Catur Sagotra, Empat Dinasti Mataram Islam Yogyakarta-Surakarta Tampilkan Tari Bedhaya

Senin, 25 Juli 2022 05:51 WIB

Ajang silaturahmi empat Dinasti Mataram Islam di Yogyakarta dan Surakarta, Catur Sagotra digelar Jumat malam 22 Juli di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta. Dok. Pemda DIY.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ajang silaturahmi empat Dinasti Mataram Islam bertajuk Catur Sagotra kembali digelar Jumat malam, 22 Juli di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta. Forum yang diikuti empat Dinasti Mataram Islam yakni Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Pakualaman, dan Pura Mangkunegaran itu diwarnai sajian Tari Bedhaya dari masing-masing dinasti.

"Catur Sagotra menjadi ajang refleksi adiluhungnya peradaban Mataram Islam,” kata Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dalam forum tahunan kali ini, Keraton Yogyakarta menampilkan Tari Bedhaya Mintaraga, yang merupakan Yasa Enggal (karya baru) Sri Sultan Hamengku Buwono X. "Jalan ceritanya terinspirasi dari Serat Lenggahing Arjuna yang berkisah tentang nilai budi pekerti atau mesu budi, sebuah perjalanan untuk menahan hawa nafsu baik lahiriah maupun batiniah," kata Sultan menjelaskan tari ciptaannya.

Nilai budi pekerti dalam tari itu, direpresentasikan oleh tokoh Mintaraga atau cerminan sosok Harjuna saat bertapa. Catur Sagotra ini selain wahana berbagi estetika tari, juga upaya meresapi kehidupan.

Adapun Pura Pakualaman menampilkan Bedhaya Wasita Nrangsemu yang diciptakan pada masa pemerintahan KGPAA Paku Alam X tahun 2022 ini. Nama dan jalan ceritanya diambil dari naskah Piwulang Estri yang ditulis pada masa pemerintahan Paku Alam I tentang seorang wanita yang harus selalu mengingat ajaran kebaikan dari orang tua dan guru serta tidak bersinggungan dengan hal-hal buruk yang akan mengecewakan keluarganya.

Advertising
Advertising

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menyebut gelaran Catur Sagotra menjadi inisiasi bagi Dinasti Mataram untuk melestarikan masing-masing budaya yang dimiliki. Di sisi lain, seni tari klasik yang bersifat lembut namun sarat filosofis, sangat mengedepankan Joged Mataram yang menyangkut luas dimensi.

“Catur Sagotra menjadi ruang ekspresi bagi seniman empat dinasti untuk mengenalkan tradisi dan kebudayaannya," kata dia.

Selain Bedhaya yang disuguhkan oleh Keraton Yogyakarta dan Pura Pakulaman, ada pula Bedhaya yang dibawakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. Keraton Kasunanan Surakarta membawakan Bedhaya Ratu yang menggambarkan perjalanan hidup GKR Pakoeboewono sejak dilahirkan hingga mengabdikan dirinya sebagai calon penari Bedhaya Ketawang Keraton Kasunanan Surakarta. GKR Pakoeboewono akhirnya dipersunting oleh KGPH Hangabehi yang mengangkatnya secara resmi sebagai Prameswari Dalem.

Adapun Tari Bedhaya yang ditampilkan Pura Mangkunegaran adalah Bedhaya Ladrang Mangungkung. Tari ini mengisahkan tentang sepak terjang dan latihan perang pasukan elite wanita masa Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said tahun 1742 di Kartasura. Pasukan ini selanjutnya diberi nama Ladrang Mangungkung yang kehadirannya selalu berada disamping Pangeran Sambernyawa baik saat masa melawan kumpeni hingga pemerintahan Mangkunegaran.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Mataram Islam Bercikal dari Hutan Mentaok, Bagaimana DIY Galakkan Tanaman Langka Itu?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

9 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

17 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

43 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

49 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

50 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya