaitannya dengan berkebun dan bertani, salah satunya berasal dari komoditas kopinya. Berdasarkan jurnal berjudul Studi Kelayakan Industri Pengolahan Kopi Berbasis IKM Di Kabupaten Sumedang yang terbit pada 2018, daerah ini memiliki 25 kecamatan penghasil kopi dengan luas area tanam total sebesar 2.938 Hektar.

Selain itu, kualitas kopi di Sumedang sebagian dikembangkan dengan cara organik, serta ditanam di atas ketinggian tempat 1.000 m dpl sehingga dipercaya lebih sehat dan berkualitas.

Diketahui bahwa 95 persen produk kopi dijual secara gelondongan ke luar daerah. Istilah kopi gelondongan berarti petani menjual biji kopinya masih dalam bentuk buah tanpa melewati proses pengolahan.

Beberapa produk kopi yang terkenalnya ialah jenis kopi arabika, seperti Java Sumedang, kopi tanjoeng, kopi karuhun, matim coffee, sampai kopi boehoen. Sementara dari jenis kopi robusta, ada kopi lingga sari, dan kopi gunung susuru,

Minat terhadap kopi produksi Sumedang pun semakin meningkat. Seperti dikutip dari jabarbicara.com, sekitar 22 ton kopi telah ludes dibeli dari petani lokal untuk kemudian diekspor ke luar negeri.

Sementara dalam jurnal berjudul Kinerja Rantai Pasokan Kopi Arabika Java Preanger di Kabupaten Sumedang Jawa Barat yang terbit pada 2020, menyebutkan 57 persen kop asal Sumedang diminati pasar asing. Apalagi melihat konsumsi kopi semakin meningkat di pasar domestik dan mancanegara beberapa tahun terakhir.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Mengenal Kopi Arabika, Kopi Aroma yang Sedikit Asam

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

7 jam lalu

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

Berikut ini lima minuman kesehatan yang bagus untuk menghilangkan sembelit serta perlancar BAB.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

9 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

3 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

3 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

7 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

8 hari lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya