"

Mataram Islam Bercikal dari Hutan Mentaok, Bagaimana DIY Galakkan Tanaman Langka Itu?

Suasana halaman Makam Raja-raja Mataram di Kotagede, Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Suasana halaman Makam Raja-raja Mataram di Kotagede, Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belakangan mulai menggalakkan penanaman kembali tanaman Mentaok yang menjadi salah satu tanaman langka di Indonesia.

Upaya pelestarian tanaman itu dipusatkan di kawasan Tanaman Nasional Gunung Merapi (TNGM), salah satunya area wisata Tlogo Putri Kaliurang Kabupaten Sleman. "Penanaman tanaman langka di kawasan Kaliurang ini untuk menyangga pelestarian kawasan TNGM,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY Kuncoro Cahyo Aji Selasa 5 Juli 2022.

Tanaman Mentaok, bagi warga Yogyakarta tak sekedar tanaman langka belaka. Mentaok juga lekat dengan nama sebuah kawasan hutan yang sangat melegenda di masa lampau yakni Alas Mentaok. Alas Mentaok selama ini diyakini sebagai lokasi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam Yogyakarta. "Upaya pelestarian tanaman langka ini selain untuk konservasi, juga menyediakan cadangan oksigen di lingkungan sekitarnya," kata Kuncoro.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY mencatat tanaman Mentaok ini di Indonesia dikenal dengan beberapa nama. Tanaman itu disebut Bintaos oleh masyarakat Sunda, Jawa dan Madura. Atau disebut Mentaos di sebagian Jawa,  Bentawas di Bali dan Dediteh di Timor. 

Secara Ilmiah, jenis tanaman ini mempunyai nama Wrigtia javanica A.DC dan tumbuh dengan baik sampai ketinggian lebih dari 1000 mdpl. Mentaok dikenal sebagai tanaman berhabitus pohon dan tingginya bisa mencapai 35 meter dengan diameter sebesar 50 sentimeter.

Anggota DPD RI yang juga istri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hemas mengatakan selain Mentaok, di kawasan lereng Gunung Merapi juga telah dibudidayakan tanaman khas yakni anggrek Merapi. "Penanaman tanaman langka dan khas ini menjadi gerakan konservasi menjaga lingkungan lereng Merapi," kata dia.

Menurut Hemas, konservasi lingkungan khususnya hutan tak harus mengesampingkan kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar. "Tanaman hias khas Merapi dan tanaman yang langka itu kelak bisa dibibitkan untuk dijual sebagai upaya mendorong perekonomian warga," kata dia.

Baca juga: Makna Pohon Beringin di 3 Daerah: dari Mistis sampai Pohon Surgawi








5 Fakta Unik tentang Kantong Semar

4 hari lalu

Ilustrasi kantong semar. Wikipedia
5 Fakta Unik tentang Kantong Semar

Kantong semar (Nephentes) merupakan tumbuhan pemakan serangga yang jamak dibudidayakan sebagai tanaman hias. Berikut adalah 5 fakta unik tentang kantong semar.


Kiat-kiat Merawat Kantong Semar

4 hari lalu

Ilustrasi kantong semar. Wikipedia
Kiat-kiat Merawat Kantong Semar

Kantong semar (Nephentes) merupakan tumbuhan pemakan serangga yang jamak dibudidayakan sebagai tanaman hias. Berikut adalah cara merawat kantong semar.


Jangan Dibuang, Begini Cara Menanam Kembali Sisa Sayuran

6 hari lalu

Ilustrasi sayuran. TEMPO/Iqbal Lubis
Jangan Dibuang, Begini Cara Menanam Kembali Sisa Sayuran

Sisa-sisa sayuran yang telah kering dapat menumbuhkan tanaman baru. Begini caranya.


KKP Targetkan Penambahan Kawasan Konservasi Baru di Tahun 2023

7 hari lalu

KKP Targetkan Penambahan Kawasan Konservasi Baru di Tahun 2023

Kawasan konservasi akan ditingkatkan menjadi 30 persen di tahun 2045.


Lima Bayi Penguin Humboldt Lahir di Ancol

13 hari lalu

Burung penguin humboldt di wahana Istana Pinguin Ocean Dream Samudra, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, dijelaskan merupakan spesies penguin daerah beriklim tropis pada Sabtu, 11 Maret 2023. Foto: ANTARA/HO-Taman Impian Jaya Ancol
Lima Bayi Penguin Humboldt Lahir di Ancol

Pengunjung bisa melihat lima bayi penguin tersebut di wahana Istana Pinguin, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta


5 Jenis Edelweiss yang Perlu Anda Ketahui

14 hari lalu

Bunga Alpine Edelweiss. Shutterstock
5 Jenis Edelweiss yang Perlu Anda Ketahui

Edelweiss dikategorikan sebagai tanaman langka karena jumlahnya yang semakin berkurang di alam bebas.


Bekas Bandara Selaparang Direncanakan Jadi Sirkuit MXGP Indonesia

16 hari lalu

Simulasi pengamanan World Superbike di Bandara Selaparang yang disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal pada Rabu, 10 November 2021. TEMPO | Supriyantho Khafid
Bekas Bandara Selaparang Direncanakan Jadi Sirkuit MXGP Indonesia

Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berencana untuk menjadikan bekas Bandara Selaparang sebagai sirkuit balap motocross MXGP Indonesia


9 Tanaman Herbal yang Mudah Ditanam di Rumah

18 hari lalu

Ilustrasi kencur. shutterstock.com
9 Tanaman Herbal yang Mudah Ditanam di Rumah

Lahan di rumah memungkinkan untuk dihiasi tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Lantas, apa saja tanaman herbal yang bisa ditanam di rumah?


Jumenengan Sultan HB X, Wisatawan Bisa Kunjungi Pameran Vegetasi di Keraton Yogyakarta

19 hari lalu

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X saat melihat Pameran Narawandir di area Kedhaton Museum Keraton Yogyakarta Sabtu (4/3). Dok. Istimewa
Jumenengan Sultan HB X, Wisatawan Bisa Kunjungi Pameran Vegetasi di Keraton Yogyakarta

Perjalanan berdirinya Keraton Yogyakarta tak bisa dilepaskan dengan vegetasi yang mengitarinya sebagai bagian alam.


Mengenal Jemparingan, Olahraga Panahan Tradisional ala Kerajaan Mataram

21 hari lalu

Ekspresi seorang anak saat mengikuti lomba panahan tradisional di Alun-alun selatan, Yogyakarta, 30 April 2017. Lomba panahan ini untuk memperingati ulang tahun komunitas panahan tradisional Jemparingan Langenastran yang kelima. TEMPO/Pius Erlangga
Mengenal Jemparingan, Olahraga Panahan Tradisional ala Kerajaan Mataram

Bagi sebagian orang mungkin masih asing mendengar olahraga panahan yang bernama jemparingan. Padahal, panahan ini sejak era Kerajaan Mataram.