Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta, Sandiaga: Demi Keberlangsungan Konservasi

Reporter

Selasa, 12 Juli 2022 16:56 WIB

Sejumlah wisatawan membludak di puncak pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo. ANTARA/Ho-Robert Waka

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menetapkan biaya masuk ke Pulau Komodo yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur sebesar Rp 3,75 juta per orang. Ongkos itu untuk biaya keseluruhan konservasi destinasi yang menjadi tempat suaka kadal raksasa purba di Indonesia itu. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, tarif masuk itu berlaku di Pulau Komodo, Pulau Padar, dan beberapa kawasan perairan di sekitarnya.

“Saya cukup yakin kebijakan ini banyak menarik wisatawan yang akan menghargai upaya konservasi kita dan ikut membangun destinasi-destinasi lain di NTT ini untuk menjadi destinasi unggulan,” ujarnya dalam Weekly Press Briefing di Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Tarif masuk itu mulai berlaku pada 1 Agustus 2022 dan diluncurkan pada 29 Juli 2022.

Sandiaga menuturkan, pemerintah berfokus mengembangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan untuk memberikan manfaat dari segi ekonomi maupun segi pelestarian lingkungan. Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng Pemerintah Provinsi NTT, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Balai TN Komodo mencari solusi pengembangan pariwisata dan konservasi di TN Komodo.

Salah satunya, membatasi kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo dan Pulau Padar maksimal 200 ribu orang per tahun. Sebelumnya, pengunjung di dua pulau konservasi itu mencapai 300-400 ribu orang per tahun sehingga memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan ekosistem di kawasan itu.

Di halaman Instagramnya, Sandiaga menjelaskan alasannya aturan ini harus ketat diberlakukan. "Bukan tentang biayanya, keberlanjutan dan konservasi di Labuan Bajo harus menjadi fokus kita bersama! Setuju?" tulisnya pada keterangan unggahan video saat dia menggelar press briefing itu.

Advertising
Advertising

"Saatnya pembatasan ini agar kita tidak menyesal di kemudian hari. Pembatasan ini harus kita patuhi dan kita harapkan justru lebih positif bagi ekosistem," ucapnya.

Ia yakin kebijakan itu akan menarik wisatawan untuk turut menghargai upaya konservasi dan ikut membangun destinasi-destinasi unggulan lain di NTT. Sandiaga menuturkan, di tengah usaha untuk membangkitkan ekonomi, membuka peluang usaha, dan lapangan kerja seluas-luasnya, konsep pariwisata yang berkualitas dan keberlanjutan lingkungan harus tetap diutamakan.

Koordinator Pelaksana Program Konservasi TN Komodo Carolina Noge kemarin mengatakan, pemerintah akan menggiatkan tiga isu yang harus ditangani di kawasan taman nasional itu. Ketiganya adalah pengelolaan sampah, tata kelola, serta pengamanan dan pengawasan kawasan.

“Kami dapati bahwa pengurangan nilai jasa ekosistem ini ternyata bukan hanya terjadi secara alamiah, tapi juga adanya aktivitas wisatawan di dalamnya. Karena itu, kami memutuskan untuk memberlakukan pembatasan dengan kompensasi biaya konservasi,” ujar Caroline.

ANTARA | INSTAGRAM

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

22 jam lalu

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

Andika Perkasa masuk dalam enam nama potensial bakal calon Gubernur Jakarta yang berencana diusung PDIP.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

4 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

PPP Belum Kunjung Bersikap, Sandiaga Berkukuh Dukung Pemerintahan Prabowo

5 hari lalu

PPP Belum Kunjung Bersikap, Sandiaga Berkukuh Dukung Pemerintahan Prabowo

Menurut Sandiaga, dukungan untuk pemerintah sejalan dengan nama PPP.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

5 hari lalu

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

5 hari lalu

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengingatkan untuk cek kendaraan sewa sebelum berwisata menggunakan aplikasi Spionam.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

5 hari lalu

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

Menteri parekraf Sandiaga Uno tengah menyiapkan UMKM yang akan mengisi acara HUT Kemerdekaan RI Agustus mendatang

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Pariwisata, Sandiaga Uno Minta Pelaku Wisata Cermat Pilih Kendaraan

5 hari lalu

Kecelakaan Bus Pariwisata, Sandiaga Uno Minta Pelaku Wisata Cermat Pilih Kendaraan

Menteri Sandiaga Uno minta pelaku wisata untuk lebih hati-hati dalam memilih kendaraan. Buntut peristiwa kecelakaan bus pariwisata di Subang.

Baca Selengkapnya

Menengok Keindahan Pulau Padar

8 hari lalu

Menengok Keindahan Pulau Padar

Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur memiliki pesona keindahan alam. Kayak menjadi destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

8 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Viral Pungli di Tempat Wisata, Sandiaga Uno Tawarkan Solusi Ini

9 hari lalu

Viral Pungli di Tempat Wisata, Sandiaga Uno Tawarkan Solusi Ini

Menteri Sandiaga Uno mengatakan pelaku pungli harus mendapatkan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Baca Selengkapnya