Tim Penilai UNESCO Datang ke Geopark Maros-Pangkep Pekan Depan

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 7 Juni 2022 15:44 WIB

Geopark Maros Pangkep. Foto: Situs Geoparks

TEMPO.CO, Jakarta - Tim penilai dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) akan berkunjung ke kawasan Geopark Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, pada 14-18 Juni 2022. Perwakilan dari UNESCO tersebut berasal dari Ceko dan Denmark.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan Muhammad Jufri mengatakan, ada perwakilan dari kementerian yang akan tiba sebelum tim penilai dari UNESCO datang. Kementerian dan pemerintah daerah, menurut dia, berupaya memenuhi syarat agar kawasan Geopark Maros-Pangkep berstatus Warisan Dunia UNESCO.

"Asesmen dari kementerian mulai Senin sampai Rabu, 6-8 Juni 2022," ujar Jufri. Sedangkan penilaian dari tim UNESCO berlangsung sepekan kemudian. Geopark Maros-Pangkep merupakan salah satu kawasan strategis pengembangan pariwisata di Sulawesi Selatan yang berbasis alam.

Pemerintah mengajukan Geopark Maros-Pangkep sebagai Warisan Dunia ke UNESCO pada 2020. Sebelum mendapatkan pengakuan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, lembaga PBB itu perlu menilai langsung dengan menerjunkan tim asesmen untuk mengetahui kondisi sesungguhnya.

Geopark Maros-Pangkep memiliki kekayaan alam geodiversity (geologi), biodiversity (flora fauna), dan cultural diversity (budaya). Wisata karst Rammang-rammang menjadi salah satu objek wisata yang tergabung dalam Geopark Maros-Pangkep.

Advertising
Advertising

Geopark Maros-Pangkep memiliki dinding karst yang luas. Di dalamnya terdapat air terjun yang kini menjadi destinasi wisata berbasis air. Di antaranya Taman Wisata Air Bantimurung, Air Terjun Lengang, Kawasan Pattunuang, Air Terjun Lacolla.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat mengunjungi pusat informasi Geologi Maros-Pangkep, Kamis, 17 Juni 2021. Dok.Kemenparekraf

Dalam geopark itu, ada lebih dari 400 goa dengan ornamen yang diperkirakan berusia jutaan tahun. Di dalam goa-goa ini masih terlihat lukisan pada dinding dengan umur sekitar 45 ribu tahun. Mengenai populasi manusia, kawasan Geopark Maros - Pangkem dihuni oleh 665 ribu jiwa dari Suku Bugis dan Suku Makassar.

Ada jejak Alfred Russel Wallace, seorang naturalis berkebangsaan Inggris, di Maros, yang kini menjadi Geopark Maros-Pangkep. Di sana, terdapat Kawasan Konservasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dengan 240 spesies kupu-kupu. Itu sebabnya, area tersebut berjuluk The Kingdom of Butterfly.

Baca juga:
Ini Alasan Geopark Maros Pangkep Layak Jadi Taman Bumi UNESCO

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

9 jam lalu

Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

Agroforestri Salak di Bali adalah yang pertama dari Indonesia, ditetapkan dalam pertemuan Kelompok Penasehat Ilmiah pada Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

1 hari lalu

4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

Wisatawan bisa menjelajahi lorong-lorong kuno, menyeruput kopi Arab asli, atau menyelami petualangan bawah laut di Laut Merah di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

2 hari lalu

Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

Revitalisasi Museum Nasional Indonesia pasca-kebakaran libatkan pendampingan dari UNESCO dan ahli internasional.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Dorong Kota Palembang Jadi Kota Kreatif untuk Sokong Kemajuan UMKM

3 hari lalu

Sandiaga Uno Dorong Kota Palembang Jadi Kota Kreatif untuk Sokong Kemajuan UMKM

Kota kreatif merupakan salah satu terobosan yang akan dilakukan Kemenparekraf bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Desak Kabupaten/Kota Kreatif Segera Ikuti Ajang UNESCO

6 hari lalu

Sandiaga Uno Desak Kabupaten/Kota Kreatif Segera Ikuti Ajang UNESCO

Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno mendesak sejumlah kabupaten/kota diIndonesia yang telah ditetapkan sebagai Kabupaten/ Kota Kreatif segera bergerak mengikuti seleksi UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

Baca Selengkapnya

KBBI Bakal Dapat Label Oxford, Jumlah Entri Bertambah Jadi 200 Ribu

7 hari lalu

KBBI Bakal Dapat Label Oxford, Jumlah Entri Bertambah Jadi 200 Ribu

Kerja sama dengan Oxford untuk pengembangan KBBI. Pengakuan internasional atas Bahasa Indonesia setelah sebelumnya oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

8 hari lalu

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

Kawasan Malioboro tempat PKL berjualan merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, salah satu warisan budaya dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

UNESCO Hadiahi Sokola Institute Uang 30 Ribu Dolar lewat Confucius Prize for Literacy 2024

8 hari lalu

UNESCO Hadiahi Sokola Institute Uang 30 Ribu Dolar lewat Confucius Prize for Literacy 2024

Sokola Institute telah terpilih sebagai salah satu pemenang UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024. Pengumuman dilakukan pada Hari Literasi Sedunia.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Jalan, PKL Malioboro Desak Pemda Yogya Buka Dialog Atau Diadukan ke UNESCO

9 hari lalu

Kembali ke Jalan, PKL Malioboro Desak Pemda Yogya Buka Dialog Atau Diadukan ke UNESCO

Aksi ini merupakan bentuk protes para PKL Teras Malioboro 2 terhadap rencana relokasi sepihak yang akan dilakukan Pemda DIY pada awal 2025.

Baca Selengkapnya

TWA Kawah Ijen Kembali Dibuka untuk Wisatawan Mulai 8 September 2024

12 hari lalu

TWA Kawah Ijen Kembali Dibuka untuk Wisatawan Mulai 8 September 2024

Kawah Ijen ditutup total bagi pengunjung karena terjadi peningkatan aktivitas vulkanik sejak pertengahan Juli lalu.

Baca Selengkapnya