Yogyakarta Simphony Orkestra Sukses Menyedot Perhatian Wisatawan, Bakal Digelar Rutin

Selasa, 28 Juni 2022 07:31 WIB

Penampilan Pusakata dalam acara Yogyakarta Simphony Orkestra pada Minggu petang, 26 Juni 2022. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan satu agenda baru seiring meredanya pandemi Covid-19 pada akhir Juni 2022. Acara itu bernama Yogyakarta Simphony Orkestra berlangsung di sekitar ujung Jalan Malioboro, persisnya di Museum Benteng Vredeburg, pada Ahad petang, 26 Juni 2022.

Pergelaran yang sempat tertunda dua tahun karena pandemi Covid-19 itu sukses menyedot perhatian wisatawan dan membius para penonton hingga acara selesai. "Kami sebenarnya menyiapkan pertunjukan ini sejak 2020 dengan konsep orkestra yang asyik dan tematik," kata Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Singgih Rahardjo saat membuka acara itu.

Konsep orkestra kali ini mengajak pengunjung kilas balik ke zaman belasan tahun lalu yang penuh kenangan. Jika Symphony Orchestra merujuk orkes standar abad ke-15 untuk memainkan karya simfoni, Yogyakarta Simphony Orkestra mengemas musik orkestra itu agar cocok dinikmati siapa saja, terutama generasi milenial. "Yogyakarta Simphony Orkestra menghadirkan musik klasik yang tidak terlalu berat, easy listening," kata Singgih.

Penonton memadati acara perdana Yogyakarta Simphony Orkestra pada Minggu petang, 26 Juni 2022. Dok. Istimewa

Sejumlah penampil yang "menghidupkan" suasana di panggung terbuka itu antara lain, Sandi Newdayz, Win Yovina, Doni Saputra, hingga mantan vokalis Boomerang, Roy Jeconiah, dan Pusakata. "Kami ingin acara ini menjadi orkestra pop yang menyajikan berbagai variasi musik yang dikemas dengan apik dan profesional," ujar Singgih. "Acara ini akan terus kami laksanakan setiap tahunnya."

Advertising
Advertising

Pertunjukan perdana Yogyakarta Simphony Orkestra dimulai dengan alunan Blue Danube. Waltz yang ditulis oleh komposer Austria Johann Strauss II untuk paduan suara pada 1866. Karya ini menjadi salah satu yang terpopuler dalam repertoar musik klasik barat. Penonton di ujung Jalan Malioboro, Yogyakarta, kemudian dimanjakan dengan alunan Air Bach dari komposer legendaris dunia J. S. Bach.

Tak hanya memanjakan mata dan telinga, di kawasan sekitar panggung telah disiapkan sepuluh gerai yang menjual aneka makanan dan cenderamata. Dengan begitu, penonton bisa menikmati musik sambil kulineran atau belanja. Penampilan Pusakata menjadi penutup rangkaian Yogyakarta Simphony Orkestra 2022. Membawakan lagu Menuju Senja, Dunia Batas, Pejamkan Matamu, Ruang Tunggu, dan ditutup dengan Akad yang populer dibawakan oleh grup Payung Teduh.

Baca juga:
Karnaval Mobil Lawas Jadi Hiburan Sunatan Massal di Kota Yogyakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

11 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

3 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

3 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya